Istilah gimmick pasti sering kamu dengar terutama di dunia entertainment, dimana seseorang melakukan trik untuk bisa mendapatkan perhatian lebih dari penonton atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Ternyata istilah gimmick ini juga ada di dunia marketing lho! Bagaimana bentuk gimmick dalam marketing dan apa saja contohnya? Yuk, langsung baca artikel di bawah ini!
Apa Itu Gimmick Marketing?
Gimmick marketing merupakan strategi pemasaran yang sengaja dibuat untuk menarik perhatian audiens terhadap suatu produk atau layanan. Gimmick marketing ini bisa dikatakan sebagai cara untuk membuat orang mengenal brand dengan cepat dan hemat biaya. Sebab menurut Indeed, konsumen akan lebih memperhatikan keunikan suatu brand daripada benefit yang ditawarkan. Jika brand sudah dikenal banyak orang maka marketer pun tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk memasarkannya lagi. Hal ini lah yang membuat gimmick marketing diminati oleh banyak perusahaan untuk mempromosikan mereknya.
Baca Juga: Digital Marketing: Pengertian, Manfaat, hingga Perbedaannya dengan Traditional Marketing
Seringkali gimmick marketing berbentuk iklan atau promosi yang tidak berhubungan dengan brand dan produk yang ditawarkan. Strategi ini biasanya menampilkan visual yang lebih kreatif, unik, dan bahkan aneh untuk menarik perhatian audiens. Tujuannya agar audiens membicarakannya terus menerus, membagikan informasinya ke berbagai platform, hingga menjadi topik pembahasan suatu acara. Dengan begitu, perusahaan pun akan mampu meningkatkan publisitas serta penjualan produk.
Contoh Gimmick Marketing
Berikut adalah contoh gimmick marketing yang sering digunakan:
1. Pilihan warna
Untuk menarik perhatian biasanya perusahaan akan memberikan pilihan warna untuk jenis produk yang sama. Misalnya perusahaan menjual produk case hp, biasanya perusahaan akan membuat berbagai macam warna case.
Walaupun mempunyai fungsi yang sama untuk melindungi hp dari benturan, namun dengan mempromosikan case hp yang mempunyai banyak pilihan warna lebih dapat menarik perhatian audiens untuk membeli atau mengoleksinya.
Seperti halnya yang dilakukan oleh atom studios, brand case dan aksesoris hp asal UK ini. Mereka membuat banyak pilihan warna untuk satu jenis produk yakni case atau pelindung hp. Dengan menampilkannya secara bersamaan dalam iklan seperti ini dapat membuat audiens menjadi tertarik untuk memilikinya.
2. Edisi khusus
Contoh gimmick marketing selanjutnya yakni merilis edisi khusus. Dengan menunjukkan keterbatasan produk, maka audiens akan merasa ingin mempunyai produk yang jarang orang miliki dan tidak pasaran.
Edisi khusus atau terbatas ini bisa berupa produk dengan kemasan yang berbeda dari biasanya, kolaborasi dengan influencer terkenal, atau rasa dari produk tersebut. Biasanya untuk strategi ini, perusahaan akan menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dari versi originalnya.
Strategi edisi khusus ini bisa diterapkan ketika ada event atau perayaan tertentu. Misalnya ulang tahun perusahaan, hari kemerdekaan, valentine, kampanye, dan lain sebagainya.
Salah satu brand yang menggunakan strategi gimmick marketing yaitu SK-II, brand kecantikan terkenal asal Jepang. Brand ini mengeluarkan edisi terbatas untuk produk essence wajah yang berkolaborasi dengan seniman typography, Luke Choice. SK-II menggunakan karya typography Luke untuk desain kemasan essence. Strategi ini merupakan bagian dari kampanye yang dilakukan oleh SK-II untuk menginspirasi para wanita agar selalu percaya diri dengan kulitnya.
3. Desain atau fitur fungsional
Beberapa brand terkadang juga memasukkan gimmicks yang berkaitan dengan desain atau fungsinya. Mereka akan menunjukkan fitur atau kegunaan produk yang fungsional dan berbeda dari brand lain. Dengan menonjolkan keunggulan produk maka audiens pun akan lebih mudah tertarik.
