BlogDunia Kerja BaliInfo HR

Apa Itu Interview Topgrading serta Penerapannya

emilia S.M

Topgrading

interview topgrading akan membuat Anda menemukan banyak informasi terkait kandidat dan mengetahui bahwa kandidat itu memiliki pengetahuan tentang perusahaan.

Disini, Anda dapat mengetahui:

  • Apa Itu interview Topgrading?
  • Mengapa Perusahaan Harus Menggunakan Topgrading?
  • Contoh Pertanyaan interview Topgrading
  • Gabungkan Topgrading ke Dalam proses interview

Apa Itu interview Topgrading?

Topgrading

Istilah topgrading berasal dari sebuah artikel yang ditulis pada tahun 1997 oleh Bradford D. Smart dan putranya, Geoffrey, yaitu ‘Topgrading the organization’. Adapun definisi topgrading menurut mereka, yaitu:

Topgrading merupakan cara terbaik untuk menemukan orang paling berbakat di antara para kandidat yang ada. Lalu, mempekerjakan kembali (baik secara internal maupun eksternal) mereka yang memiliki kinerja cukup. Namun, kami melihat istilah topgrading hanya digunakan untuk mempekerjakan para pemain A.”

Tetapi, hal ini dilakukan lebih dari sekedar mencari pemain A tersebut. Melainkan lebih ke proses penyusunan interview dan memastikan secara ketat mampu menargetkan orang-orang yang tepat.

Bradford D. Smart lebih mengarahkan hal ini kepada bakat, dibandingkan kemampuan dan pengalaman. Dia memberikan teori bahwa orang yang paling berbakat dapat memberikan nilai tinggi untuk perusahaan Anda.

Untuk melakukan hal itu, Anda tidak hanya fokus kepada pertanyaan interview saja. Tetapi, harus mendeskripsikan pekerjaan dengan baik, dimana mampu menggambarkan terkait ketentuan dan tujuan perusahaan serta tanggung jawab dari pekerjaan itu sendiri. Tanpa adanya informasi penting ini, maka Anda akan kesulitan dalam menemukan orang yang tepat.

Biasanya, ketika menggunakan topgrading, para kandidat akan bertemu dengan banyak pewawancara. Hal ini terjadi karena perusahaan berusaha untuk menemukan orang yang tepat dalam kompetisi ini, di antaranya terkait kecerdasan, visi, kepemimpinan, dorongan, sumber daya, fokus, perekrutan, pembangunan tim, rekam jejak atau pengalaman, integritas, serta komunikasi.

Nah, di bawah ini terdapat 12 langkah-langkah yang bisa Anda lakukan selama proses perekrutan, yaitu:

  1. Melakukan Pengukuran dan Peningkatan dalam Proses Rekrutmen: Sebelum melakukan peningkatan, Anda harus mengecek terlebih dahulu metode rekrutmen yang digunakan. Hal ini untuk mengetahui mana metode yang baik dan tidak dalam proses perekrutan.
  2. Membuat Kartu Skor Pekerjaan: Langkah kedua ini merupakan suatu proses ketat untuk mengetahui apa yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Lakukan hal ini sebelum melakukan perekrutan, sehingga kartu skor dapat memberikan kebutuhan yang perusahaan cari selama ini.
  3. Merekrut Kandidat: Pastikan Anda memberikan deskripsi pekerjaan secara rinci.
  4. Lakukan Penyaringan Kandidat Menggunakan Formulir Riwayat Pekerjaan: Formulir ini mencakup pertanyaan rinci untuk semua kandidat terkait riwayat pekerjaan mereka. Namun, cara ini sudah tidak diwajibkan oleh beberapa negara). Isi formulir biasanya seperti, peringkat, alasan meninggalkan pekerjaan, hal yang disukai dan tidak disukai dalam pekerjaan, penilaian diri sendiri, dan masih banyak lagi.
  5. interview Telepon atau Video: interview ini dilakukan selama kurang lebih 45 menit dengan beberapa pertanyaan spesifik dan padat.
  6. Melakukan interview Kompetensi: interview ini hanya berfokus kepada keterampilan dan perilaku kandidat.
  7. Lakukan interview Topgrading: interview ini dilakukan secara intens dan berfokus terhadap seluruh riwayat karir para kandidat yang berkaitan dengan pertanyaan terkait setiap posisi.
  8. Memberikan Feedback dan Pembinaan kepada pewawancara: Hal ini akan membantu Anda dalam melakukan proses rekrutmen dengan saling memberikan feedback kepada para pewawancara.
  9. Menulis Kesimpulan: pewawancara harus menulis kesimpulan setiap kandidat untuk membandingkan hasil dari kandidat satu dengan kandidat lainnya.
  10. Meminta Kandidat untuk Memberitahukan Potensi Mereka: Teori Topgrading menyatakan bahwa kandidat yang memiliki kinerja baik pasti memiliki hubungan baik dengan perusahaan sebelumnya. Sehingga, Anda dapat mengelompokkan kandidat sesuai potensi yang mereka miliki.
  11. Melatih Para Karyawan Baru: Anda harus melakukan pelatihan kepada para karyawan baru. Sehingga, mereka dapat berkembang dan tumbuh di lingkungan perusahaan yang baik.
  12. Lakukan Pengukuran Terkait Keberhasilan Perekrutan Setiap Tahun: Anda dapat melakukan pengukuran atas keberhasilan perekrutan setiap tahunnya. Sehingga, Anda dapat melakukan peningkatan untuk proses perekrutan di masa yang akan datang.

