Startup unicorn sedang ramai menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Saat ini, banyak pebisnis yang memimpikan perusahaanya berada di tingkat unicorn.
Tidak hanya di kalangan pebisnis, Presiden Jokowi juga punya perhatian besar kepada startup unicorn. Presiden berharap jika di masa depan akan ada 25 startup unicorn di Indonesia. Presiden berharap jika startup unicorn akan berkontribusi sebesar USD 133 miliar pada tahun 2025.
Di artikel ini, akan menjelaskan apa itu startup unicorn, bagaimana cara mencapainya, dan siapa saja startup Indonesia yang menyandang status unicorn.
Apa Itu Startup Unicorn?
Startup unicorn adalah sebuah tingkatan perusahaan yang memiliki valuasi USD 1 miliar, atau jika dikalkulasikan ke rupiah kurang lebih Rp15 triliun. Mencapai valuasi sebesar itu merupakan prestasi yang langka. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang berada di tingkat unicorn, akan menjadi perhatian orang banyak.
Keberadaan startup unicorn merupakan fenomena yang langka. Menurut data Crunch Base, sampai 10 Januari 2024, terdapat 1.429 perusahaan unicorn yang tersebar di seluruh dunia.
Untuk dapat mencapai tingkat unicorn, startup harus memiliki ide inovatif, visi perkembangan bisnis yang jelas, rencana yang solid, dan dapat menyakinkan serta menyampaikan pesan kepada investor.
Biasanya, startup unicorn di Indonesia telah melewati beberapa tahap perkembangan, termasuk tahap pendanaan awal (seed funding), tahap pembiayaan Seri A, Seri B, dan seterusnya. Tiap tahap tersebut mendatangkan tambahan investasi atau suntikan modal dana segar.
Status unicorn seringkali menjadi prestasi yang sangat diinginkan bagi startup karena menunjukkan bahwa mereka telah berhasil menarik perhatian investor, membangun produk atau layanan yang inovatif, dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar di pasar mereka. Ini juga dapat membantu mereka untuk mendapatkan lebih banyak akses ke modal, talenta, dan peluang bisnis.
Penggunaan Istilah Unicorn
Istilah unicorn sebagai tingkat perusahaan pertama kali diperkenalkan oleh Aileen Lee, seorang angel investor dan pendiri perusahaan modal ventura Cowboy Ventures. Lee menulis artikel yang diterbitkan Tech Crunch di tahun 2013 dengan judul “Welcome To The Unicorn Club: Learning From Billion-Dollar Startups”.
Lee mengamati jika perusahaan teknologi yang berdiri dan berkembang di awal 2000an sukses mencapai valuasi USD 1 miliar. Contohnya, seperti Google, Facebook (Meta), dan Twitter (X). Seiring berjalannya waktu, tiga perusahaan tersebut telu melesat menjadi super-unicorn, atau biasa disebut dengan Decacorn.
Lalu mengapa Lee menggunakan istilah unicorn?
Unicron adalah makhluk mitologi yang populer di cerita-cerita atau dongen. Unicorn digambarkan sebagai kuda dengan bercula satu dan memiliki lengkingan suara yang panjang.
Menurut Lee, perusahaan yang mencapai unicorn sangat langka, sehingga menemukannya sama sulitnya dengan menemukan mitos unicorn. Lee memperkirakan, saat itu (tahun 2013) hanya 0,7% perusahaan yang mencapai valuasi USD 1 miliar.
Karakteristik Startup Unicorn
Melihat valuasinya yang sangat besar, startup unicorn mempunyai karakter yang kuat dibanding startup tingkat lainnya. Berikut adalah karakteristik dari startup unicorn:
1. Menawarkan Inovasi Disruptif
Startup unicorn menawarkan solusi yang mengubah kebiasaan konsumen. Solusinya cenderung radikal dan disruptif. Contohnya, startup transportasi online mengubah kebiasaan mobilitas masyarakat dari menggunakan angkutan konvensional menjadi pemesanan secara online.
Disebut disruptif karena inovasi yang ditawarkan secara radikal mengubah dan mempengaruhi cara industri atau pasar yang sudah ada (konvensional). Solusi seperti ini biasanya memberikan cara yang sederhana dan murah untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Menjadi yang Pertama
Selain menawarkan inovasi disruptif, unicorn juga menjadi yang pertama di pasar dan industri mereka. Produknya dapat mengubah perilaku masyarakat dan menjadikannya kebutuhan yang tidak dapat terpisahkan. Unicorn akan terus melakukan inovasi terbaru agar memenangkan persaingan dengan kompetitor di pasar yang sama.
3. Erat Dengan Teknologi
Model bisnis startup unicorn sangat dekat dengan teknologi. Berdasarkan data, 87% produk unicorn adalah perangkat lunak, 7% adalah perangkat keras, dan 6% sisanya adalah produk & layanan lainnya.