Misalnya pada produk earpods dari brand Soicear ini. Mereka menunjukkan fitur desain untuk mendapatkan perhatian audiens. Dengan fitur fingertips control, pengguna bisa melakukan banyak hal seperti menerima dan menolak panggilan telepon, hingga mengganti lagu yang sedang didengarkan. Brand Soicear ini ingin menunjukkan bahwa hanya dengan menyentuh bagian belakang earpods pengguna bisa mengakses berbagai fitur.
4. Pengukuran kualitas
Beberapa brand tertentu sering membuat gimmick marketing tentang ukuran kualitas dalam produknya. Misalnya pada produk sunscreen untuk wajah, sebagian besar brand akan menunjukkan bahwa sunscreen dengan kandungan SPF 50 lebih dapat melindungi kulit wajah dari paparan sinar matahari yang dapat merubah warna kulit.
Biasanya semakin tinggi ukuran kualitas produknya akan membuat audiens menjadi lebih tertarik untuk membelinya. Sebab, menurut mereka produk tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih baik daripada produk yang mempunyai ukuran kualitas rendah.
Salah satu brand kecantikan yang menggunakan strategi ini yaitu Somethinc. Dengan menonjolkan ukuran kualitas SPF 50+ PA++++ pada kemasan produknya serta mengklaim bahwa produk tersebut mampu memberikan 5x perlindungan lebih pada kulit akan membuat audiens menjadi tertarik untuk mencobanya.
5. Gendered branding
Brand yang menjual produk-produk kecantikan, perawatan diri, dan fashion biasanya akan menerapkan strategi pemasaran berdasarkan gender. Mereka akan mengeluarkan produk dengan jenis yang sama namun mempunyai kandungan serta kegunaan yang berbeda. Dengan begitu, brand akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar sebab target pasarnya lebih meluas tidak hanya gender tertentu saja. Terkadang dengan strategi ini brand akan membuat produk bundle atau couple untuk bisa mendapatkan lebih banyak audiens atau keuntungan sekaligus.
Salah satu brand yang menggunakan strategi ini yaitu Garnier. Brand ini mengeluarkan produk sabun cuci muka secara terpisah yakni untuk pria dan wanita. Kedua produk mempunyai kandungan yang berbeda sesuai dengan kondisi kulit masing-masing. Garnier juga selalu menggunakan brand ambassador yang terkenal untuk setiap jenis produk. Hal ini membuat Garnier mendapatkan pasar yang lebih luas dan dikenal oleh semua gender.
6. Asosiasi
Gimmick marketing lainnya yaitu strategi asosiasi atau menghubungkan produk dengan asal usulnya. Misalnya produk mesin traktor, brand yang memproduksinya akan mempromosikan produk tersebut dengan menambahkan informasi seperti “terinspirasi oleh teknik Jerman”. Kemudian jika produk makanan akan dilabeli dengan kalimat “berdasarkan resep keluarga tradisional” dan lain sebagainya.
Tujuan dari strategi ini biasanya untuk meningkatkan reputasi brand dan meningkatkan kepercayaan audiens. Sebab, terkadang audiens akan menjadi lebih yakin jika produk yang dipromosikan terinspirasi oleh seseorang atau menggunakan bahan yang terpercaya.
7. Add-on
Gimmick marketing yang satu ini biasanya memasukkan atau menambahkan produk brand lain ke produk sendiri. Misalnya produk makanan seperti donat, croffle, atau es krim yang menambahkan Oreo, Lotus, atau Ovomaltine sebagai topping atau rasa dari makanan tersebut. Dengan menambahkan produk lain yang lebih terkenal dan disukai banyak orang membuat brand mempunyai daya tarik sendiri dan audiens tergiur untuk mencobanya.
Salah satunya yaitu brand makanan asal Indonesia, J.Co. Brand ini menjual produk seperti donat dan kopi dengan berbagai rasa. J.Co menggunakan Oreo sebagai topping donat serta campuran untuk kopi. Produk ini bisa dibilang menjadi menu best seller sebab ada tambahan Oreo yang merupakan makanan ringan favorit banyak orang.
8. Special event
Strategi gimmick lainnya yaitu mempromosikan produk lewat event tertentu yang berpotensi mendatangkan banyak orang. Selain dapat meningkatkan brand image, namun juga bisa mendapatkan banyak pelanggan baru. Biasanya brand akan membuka stand makanan di event special seperti seminar, festival, konser, dan lain sebagainya.
