Blog

17 Jenis Marketing Activity yang bisa Anda Gunakan untuk Meningkatkan Penjualan

emilia S.M

Marketing berperan penting dalam meningkatkan performa bisnis. Melalui pemasaran, produk dan layanan perusahaan akan mudah dikenal publik, sehingga membangun reputasi merek yang mengarah pada customer relationship.

Penerapan strategi yang tepat membantu perusahaan memaksimalkan anggaran untuk mendorong brand awareness maupun penjualan.

Dalam buku “Marketing Strategy” karya Paul Fifield pada 1998 dijelaskan bahwa marketing turut menyumbang dalam meningkatkan profitabilitas bisnis.

Departemen pemasaran biasanya menjalankan marketing activity mulai dari riset, segmentasi target pelanggan, promosi, hingga merencanakan budget iklan demi mencapai goals company.

Tanpa berlama-lama, simak deretan kegiatan pemasaran, contoh, dan cara penerapannya yang bisa Anda ikuti.

Pengertian marketing activity dalam bisnis

Semakin maraknya kompetitor di pasar yang sama, menuntut tim marketing mengimplementasikan strategi yang mampu membuat merek dan produknya unggul di mata pelanggan.

Ini karena tidak jarang perusahaan memproduksi dan mempromosikan layanannya dengan cara yang mirip atau sama dengan kompetitor, sehingga perlu adanya taktik berbeda.

Jenis-jenis marketing activity, membantu Anda dalam merancang metode untuk menjangkau target konsumen yang lebih luas, mengembangkan customer engagement, dan menempatkan brand di posisi teratas persaingan.

Pengertian kegiatan pemasaran adalah serangkaian metode untuk mengomunikasikan brand dan produk, mempromosikan bisnis, membangun kesadaran merek, meningkatkan penjualan serta hubungan dengan pelanggan dengan cara yang interaktif, tetapi juga informatif.

Tim marketing dapat memilih strategi mana yang ingin diimplementasikan untuk upaya promosi agar mendapatkan hasil yang sesuai target pendapatan perusahaan.

Manfaat marketing activity

Marketing activity juga didefinisikan sebagai semua kegiatan yang pemasar lakukan secara tertarget dan terencana untuk memahami dan menyediakan produk sesuai kebutuhan target konsumen.

Macam-macam aktivitas pemasaran meliputi marketing campaign, email marketing, market research, dan content marketing.

Baca Juga: Memahami Apa Itu Top-Funnel Marketing dan Strateginya untuk Meningkatkan Brand Awareness

Tujuan aktivitas marketing sendiri bisa berbeda-beda pada tiap jenisnya, diantaranya mengembangkan bisnis, meningkatkan kepuasan pelanggan, membangun merek, serta mencapai target perusahaan.

Lalu apa fungsi dari marketing activity bagi pelanggan? Berikut dijelaskan fungsi dari kegiatan pemasaran yaitu memberikan informasi pada target konsumen mengenai produk atau layanan yang perusahaan sediakan sehingga memengaruhi keputusan membeli.

1. Memahami market lebih spesifik

Kegiatan pemasaran membantu pemilik bisnis maupun marketer melihat peluang dan ancaman yang dihadapi produk di pasar.

Melalui marketing activity seperti riset pasar, Anda akan mendapatkan data yang berguna untuk memudahkan dalam memahami pasar lebih spesifik.

Menariknya lagi, Anda juga mendapatkan wawasan lebih detail mengenai potensi bisnis berkembang, keunggulan, dan kelemahan produk jika dibanding dengan produk kompetitor. Semua hal ini berdampak pada hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

2. Meningkatkan promosi merek

Kegiatan promosi tidak hanya dilakukan pada produk dan layanan saja, tetapi juga merek. Apabila brand melakukan aktivitas pemasaran untuk meningkatkan kesadaran merek, perusahaan dapat menjangkau market yang lebih luas dan mendapatkan loyalitas pelanggan.

3. Sarana bagi brand mengenali audience

Kegiatan marketing memungkinkan brand mengenal target konsumennya lebih baik. Ini meliputi preferensi, kesukaan, kebiasaan membeli, kebutuhan, dan apa yang pelanggan harapkan dari sebuah produk.

Dengan begitu, brand dapat mengembangkan produk berdasarkan kebutuhan pelanggan dan membuatnya personal, sehingga peluang menarik keuntungan lebih besar.

4. Mengembangkan skala bisnis

Mengembangkan skala bisnis bukan perihal mudah, tetapi jika kegiatan marketing dijalankan dengan konsisten potensi bagi brand Anda tumbuh makin besar.