4. Fokus Kepada Kebutuhan Pasar
Sebanyak 62% unicorn adalah perusahaan Business to Customer (B2C). Mereka dapat membantu konsumen untuk mempermudah dan menyederhanakan kegiatan sehari-hari. Ketika konsumen merasa dipermudah, maka startup unicorn tersebut selalu menjadi bagian dari kehidupan konsumen.
Contoh, aplikasi pemutar musik kini sangat lekat dengan masyarakat terutama di kalangan anak muda. Mereka merasa dipermudah untuk mendengar musik kapanpun dan di mana saja. Menjaga agar produknya dapat selalu dijangkau konsumen akan menjadi fokus bagi startup unicorn.
Tips Menjadi Startup Unicorn
Berada di tingkat unicorn tentu menjadi idaman bagi para pebisnis. Namun, untuk mewujudkannya butuh usaha dan kerja keras menghadapi tantangan yang cukup besar.
Pebisnis dapat melakukan beberapa cara di bawah ini agar berada di tingkat unicorn:
1. Fokus pada Pemecahan Masalah Pelanggan
Startup unicorn menghadirkan produk yang dapat mengatasi masalah sehari-hari pelanggan. Pelanggan adalah pusat unicorn. Startup unicorn harus memikirkan sejak menyusun ide, pembuatan produk, dan saat menjual produk. Ketiga hal tersebut harus dipikirkan, agar pelanggan mudah menjangkaunya.
2. Ekspansi Global
Startup unicorn gaungnya tidak hanya terdengar di tingkat negara, tapi juga skala global. Startup unicorn harus berani berjalan dengan mental global. Dengan ekspansi secara global, startup semakin banyak mendapatkan relasi investor atau relasi untuk mengembangkan produk.
3. Tim Multidisiplin
Untuk menjadi perusahaan unicorn diperlukan kerja sama tim dengan berbagai ilmu atau bidang. Startup akan mendapat manfaat dari tim lintas ilmu dan profesional yang beragam. Dari mereka inilah, startup dapat menghasilkan ide-ide yang disruptif dan lain dari kompetitor.
4. Memanfaatkan Sosial Media
Sosial media seperti X, Meta, Instagram, dan Tik Tok adalah sarana yang baik untuk menyampaikan pesan startup. Melalui media sosial, startup unicorn lebih berhasil memperkuat pesan dan memberikan dampak kepada target audiens mereka.
5. Efisiensikan Perekrutan dan Pengelolaan Pekerja
Untuk mencapai status unicorn, startup harus efisien dalam merekrut dan mengelola pekerjanya. Mencari individu berbakat, berkomitmen, dan sesuai dengan visi dan budaya perusahaan dapat menjadi tantangan tersendiri.
Proses rekrutmen yang efisien dapat membantu memastikan bahwa startup dapat memiliki tim terbaik untuk membantu mewujudkan visi misinya sehingga startup dapat berkembang ke tahap unicorn.
Namun permasalahan startup ada pada keterbatasan sumber daya, sehingga mereka harus memanfaatkan sumber daya tersebut sebaik-baiknya.
Outsourcing dapat menjadi solusi startup untuk mengatasi keterbatasan sumber daya dalam merekrut dan mengelola pekerja. Dengan menggunakan layanan outsourcing, startup dapat fokus pada keahlian inti mereka tanpa harus terbebani dengan tugas administratif yang melekat pada manajemen sumber daya manusia.
Anda dapat memilih sebagai penyedia jasa layanan outsourcing on-demand terpercaya. Kami dapat menyalurkan pekerja profesional dari berbagai bidang sesuai dengan kebutuhan Anda kurang dari 24 jam. Pelajari selengkapnya produk dan layanan disin
Contoh Startup Unicorn di Indonesia
Indonesia mempunyai ekosistem yang mendukung untuk startup. Bersama Singapura, Indonesia menjadi salah satu negara dengan startup unicorn terbanyak di Asia Tenggara.
Mengutip data dari CB Insights per Januari 2024, Indonesia memiliki delapan startup unicorn.
Berikut adalah startup unicorn di Indonesia, mulai dari awal berdiri hingga proses berada di tingkat unicorn:
1. Traveloka
Traveloka pertama berdiri pada tahun 2012, dengan kantor pusat di Jakarta. Perusahaan yang didirikan Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang ini bergerak di bidang layanan pemesanan tiket transportasi dan penginapan online. Berkat kerja keras mereka, Traveloka menyandang status sebagai unicorn di tahun 2017.