Jenis event yang didatangi pun mempengaruhi citra dan reputasi brand. Misalnya perusahaan ingin mendapatkan citra yang baik dan peduli terhadap sesama, maka perusahaan akan mempromosikan produknya sekaligus terlibat dalam aksi kebaikan di acara amal.
9. Endorsement
Bisa dibilang endorsement merupakan strategi marketing yang paling efektif untuk memperkenalkan produk dan mendapatkan banyak pelanggan baru. Sebab, saat ini sebagian besar seseorang mengenal atau membeli produk dari review artis atau influencer. Namun, perusahaan harus memilih influencer yang tepat dan berpotensi untuk mempromosikan produknya. Perusahaan bisa menambahkan gimmick di brief atau menyerahkan kepada influencer untuk membuat gimmick sendiri.
Baca Juga: Influencer Marketing bagi Bisnis, Begini Cara Memulai dan Tipsnya
Misalnya strategi endorsement yang dilakukan oleh brand obat tetes mata, Insto. Brand ini bekerja sama dengan Raditya Dika untuk mempromosikan produknya. Insto membebaskan Raditya untuk membuat gimmick marketing sendiri dimana Raditya di awal video memberikan tips makan es krim tanpa kalori namun siapa sangka jika tujuan dari video tersebut Raditya akan mempromosikan obat tetes mata dari Insto?
Tips Membuat Gimmick Marketing
Jika kamu ingin menggunakan strategi gimmick marketing, kamu bisa menggunakan beberapa tips di bawah ini:
1. Buat nama produk yang menarik
Nama produk yang menarik, unik, dan mudah diucapkan cenderung akan selalu diingat oleh audiens. Namun ingat, pastikan nama yang kamu pilih belum digunakan oleh orang lain. Sebab, jika sama bisa menyebabkan kesalahpahaman antara penjual dan pembeli.
2. Manfaatkan platform media sosial
Media sosial menjadi salah satu tempat untuk memasarkan produk secara efektif. Sebab, saat ini hampir seluruh orang menggunakan media sosial untuk menemukan atau mencari kebutuhannya. Kamu bisa melakukan endorsement, kolaborasi konten, atau bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk atau jasa yang kamu miliki.
Selain itu, kamu juga mengadakan giveaway atau challenge dengan hadiah yang menarik serta bermanfaat. Dengan begitu akan banyak orang yang tertarik untuk mengikuti kegiatan yang kamu selenggarakan.
3. Buat iklan yang kreatif
Keluarkan kreativitas kamu dalam membuat iklan untuk produk suatu brand atau perusahaan. Buatlah gimmick yang menarik dan fenomenal tapi jangan sampai merendahkan atau menyinggung orang lain. Berkreasilah sebebas mungkin hingga iklan yang kamu buat dapat menarik perhatian orang banyak.
Beberapa contoh gimmick iklan yang pernah dilakukan oleh beberapa brand yaitu memajang tulisan diary di billboard, mengenalkan brand ambassador baru dengan konsep baliho pemilu, membuat jingle yang lucu dan kocak, dan sebagainya.
4. Jangan takut tampil beda
Jangan berhenti untuk berinovasi dan beranikan diri untuk mencoba hal-hal baru. Gunakan berbagai strategi untuk mempromosikan produk kamu mulai dari endorsement, mengeluarkan produk edisi terbatas, mengadakan event, dan lain sebagainya.
Cobalah bereksperimen dalam menciptakan menu baru atau teknik marketing yang berbeda. Terkadang dengan tampil beda dapat menarik perhatian banyak orang bahkan menjadi viral di sosial media.
5. Manfaatkan waktu dengan baik
Gunakan waktu atau tanggal spesial untuk memberikan diskon atau promo pada produk atau jasa kamu. Misalnya hari kemerdekaan, perayaan natal, valentine, halloween, dan sebagainya. Selain itu, kamu juga bisa membuat kampanye dalam rangka merayakan hari spesial dengan melibatkan audiens. Nah, itulah beberapa contoh dari gimmick marketing yang sering digunakan. Kamu juga bisa menerapkannya untuk bisnis atau perusahaan kamu lho.
Baca Juga: Awas! Ini 7 Gimmick Marketing yang Dapat Merusak Brand
Ingin tahu informasi lainnya seputar marketing? Tenang saja, kamu bisa mendapatkannya di Blog ! Yuk, perdalam pengetahuanmu bersama !
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.