Blog

Apa itu Supply Chain dan Mengapa Penting untuk Bisnis?

emilia S.M

Dalam kegiatan produksi atau bisnis, supply chain merupakan istilah yang cukup populer. Supply chain dapat menjadi kunci sukses berpindahnya produk dari bahan baku hingga menjadi suatu produk untuk konsumen.

Lantas, apa itu supply chain? Melalui artikel ini, akan membahas hal-hal seputar supply chain. Mulai dari pengertian, manfaat, dan contohnya. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut ini.

Apa itu Supply Chain?

Supply Chain merujuk pada jaringan yang kompleks dari perusahaan, organisasi, dan individu yang bekerja sama untuk menghasilkan dan menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan akhir. Hal ini mencakup semua aktivitas mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, penyimpanan, distribusi, hingga pengiriman produk akhir ke pelanggan.

Dapat disimpulkan, supply chain merupakan gambaran besar dari tahapan yang perlu dilewati dari sebelum produksi hingga produk sampai di tangan konsumen. Dalam supply chain ada serangkaian kegiatan, orang dengan tugasnya masing-masing, serta sumber daya yang tersedia.

Baca Juga: Apa itu Warehouse Logistic? Serta Perbedaannya dengan Supply Chain Management

Komponen Supply Chain

Dari pengertian di atas, cakupan supply chain terkesan begitu luas. Maka, untuk mempermudahnya Anda perlu mengetahui komponen-komponen yang ada. Mulai dari persiapan produksi hingga terakhir tiba di tangan konsumen.

Berikut komponen-komponen tersebut:

1. Perencanaan

Proses perencanaan melibatkan kegiatan menganalisis permintaan (demand) konsumen, merencanakan anggaran,mengelola tenaga kerja, dan transportasi. Di tahapan ini, penjual atau pelaku bisnis perlu mengetahui jenis produk dan jumlah yang dibutuhkan agar dapat memenuhi permintaan konsumen. Maka, dalam hal ini laporan penjualan dan inventaris bisa dijadikan acuan untuk analisis permintaan.

2. Pengadaan

Dalam proses pengadaan, Anda perlu memastikan kualitas barang, harga, serta jumlah stoknya. Untuk menjalankan itu semua, biasanya ada beberapa tahapan yang perlu dilalui, antara lain:

  • Mengajukan rencana pembelian
  • Analisis pengajuan pembelian
  • Persetujuan atas pengajuan pembelian
  • Pemesanan barang pada pihak pemasok

Dengan tahapan di atas, Anda selaku pelaku bisnis dapat memastikan bahwa barang yang tersedia memang terbaik dari segi harga dan kualitas.

3. Produksi

Selanjutnya, proses produksi, yakni mengubah bahan baku menjadi produk yang siap pakai, baik oleh tenaga kerja manusia atau tenaga mesin. Perlu diingat bahwa proses produksi tidak boleh terhenti di tengah jalan. Sebab, hal tersebut dapat mengakibatkan kurangnya persediaan dan juga terlambatnya pengiriman.

4. Manajemen gudang

Setelah proses produksi, produk yang sudah jadi harus disimpan di ruang penyimpanan atau gudang sebelum didistribusikan. Dalam proses ini, pastikan untuk selalu mencatat keluar-masuknya barang di gudang dengan cermat, teliti, rapi, dan teratur.

5. Distribusi

Setelah produk diambil dari gudang dan dikemas, produk tersebut sudah siap untuk dikirimkan. Pastikan pada saat produk dikemas, kurir atau bagian pengiriman beserta kendaraannya sudah siap untuk melakukan pengiriman. Dengan begitu, pengiriman dapat dipercepat dan tidak mengecewakan pelanggan.

6. Retur barang

Komponen terakhir dalam supply chain adalah pengembalian produk atau retur. Sebagai pelaku bisnis, Anda harus siap menghadapi kemungkinan risiko komplain dari pelanggan, pengembalian produk atau retur, serta permintaan pengembalian uang atau refund.

Pastikan Anda selalu responsif terhadap keluhan pelanggan. Pelayanan seperti ini sangat membantu pelanggan dan tidak memberikan kesan buruk meskipun terdapat situasi yang mengecewakan.

Biasanya, pengembalian produk atau refund terjadi karena kerusakan produk, produk tidak sesuai, atau berbagai keluhan lain terhadap produk Anda. Oleh karena itu, memberikan respons dan layanan yang positif dan cepat dapat membantu mengurangi keluhan terhadap produk Anda.

Manfaat Supply Chain

Mengutip Corporate Finance Institute, memahami supply chain itu penting agar perusahaan atau bisnis dapat melakukan perencanaan yang lebih strategis. Dengan memahaminya, perusahaan juga secara otomatis mengerti target yang ingin dituju dan menentukan rencana ke depannya.

Nah, fungsi supply chain ini merupakan cara untuk membantu perusahaan memahami rincian tiap tahapan agar dapat terus bersaing dengan kompetisi di dalam industri. Contohnya adalah pada bagian logistik atau pengiriman barang, biaya yang dikeluarkan cukup tinggi.

Dari permasalahan tersebut, akan dicari solusi dan strategi terbaik agar pengeluaran bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas produk yang dikirimkan.Misalnya, mencari promo dari mitra logistik atau beralih ke mitra lain yang lebih menguntungkan.

Hal ini tentu saja penting, karena perusahaan butuh menekan biaya produksi, mempertahankan kualitas, dan tetap mendapat untung dari hasil penjualan. Intinya, supply chain perlu dipelajari untuk menentukan berbagai macam strategi untuk terus meningkatkan proses produksi hingga penjualan.

Selain itu, supply Chain juga memiliki beberapa manfaat yang penting bagi bisnis, antara lain:

  1. Efisiensi operasional: Supply Chain yang baik membantu bisnis meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi biaya produksi dan pengiriman produk ke pelanggan.
  2. Peningkatan kualitas: Supply Chain yang baik memastikan kualitas produk yang dihasilkan dan dikirim kepada pelanggan.
  3. Keunggulan kompetitif: Bisnis dengan Supply Chain yang baik dapat memiliki keunggulan kompetitif dengan menawarkan produk yang berkualitas dengan harga yang lebih baik.
  4. Peluang pertumbuhan: Supply Chain yang baik membuka peluang untuk pertumbuhan bisnis dengan mengembangkan hubungan dengan pemasok dan pelanggan baru.

Demikian penjelasan mengenai supply chain dalam dunia bisnis. Jika kamu tertarik dengan informasi lainnya, silahkan kunjungi Blog sekarang juga.

Baca Juga

Leave a Comment