Pada awal merintis, Traveloka mendapat seri pendanaan dari berbagai investor, seperti East Ventures, JD.com, dan Sequoia Capital. Suntikan dana ini membuat Traveloka memperoleh pendanaan sebesar USD500 juta. Kemudian, di tahun 2017, Traveloka mendapatkan suntikan dana tambahan dari Expedia sebesar USD350, yang membuat valuasi perusahaan ini tembus USD1 miliar. Saat ini, ditaksir Traveloka mempunyai valuasi sebesar USD3 miliar.
2. OVO
OVO bergerak di bidang pembayaran dan dompet elektronik. Menyandang sebagai status unicorn pada tahun 2019. Beberapa perusahaan yang menyuntikan dana di OVO adalah Grab, Tokopedia, Tokyo Century Corporation, dan Lippo Group.
3. Xendit
Xendit merupakan startup yang bergerak di bidang pembayaran online. Startup ini berdiri pada tahun 2015 oleh Moses Lo, Tessa Wijaya, Juan Gonzalez, dan Bo Chen. Xendit mencapai tingkat unicorn pada tahun 2024, setelah menerima dana segar USD150 juta oleh Tiger Global Management dan beberapa investor lainnya. Saat ini, ditaksir Xendit mempunyai valuasi sebesar USD1 miliar.
4. Kopi Kenangan
Kopi Kenangan menjadi satu-satunya startup di bidang food and beverage yang mencapai tingkat unicorn. Gerai kopi yang sudah memiliki 868 outlet ini berhasil menyandang status unicorn di penghujung 2024.
Beberapa investor yang menanamkan modal di Kopi Kenangan adalah Tybourne Capital Management, Horizons Ventures, Kunlun, B Capital, Falcon Edge Capital, Arrive dan Serena Ventures. Saat ini, Kopi Kenangan mempunyai valuasi sebesar USD1 miliar. Setelah menyandang predikat unicorn, Kopi Kenangan terus mengembangkan bisnisnya hingga ke mancanegara.
5. Ajaib
Ajaib adalah startup fintech investasi saham dan reksa dana. Ajaib memang betul-betul ajaib, bagaimana tidak, startup ini hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk menyandang gelar unicorn. Ajaib juga merupakan fintech investasi pertama dengan status unicorn di Asia Tenggara.
Ajaib merah status unicorn setelah menerima pendanaan Seri B senilai US$153 juta dari DST Global. Selain DST Global, investor lainnya adalah Ribbit Capital, Horizons Ventures , SoftBank Ventures Asia, Alpha JWC, dan Insignia Ventures.
6. eFishery
eFishery adalah startup agritech yang mempunyai produk utama teknologi pengembangan budidaya ikan untuk kebutuhan para peternak ikan.
Startup ada Bandung ini menyandang status unicorn di tahun 2024 setelah menerima pendanaan seri D senilai US$ 108. Beberapa investor eFishery adalah 42XFund, Northstar Group, Softbank Vision Fund, Go-Ventures, dan Aqua-Spark. Saat inik eFishery mempunyai valuasi sebesar USD1,3 miliar.
7. Akulaku
Startup yang bergerak di bidang fintech lending ini menyandang status unicorn sejak tahun 2024. Status ini didapat Akulaku setelah mendapatkan pendanaan sebesar USD10 juta dari Lend East.
Sebelumnya, Akulaku juga mendapat beberapa pendanaan, seperti Silverhorn Group sebesar USD125 juta, dan pendanaan ekuitas sebesar USD100 juta dari Siam Commercial Bank (SCB). Hingga akhirnya, Akulaku mempunyai valuasi sebesar USD2 miliar.
8. DANA
Satu lagi fintech yang menyandang status unicorn adalah DANA. Status ini diraih DANA pada tahun 2024. Beberapa investor yang memberikan DANA uang segar adalah Sinar Mas Group dan Lazada Group. Saat ini, DANA mempunyai valuasi sebesar USD1,3 miliar.
Banyak yang mengira jika J&T Express, Gojek, dan Tokopedia merupakan startup dengan status unicorn. Kenyataannya, ketiga startu tersebut sudah berada di atas unicorn. Ya, J&T Express, Gojek, dan Tokopedia sudah berstatus Decacorn. Terlebih lagi ketika Gojek dan Tokopedia memutuskan untuk merger, valuasi mereka sudah di atas USD20 miliar.
Itu dia penjelasan tentang startup unicorn di Indonesia. Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat jika startup unicorn harus mempunyai produk yang dibutuhkan masyarakat dan mampu mengatasi masalah kehidupan sehari-hari. Selain produk, tentu diperlukan kerja keras owner dan tim agar startup dapat menyandang status unicorn.
Yuk, kunjungi blog untuk mengetahui tingkat startup lainnya. Selain itu, ada banyak artikel yang mampu membantu bisnis untuk lebih berkembang.
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.