Mempertahankan konsumen di tengah persaingan bisnis yang ketat merupakan kunci agar pelanggan Anda tidak beralih ke produk kompetitor.

Salah satunya menerapkan beberapa strategi seperti melakukan riset pasar, membangun komunitas, dan memilih cara komunikasi yang tepat dengan konsumen.

5. Membangun reputasi merek

Menurut Benjamin Franklin, mengutip dari Harvard Business Review, “Butuh banyak hal baik untuk membangun reputasi baik, tetapi hanya butuh satu hal buruk untuk menghancurkan segalanya.”

Membangun reputasi merek memberikan keuntungan berupa customer engagement dan loyalitas. Reputasi nyatanya turut berpengaruh dalam keputusan customer membeli produk.

Apabila brand tidak memiliki brand image yang baik maka kecil kemungkinan baginya untuk bisa bertahan di segmen pasar yang ketat.

Jenis-jenis marketing activity

Kegiatan pemasaran selalu berkembang mengikuti kebiasaan pelanggan dan perubahan trend. Jenis marketing activity dahulu mengandalkan direct marketing untuk menyampaikan pesan pada audience.

Kini, muncul berbagai strategi seperti social media marketing hingga SEO marketing yang efektif untuk brand menjalin hubungan dengan konsumen, berikut jenis lainnya.

1. Riset pasar

Riset pasar alias market research adalah kegiatan pemasaran yang paling vital. Tanpa adanya riset, brand sulit mengetahui peluang dan tantangan yang akan dihadapi bisnis untuk berkembang.

Kegiatan meneliti pasar merupakan tahap awal yang wajib marketer lakukan, tujuannya agar brand dapat memahami produk maupun layanan apa yang dibutuhkan market.

Contohnya, di dunia kecantikan, customer usia 30 ke atas mungkin memerlukan produk anti aging daripada brightening untuk menjaga elastisitas kulit.

Apabila brand mengeluarkan produk di luar target customer potensial, produk jadi tidak relevan dengan konsumen itu sendiri.

Perusahaan perlu berkomunikasi dengan pelanggan demi mengetahui preferensi mereka, ekspektasi pada produk, platform pemasaran yang cocok, hingga konten yang menarik.

Nantinya, produk Anda bisa menjadi solusi atas kebutuhan pasar dan pesan dalam iklan promosi tersampaikan dengan baik.

Proses riset pasar melibatkan survei, wawancara langsung, fokus grup, kompetitif analisis, observasi, serta social media listening.

Baca Juga: Market Researcher Wajib tahu, 10+ Metode Riset Pasar Ini untuk Bisnis Perusahaan

2. Identifikasi target konsumen

Pelanggan adalah individu yang unik dan memiliki pandangan serta kebutuhan berbeda terhadap produk dan layanan.

Mengidentifikasi target konsumen memberikan keuntungan brand dalam mengenali segala hal tentang pelanggannya. Misalkan, produk yang paling mereka butuhkan, kebiasaan membeli, dan seberapa sering pelanggan melakukan repurchase.

Cara mengetahui pembeli potensial adalah melakukan segmentasi audience. Anda mengelompokkan pelanggan menjadi beberapa kategori berdasarkan

  • usia,
  • pekerjaan,
  • jenis kelamin,
  • status maupun pendapatan.

Baca Juga: Buyer Persona: 5 Manfaat dan Cara Pembuatannya

3. Segmentasi audience

Segmentasi merupakan kegiatan marketing berupa membagi target konsumen menjadi beberapa kelompok berdasarkan kategori tertentu.

Fungsinya agar pesan dan media promosi yang tim pemasar pilih sesuai dengan preferensi pelanggan.

Bagi target pelanggan menjadi kelompok-kelompok kecil. Kemudian, identifikasi persentase setiap grup berkontribusi pada penjualan, jumlah maksimal segmen audience.

Selanjutnya, hubungkan tiap kelompok dengan pesan marketing dan temukan platform yang tepat untuk menjangkau orang dari tiap segmen.

4. Membangun customer experience

Sebagus apapun sebuah produk apabila tidak diimbangi dengan pelayanan memuaskan akan menurunkan customer satisfaction, dampaknya pelanggan berpotensi berpaling ke produk pesaing.

Oleh karena itu, perusahaan perlu membangun customer experience yang baik dengan menerapkan pelayanan prima agar pelanggan mendapatkan pengalaman positif saat berbelanja ataupun menggunakan layanan Anda.

