BlogDunia Kerja BaliInfo HR

Employee Development: Arti, Manfaat, dan Cara Membangunnya

emilia S.M

Employee Development

Perkembangan karyawan, baik dalam soft skill maupun hard skill tentu harus diperhatikan oleh perusahaan. Sebab, jika tidak maka akan berdampak pada kinerja dan produktivitas karyawan.

Salah satu cara untuk mengembangkan kualitas dan produktivitas karyawan adalah dengan memberikan motivasi serta pelatihan khusus melalui program employee development.

Program ini bisa menjadi investasi jangka panjang bagi perusahaan untuk mengembangkan kemampuan, kinerja, dan loyalitas karyawan. Yuk, pelajari selengkapnya mengenai employee development ini!

Apa Itu Employee Development?

Menurut valamis.com, employee development adalah proses meningkatkan kompetensi dan keterampilan karyawan, serta mendorong mereka mengembangkan keterampilan baru untuk mendukung tujuan perusahaan.

Dengan bantuan perusahaan, karyawan dapat meluangkan waktunya untuk mempelajari cara menggunakan teknologi dan teknik baru, mengembangkan pengetahuannya tentang suatu industri atau materi pelajaran, serta meningkatkan kompetensinya di berbagai bidang.

Sederhananya, employee development adalah sebuah kegiatan yang dibuat oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya. Dengan begitu, baik karyawan maupun perusahaan dapat mengikuti perkembangan industri sehingga mampu bertahan dalam persaingan yang ketat.

Daripada perusahaan melepaskan seorang karyawan dengan keterampilan terbatas, akan lebih baik bila perusahaan tetap mempertahankan karyawan tersebut dan membantu mengembangkan keterampilannya sesuai standar perusahaan.

Walaupun merekrut karyawan baru dan memberikan pelatihan pada karyawan dengan kemampuan terbatas sama-sama membutuhkan biaya, namun jika upaya pengembangan tersebut dapat menghasilkan retensi karyawan jangka panjang, maka mempertahankan karyawan tentu akan lebih menguntungkan.

Dilansir dari culturecamp.com, ada 3 cara untuk melakukan pengembangan karir karyawan yang dikenal dengan 3E, yaitu:

  • Experince → Pengalaman di tempat kerja, misalnya seperti stretch task, produk khusus, membimbing orang lain, dsb.
  • Exposure → Belajar melalui observasi, contohnya bekerja dengan atasan, networking, atau mencari feedback.
  • Education → Pembelajaran terstruktur seperti kursus, buku, atau workshop.

Mengapa Employee Development Penting?

Employee Development

Berinvestasi dalam pengembangan karyawan dapat menguntungkan karyawan dan perusahaan. Namun, hal ini hanyalah alasan dasar mengapa perusahaan harus memprioritaskan pengembangan karir karyawan. Berikut ini adalah alasan lain mengapa employee development sangat penting:

Menarik talenta terbaik

Setiap perusahaan pasti akan membutuhkan karyawan baru dengan keterampilan tertentu untuk membantu mengembangkan bisnis. Jika perusahaan menunjukkan bahwa mereka mempunyai program employee development yang baik dan memberikan ruang tumbuh untuk semua karyawannya, maka pelamar akan tertarik untuk melamar di perusahaan tersebut.

Sebab, mereka menemukan tempat yang cocok untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya. Selain itu, dengan adanya program employee development, perusahaan dapat lebih mudah bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan kandidat terbaik dan mumpuni.

Baca Juga: 11 Cara Memilih Kandidat yang Tepat Untuk Perusahaan, HRD Wajib Tahu!

Mempertahankan karyawan

Employee development tidak hanya dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan talenta terbaik, namun perusahaan juga dapat mempertahankan karyawannya, terutama yang mempunyai kemampuan terbaik di bidangnya.

Faktanya, kurangnya peluang untuk bertumbuh dalam pekerjaan menyumbang 37,1% alasan keluarnya karyawan dari perusahaan. Ketika karyawan berpikir bahwa pekerjaan mereka monoton atau tidak ada hal baru yang bisa mereka pelajari lagi, maka mereka akan cepat kehilangan motivasi dan memutuskan untuk mencari tantangan serta peluang baru di tempat lain.

Namun, jika perusahaan memberikan dukungan berupa solusi e-learning, program bimbingan internal (mentorship) atau proyek minat, tentu karyawan tersebut akan mempertimbangkan kembali keputusannya.

Melibatkan karyawan

Keterlibatan karyawan dalam proses bisnis tentu sangat penting bagi perusahaan. Keterlibatan dan employee development ini dapat berjalan beriringan, karena ketika karyawan merasa pekerjaannya menantang dan mendorong mereka untuk tumbuh, maka mereka cenderung akan antusias untuk ikut terlibat lebih dalam, selalu termotivasi, bahkan lebih produktif.