Mengapa Perusahaan Harus Menggunakan Topgrading?

Sebenarnya, interview topgrading tidak selalu digunakan untuk setiap posisi di suatu perusahaan tertentu. Sebab, hal ini tidak penting sama sekali jika Anda sedang mencari karyawan untuk bidang Call Center. Namun, interview ini cocok dilakukan bagi Anda yang sedang mencari CEO dan wakil presiden senior.

Ketika Anda akan mempekerjakan seseorang di bidang kepemimpinan, maka harus yakin terkait keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki. Sebab, Anda akan mempercayakan bisnis yang dimiliki kepada kemampuan mereka. Sehingga, pastikan menemukan kandidat untuk posisi tersebut. Baca juga artikel tentang 5 Pertanyaan Interview Internal Beserta Prakteknya.

Namun, perlu diketahui bahwa Anda bisa jadi menemukan seorang kandidat paling terbaik, namun tidak ingin menghadapi rintangan yang dimiliki oleh perusahaan Anda. Hal ini menjadi sebuah risiko yang mesti diambil saat Anda memutuskan untuk melakukan interview topgrading.

Contoh Pertanyaan interview Topgrading

interview topgrading dibagi menjadi empat bagian, yaitu pengaruh awal, riwayat kerja, rencana dan tujuan, serta evaluasi diri.

Contoh pertanyaan:

  • Pengaruh awal: “Silakan bercerita tentang salah satu guru saat Anda bersekolah yang mampu memberikan pengaruh besar terhadap diri Anda. Bagaimana hal itu bisa mempengaruhi masa depan Anda?”
  • Riwayat pekerjaan: “Masalah apa yang mesti Anda atasi di (posisi tertentu)? Bagaimana cara menyelesaikannya?”
  • Rencana dan Tujuan: “Apa aspirasi karir Anda? Apa yang ingin Anda capai dalam posisi karir ini?”
  • Evaluasi Diri: “Hal apa yang sedang Anda perjuangkan? Apa bakat dan kemampuan terbaik yang Anda miliki?”

Perlu diketahui bahwa para kandidat tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan ‘Ya’ atau ‘Tidak’ saja. Tetapi, mereka akan berpikir terlebih dahulu sebelum memberi jawaban yang sesuai. Sehingga, pastikan para pewawancara dapat mendengarkannya dengan cermat.

Gabungkan Topgrading ke Dalam proses interview

Dalam hal ini, Anda tidak perlu menggunakan semua pertanyaan interview topgrading hanya untuk menemukan kandidat terbaik. Penggunaan kartu skor pekerjaan untuk semua posisi dapat membantu Anda untuk memastikan bahwa proses interview dapat berjalan dengan adil dan tepat.

Tak hanya itu, adanya banyak pewawancara yang bertemu dengan masing-masing kandidat dapat memberikan hasil yang berbeda-berbeda sesuai keahliannya. Misalnya, ketika pekerjaan memiliki aspek teknis, tetapi manajer perekrutan tidak memiliki aspek tersebut, maka Anda membutuhkan seseorang yang memiliki aspek teknis di dalam tim perekrutan. Apabila Anda tidak mendapatkan orang itu, maka hasil yang didapat dari interview juga pasti tidak akan akurat.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, beberapa aspek seperti, riwayat kompensasi sudah tidak diberlakukan di beberapa negara, sehingga tidak boleh Anda gunakan. Hal ini dikarenakan akan menyebabkan timbulnya diskriminasi, sehingga jika ingin mengetahui riwayat kompensasi, Anda dapat bertanya terkait posisi atau hal lainnya.

Jika ada kandidat yang masih berhubungan dengan mantan bos-nya, maka hal ini akan membuat proses interview menjadi lebih mudah. Namun, perlu diingat bahwa terkadang ada karyawan yang tidak baik maupun bos yang tidak baik. Apabila kandidat memiliki hubungan tidak baik dengan mantan bos, hal ini bukan berarti kandidat merupakan orang yang bermasalah.

Aspek terbaik dalam topgrading ini adalah hat-hati, melakukan rencana secara rinci, serta evaluasi kandidat dengan konsisten. Sehingga, hal ini akan membantu Anda untuk mendapatkan kandidat yang baik sesuai posisi yang dibutuhkan.

Kunjungi Blog dan temukan berbagai artikel menarik lainnya terkait karir, dan pekerjaan. Upgrade wawasan Anda sekarang!

Baca Juga

Leave a Comment