Jika konsumen puas, tidak menutup kemungkinan mereka merekomendasikan brand Anda ke kolega dan kerabat, serta melakukan repurchase berulang kali.

Alternatif lain membangun pengalaman menyenangkan pelanggan yaitu:

  • Dengarkan saran dan umpan balik
  • Bangun hubungan dengan konsumen
  • Menawarkan harga spesial pada pelanggan reguler
  • Mengingat hari spesial pelanggan setia

Baca Juga: Customer Pain Point: Definisi, Jenis, dan Cara Mengidentifikasinya

5. Mengembangkan sistem harga yang efektif

Marketing activity tidak selalu tentang promosi produk, melainkan juga menentukan harga yang mampu bersaing dengan kompetitor.

Harga merupakan faktor memengaruhi keputusan membeli. Jika Anda perhatikan ada banyak produk yang dijual di pasaran, sehingga brand perlu menetapkan produk dan harga tepat agar bisa unggul.

Lakukan riset kompetitor untuk menetapkan harga untuk produk Anda yang mampu bersaing dengan harga pesaing.

Pertimbangkan value, fitur, permintaan konsumen, dan distribusi channel ketika menetapkan harga. Ini akan membantu Anda memahami, mengapa produk Anda layak diberikan harga tinggi melihat dari fitur hingga materialnya.

6. Finding product fit market

Product market fit adalah upaya brand menyesuaikan sebuah produk dan layanan dengan pasar dengan tujuan memperoleh keuntungan dari penjualan.

Perusahaan yang mencapai PMF tidak kesulitan merancang promosi karena produk sudah cocok berdasarkan kebutuhan pasar.

Contohnya, brand mengeluarkan produk mobil listrik, tetapi belum ada pos isi ulang baterai yang tersebar. Ini artinya produk tidak cocok dengan market. Kegiatan pemasaran jadi sulit meyakinkan pelanggan membeli serta menggunakan produk.

Keberhasilan dari PMF adalah ketika target konsumen telah mengenal, membeli, menggunakan, dan melakukan repurchase serta merekomendasikannya ke orang lain.

7. Membangun komunitas

Membangun komunitas menjadi solusi untuk meningkatkan komunikasi dengan pelanggan. Semakin berkembangnya usaha, penting memiliki hubungan yang solid demi meningkatkan loyalitas.

Komunitas memberikan brand informasi mengenai apa yang customer pikirkan, ini termasuk kritik dan saran. Informasi tersebut sangat berguna untuk pengembangan produk ke depannya. Selain itu, keresahan pelanggan bisa cepat teratasi apabila Anda membuat komunitas.

8. Mengirimkan newsletter

Dalam upaya mempertahankan hubungan antara brand dan konsumen, Anda dapat mempertimbangkan newsletter sebagai sarana komunikasi. Tujuannya, agar pelanggan mendapatkan update terbaru dan ingat pada perusahaan.

Mengirimkan email efektif menjangkau dan berkomunikasi dengan customer. Biasanya brand mengirimkan katalog digital, penawaran spesial, dan produk yang baru rilis.

Ide newsletter lainnya bisa berupa

  • publikasi hasil wawancara pimpinan perusahaan yang relevan dengan minat audience
  • FAQ tentang produk dan layanan
  • cara penggunaan produk
  • berita mengenai industri brand
  • rekomendasi produk
  • proses brand berkembang, dan
  • cerita keberhasilan mitra (contohnya aplikasi ojek online).

9. Membuat konten yang menarik dan informatif

Tujuan menjalankan aktivitas pemasaran adalah untuk memperkenalkan, meyakinkan, membujuk, dan mendorong keinginan audience membeli produk.

Lewat kegiatan tersebut, brand juga berperan mengedukasi konsumen seputar produk dan layanannya dengan membuat konten menarik dan informatif.

Anda dapat melakukan riset tipe konten seperti apa yang disukai audience di sosial media.

Hasil riset yang Anda lakukan, memudahkan marketer ketika mengembangkan dan membuat berbagai format konten.

Pastikan setiap konten mengandung informasi yang terpercaya dan mudah dipahami agar customer menggunakan publikasi dari brand Anda sebagai referensi.

Semakin dalam riset, makin informasi yang bisa dibagikan. Otomatis, reputasi brand juga terangkat karena brand dianggap memiliki wawasan luas.

10. Analisis performa website

Website perusahaan bisa Anda jadikan sumber untuk mempelajari alasan customer pergi dengan cepat saat mengunjungi situs.