Hal ini secara tidak langsung akan berdampak pada hasil bisnis perusahaan, semakin karyawan antusias dan semangat untuk bekerja, maka akan semakin banyak pula keuntungan yang dapat diperoleh.

Meningkatkan kinerja bisnis

Employee development ternyata mampu memperkuat hasil bisnis, lho! Mengapa begitu? Karena employee development membuat karyawan untuk selalu mengetahui tren industri dan teknik, proses, serta teknologi baru yang dapat membantu meningkatkan efisiensi sekaligus mendorong inovasi perusahaan.

Kondisi seperti ini akan menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memperkenalkan strategi dan solusi mutakhir, tetap bertahan di pasar, dan memberikan pengalaman yang lebih baik untuk pelanggan.

Menangani situasi tak terduga

Selain meningkatkan kinerja, employee development juga berguna untuk menangani situasi tak terduga. Saat ini perubahan tren bisnis dan karir sangat cepat dan sulit untuk dipastikan, maka dari itu, penting bagi karyawan untuk bisa beradaptasi dan menangani situasi yang terus berkembang dengan cepat serta efektif.

Salah satu manfaat mempunyai program employee development adalah perusahaan dapat membekali dan mempersiapkan karyawan untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga dengan baik.

Menghemat biaya

Proses rekrutmen dan pelatihan karyawan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, berinvestasi dalam program employee development mampu membuat perusahaan bertahan di tengah persaingan bisnis yang ketat. Sehingga, secara tidak langsung employee development dapat menjadi solusi untuk menghemat biaya operasional dalam jangka panjang.

Salah satu perusahaan besar di Amerika, yakni AT&T mendapati bahwa hanya 50% dari karyawannya yang berjumlah 250.000 orang yang tidak mempunyai keterampilan memadai untuk membawa perusahaan ke masa depan. Melihat hal ini, AT&T kemudian membuat program reskilling atau pelatihan ulang senilai $1 miliar untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya. Apakah hal ini bisa dibilang mahal?

Perusahaan ini menemukan bahwa biaya rata-rata untuk mengganti seorang karyawan yang tidak mempunyai keterampilan penting adalah sekitar 21% dari gaji karyawan tersebut. Dan ketika gaji pokok karyawan meningkat, maka biaya penggantiannya pun juga akan meningkat. Menurut mereka, membuat pelatihan ulang jauh lebih dapat menghemat biaya operasional daripada harus merekrut karyawan baru lagi.

Melatih pemimpin masa depan

Program employee development juga dapat menjadi sebuah solusi bagi perusahaan untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan. Dengan pelatihan kepemimpinan, karyawan dapat mengeluarkan bakat terpendamnya, misalnya memimpin diskusi, public speaking, dan lain sebagainya.

Biasanya, bagian human resource akan memilih karyawan yang mendapatkan pelatihan tersebut sebagai kandidat untuk mengisi posisi manajerial. Memilih manajer dari karyawan lama cenderung lebih efektif daripada memilih manajer dari kandidat luar. Sebab, karyawan lama sudah mengetahui banyak hal tentang perusahaan serta tidak membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan budaya perusahaan.

Cara Membangun Employee Development

Setelah mengetahui apa saja manfaat dari employee development, sekarang saatnya Anda untuk mengetahui bagaimana menerapkannya kepada karyawan. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

Tentukan tujuan perencanaan

Hal pertama yang harus Anda lakukan terlebih dahulu adalah menentukan tujuan dari rencana pengembangan karyawan ini. Sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, apakah untuk jangka pendek atau panjang. Kemudian baru identifikasi kemampuan, pengetahuan, serta kompetensi yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan dan tujuan tersebut.

Contohnya, perusahaan membutuhkan manajer pemasaran yang baru untuk karena manajer yang sebelumnya sudah dipromosikan sebagai Chief Marketing Officer (CMO). Nah, kira-kira apa keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang manajer pemasaran? Apakah ada karyawan internal yang mempunyai keterampilan atau keinginan untuk mempelajari keterampilan untuk posisi tersebut?

Komunikasikan dengan karyawan

Tidak semua karyawan mempunyai tujuan karir yang jelas, terkadang ada beberapa diantara mereka yang masih bingung apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan karir serta kemampuannya. Maka dari itu, coba berkomunikasi dengan mereka agar Anda dapat memahami tujuan karir mereka. Anda juga bisa meminta karyawan untuk menilai pekerjaannya sendiri dan mendiskusikan tantangan apapun yang mereka hadapi selama bekerja.

Pahami berbagai tipe pelatihan

Sebelum memberikan pelatihan pada karyawan, Anda harus memahami dulu tipe-tipe pelatihan untuk setiap keterampilan. Sebab, tidak semua keterampilan memiliki cara pelatiha yang sama. Contohnya saja pada keterampilan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), tentu tidak akan cocok bila pelatihannya dilakukan secara online karena keterampilan ini membutuhkan praktik secara langsung di lapangan. Berbeda halnya dengan pelatihan digital marketing, data science, atau human resource, perusahaan dapat menyelenggarakannya secara online.

Lakukan coaching dan mentoring

Cara berikutnya yaitu dengan melakukan coaching dan mentoring kepada karyawan. Anda bisa melatih secara langsung dengan memilih para manajer atau bekerja sama dengan pihak luar sebagai coach atau mentornya. Bentuk pelatihan yang diberikan bisa berupa pengetahuan informasi dengan cara memberikan seminar, akses e-learning, hingga buku terkait bisnis.

Biasanya setelah menguasai teori, karyawan akan dilatih untuk terjun ke lapangan seperti melakukan study case, mengoperasikan alat, dan lain sebagainya. Dengan begitu, ketika karyawan tersebut menempati posisi dan mendapatkan tugas tertentu mereka sudah siap.

Selain itu, Anda juga bisa memberikan pelatihan lintas departemen, dimana departemen tertentu akan menjelaskan seputar pekerjaannya. Contohnya departemen marketing & sales memberikan informasi dan tren yang ada di lapangan kepada departemen merchandising atau produksi.

Baca Juga: Human Resource Development: Pengertian, Tugas, Tips, Kualifikasi, hingga Skill yang Harus Dikuasai

Pengembangan soft skill

Tidak hanya kemampuan teknis saja yang harus dilatih kepada karyawan, namun juga berbagai kemampuan sosial, komunikasi, dan karakteristik dalam bekerja perlu dilatih. Untuk mengasah soft skill ini, Anda bisa mendatangkan pelatih yang memang dapat mengajari karyawan bagaimana mengontrol emosi, membaca bahasa tubuh, dan bersosialisasi.

Banyak perusahaan yang mengesampingkan hal ini, padahal soft skill juga dapat menunjang kemampuan lain untuk bisa membuat karyawan menguasai bidangnya.

Bantu manajer menjadi pelatih yang lebih baik

Program employee development tidak hanya mengembangkan keterampilan dan pengetahuan staff saja, namun juga untuk menguji kepemimpinan para manajer dalam melatih anggota timnya. Manajer sebagai pelatih harus bisa mempelajari langsung bagaimana kondisi para anggotanya, seperti apa yang memotivasi, kendala dalam bekerja, atau apa yang mereka butuhkan. Dengan begitu, manajer bisa membantu membimbing mereka untuk mengembangkan karirnya dengan tepat.

Jika Anda sebagai manajer, coba lakukan evaluasi dan introspeksi diri dengan menanyakan beberapa pertanyaan pada meeting one-on-one dengan karyawan seperti:

  • Apa tantangan atau kendala yang sedang Anda hadapi?
  • Bagaimana perasaan Anda?
  • Apa hal baik yang terjadi dalam pekerjaan Anda?
  • Dalam skala 1-10, seberapa puaskah Anda? Kenapa?
  • Menurut Anda, bagaimana saya bisa menjadi leader yang lebih baik?

Tingkatkan kerjasama lintas departemen

Cara membangun employee development tidak hanya dengan pelatihan saja, namun juga dengan meningkatkan kerjasama lintas departemen. Coba berikan proyek bersama untuk dikerjakan oleh dua atau lebih departemen, maka karyawan akan mendapatkan kesempatan untuk belajar mengenai bagian lain dari bisnis. Tidak hanya itu saja, mereka juga akan melatih soft skillnya dengan karyawan lain seperti komunikasi, kolaborasi, hingga problem solving.

Investasi dalam pengembangan personal

Selain pelatihan, Anda juga bisa melakukan employee development dengan berinvestasi pada pengembangan personal. Contohnya seperti sesi konsultasi yang berfokus pada emosi karyawan ketika bekerja, mengadakan berbagai macam edukasi diluar bisnis seperti cara mengatur keuangan, dan memberikan dukungan kesehatan karyawan. Tujuannya adalah agar karyawan dapat memiliki fisik, intelektual, serta kompetensi yang baik sekaligus.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai employee development dan bagaimana cara untuk membangunnya dalam perusahaan. Ingin tahu informasi lebih lanjut seputar karir dan dunia kerja? Yuk, kunjungi langsung blog sekarang juga!

Baca Juga

Leave a Comment