Apabila konsumen meninggalkan website setelah memasukkan produk ke keranjang, marketer bisa mengirimkan notifikasi untuk mengingatkan konsumen melakukan pembayaran.

Baca Juga: SEO: Cara Kerja, Jenis, dan Manfaat Optimasi Mesin Pencari dalam Bisnis

11. Direct marketing

Strategi pemasaran direct marketing masih efektif diaplikasikan pada bisnis. Terutama bagi pelanggan setia demi menjaga hubungan jangka panjang.

Pemasaran langsung menargetkan pelanggan satu per satu. Contohnya, mengirimkan email yang dipersonalisasikan.

12. Networking

Networking masuk dalam kegiatan pemasaran. Memperluas jaringan nyatanya berpengaruh pada perkembangan bisnis.

Brand yang memiliki koneksi yang luas, berpeluang membangun hubungan dengan profesional dan public figure. Otomatis, memungkinkan merek dikenal publik serta berdampak pada angka penjualan.

13. Memilih channel pemasaran

Channel pemasaran adalah media yang digunakan untuk mempromosikan dan menjual produk maupun layanan.

Contohnya, channel daring untuk berjualan daring, brand membutuhkan situs dan toko online. Sementara produk yang akan dijual langsung, memerlukan toko fisik.

Mengetahui media pemasaran, memaksimalkan kegiatan promosi dan penyampaian pesan pada calon pembeli. Di samping itu, perusahaan juga bisa mengestimasikan budget.

Baca Juga: 8 Perbedaan Antara Omnichannel Vs Multichannel dalam Marketing

14. Meningkatkan anggaran periklanan

Perusahaan yang ingin menjangkau audience lebih luas, mungkin membutuhkan dana periklanan lebih banyak. Anggaran ini nantinya dibagi ke beberapa platform untuk mengiklankan produk dan jasa.

Penggunaan beberapa platform cukup efektif menjangkau audience dari segmen berbeda. Contoh medianya meliputi social media Instagram, TikTok, ataupun website.

Cara memilih platform yang tepat yaitu riset audience. Pastikan berinvestasi lebih banyak pada platform yang sering calon konsumen gunakan, sehingga iklan mudah terlihat.

Baca Juga: Commercial Marketing: Pengertian, Cara Kerja, Dan Serba Serbinya

15. Cold calling

Istilah cold calling umum di dunia sales yang berarti kegiatan menghubungi calon pelanggan yang pernah membeli atau memiliki ketertarikan pada produk, tetapi belum berniat menggunakannya.

Kegiatan menghubungi pelanggan potensial ini dilakukan oleh telemarketing. Sales akan menawarkan produk dan layanan perusahaan pada calon pelanggan.

Namun, dengan persentase keberhasilan rendah tenaga pemasar wajib menjalankan strategi agar membantu meningkatkan peluang bisnis, diantaranya:

  • Riset pasar
  • Mempersiapkan apa yang ingin disampaikan
  • Meningkatkan percaya diri
  • Menyoroti keunggulan produk

Melalui obrolan saat cold calling, brand mendapatkan keuntungan seperti mengetahui minat target audience, membangun kesadaran merek, dan membangun customer relationship.

16. Word of mouth marketing

Anda tentu pernah mendengar pemasaran mulut ke mulut. Jenis kegiatan marketing ini dilakukan secara tradisional.

Biasanya konsumen yang puas menggunakan produk suatu brand tertentu, langsung merekomendasikan merek tersebut pada rekan dan keluarga. Semakin luas jangkauannya, otomatis brand jadi makin terkenal.

17. Search engine marketing

Model pemasaran ini mengandalkan mesin pencari dalam upaya mendapatkan traffic ke situs, menjangkau pengguna internet potensial, dan menempatkan iklan di halaman teratas mesin pencari.

Search engine marketing berbeda dengan Search engine optimization yang tidak memerlukan biaya. Tujuan utamanya mendapat posisi paling atas dari hasil pencarian kata kunci tertentu.

Baca Juga: Search Engine Marketing, Definisi dan Manfaatnya

Berkembangnya marketing activity menuntut marketer agar bisa cepat beradaptasi dan terus mempelajari strategi baru demi mencapai tujuan pemasaran merek.
Nah, apabila Anda sedang mencari pekerjaan sebagai marketer, kunjungi app.myrobin.id. Di sana tersedia berbagai lowongan pekerjaan dari perusahaan ternama di Indonesia.

Baca Juga

Leave a Comment