Apakah kamu sudah bisa menciptakan kebahagiaan untuk dirimu sendiri hari ini? Jika sudah, selamat kamu sudah membuat kemajuan besar dalam hidup. Namun, jika yang belum jangan patah semangat, karena kali ini kita akan mengulas tentang suatu filosofi yang akan menciptakan kebahagiaan pada dirimu sendiri.
Yaps, yang dimaksud adalah filosofi stoicism, stoik, atau stoikisme yaitu filosofi mengajarkan kepada kita semua untuk menciptakan kebahagiaan kita sendiri. Yaitu kebahagiaan yang berasal dari hal yang bisa kita kendalikan, bukan dari luar kendali kita.
Mungkin sebagian dari kita selama ini menggantungkan kebahagiaan pada hal yang diluar kendali. Padahal, yang seharusnya dilakukan adalah untuk memperoleh hidup yang bahagia yaitu berfokus kepada hal-hal yang berada dalam kendali kita.
Filosofi stoicism akan mengajarkan kamu bagaimana caranya untuk mendapatkan kebahagiaan dan menghindari pikiran dari stress dan jenuh. Jadi, untuk penjelasan lebih lanjutnya, yuk simak penjelasannya berikut ini! Supaya kamu bisa menerapkan ke dalam kehidupanmu dan memperoleh kebahagiaan yang sejati.
Pengertian Filosofi Stoicism
Stoicism, stoic, atau stoikddddddddisme, berasa dari bahasa Yunani yaitu stoikos, yang berarti stoa (serambi atau beranda atau teras). Dimana kata tersebut diambil karena pada masa filsuf stoik, zeno kerap mengajarkan filosofi ini dengan duduk bersama di beranda atau teras.
Filosofi yang sudah ditemukan sejak abad ke 3 sebelum masehi ini banyak dianut oleh beberapa filsuf dari Yunani dan Romawi. Mulai dari Epictetus yang merupakan seorang mantan budak, Seneca yang seorang politisi, hingga Marcus Aurelius seorang kaisar Romawi.
Ajaran yang paling mendasar dari filosofi stoicism adalah bahwa semua kejadian yang terjadi dalam hidup manusia bersifat netral. Tidak ada peran baik ataupun yang buruk. Karena yang membuat suatu kejadian itu baik atau buruk adalah interpretasi atau penafsiran kita akan hal tersebut. Terlebih, ketika kita mendapati kejadian yang tidak kita harapkan dalam hidup membuat kita menjadi sangat takut, padahal akibat dari kejadian tersebut tidak sebesar rasa ketakutan kita.
Konsep Hidup Filosofi Stoicism
Dalam filosofi stoicism, ada sebuah konsep yang mengungkapkan bahwa salah satu penyebab dari penderitaan kita adalah karena pikiran kita sendiri. Karena semua kejadian bersifat netral, maka semua kejadian yang kita alami ditafsirkan oleh pikiran kita sendiri, sehingga akan terbentuk persepsi baik atau buruk.
Selain itu, dalam filosofi stoicism juga harus bisa membedakan antara hal yang bisa dikendalikan dan hal yang tidak bisa dikendalikan. Ketika kamu mencoba mencari kebahagiaan dari apa yang tidak bisa kamu kendalikan, maka kamu akan kesulitan menemukan kebahagiaan.
Secara garis besar konsep filosofi stoicism adalah berfokus kepada hal-hal yang bisa kamu kendalikan dan menyadari ada banyak hal yang berada diluar kendalimu. Oleh karena itu kamu harus berfokus pada hal yang bisa kamu kendalikan, maka hal tersebut akan membuat hidupmu menjadi lebih berarti dan bahagia.
Cara Membentuk Pola Pikir Filosofi Stoicism
Jika kamu yang sekarang masih menggantungkan kebahagiaan pada hal yang diluar kendali, maka sudah saatnya kamu berhenti melakukan itu. Dan mulai merubah cara hidup yang seperti itu. Nah, berikut ini akan dijelaskan bagaimana cara mengubah kebiasaan lama ke kebiasaan baru dengan menjadi pola pikir filosofi stoicism. Berikut adalah penjelasannya.
Membedakan antara Hal yang Bisa Dikendalikan dan Tidak Bisa Dikendalikan
Dalam praktik filosofi stoicism adalah bisa membedakan hal apa saja yang bisa dikendalikan dan apa yang tidak bisa dikendalikan. Karena dalam kehidupan, sekeras apapun kita untuk merubah hal yang berada di luar kendali kita, ujungnya tetap saja kita tidak akan bisa.
Oleh karena itu kita perlu mengubah cara pikir kita, dan fokus kepada hal yang bisa kita kendalikan, yaitu diri kita sendiri.
Mempersiapkan Diri untuk Menghadapi Segala Masalah
Perlu kita ingat-ingat lagi, sejatinya hidup bukan tentang hal yang indah-indah saja. Akan ada kalanya kita dihampiri oleh masalah, merasa terjatuh, dan kesedihan. Oleh karena itu, kamu harus menerapkan filosofi stoicism dalam kehidupan, dengan menyadari akan selalu ada hal baik dan buruk yang akan menimpa hidupmu.
Sebagai penganut filosofi stoicism kamu akan mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal buruk yang akan datang. Dan belajarlah berdamai dengan hal-hal negatif yang datang, maka kamu akan menemukan kebahagiaan serta ketenangan dalam hidup.
Menyadari Bahwa Kita Hanya Butiran Debu di Alam Semesta ini
Filosofi stoicism menyadarkan bahwa kita hanyalah butiran debu di alam semesta ini. Oleh karena itu kita tidak boleh berekspektasi tinggi dalam hidup, dan menyadari bahwa kita tidak akan mendapatkan semua yang kita mau.
Prinsip Filosofi Stoicism
Sebelum kamu memulai untuk menerapkan filosofi ke dalam kehidupan sehari-hari, maka kamu harus mengetahui dulu apa saja prinsip dari filosofi stoicism. Berikut ini adalah penjelasan prinsip-prinsip filosofi stoicism.
Tidak Semua Hal Bisa Dikendalikan
Filosofi stoicism mengajarkan bahwa tidak semua hal bisa dikendalikan. Hal yang berada dalam kendali kamu hanya dirimu sendiri, dan pihak diluar hal dirimu adalah hal yang tidak bisa kamu kendalikan.
Hal ini perlu dipahami semua orang, karena banyak orang yang tidak bahagia karena memaksakan kehendaknya kepada orang lain.
Penentu Kebahagian Ada Pada Diri Sendiri
Filosofi stoicism mengajarkan bahwa segala kejadian bersifat netral. Oleh karena itu, yang bisa menentukan kebahagiaan hanya diri kamu sendiri. Dengan kamu bisa berpikir positif, maka kamu bisa menciptakan kebahagian sendiri.
Jangan Fokus Kepada Hal yang Tidak Dimiliki
Jika kamu pernah merasa iri melihat kesuksesan teman-temanmu, atau barang yang dimiliki orang lain, hal itu merupakan contoh tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki.
Filosofi stoicism tidak melarang penganutnya untuk memiliki barang-barang yang bersifat material. Namun stoicism akan mengajarkan kamu untuk mensyukuri apa yang kamu miliki.
Merubah Hal Negatif Menjadi Hal Positif
Kamu mungkin pernah mengalami hal buruk dalam hidup. Dan ketika hal itu menimpamu, kamu malah mengeluh dan menolak hal itu.
Filosofi stoicism akan mengajarkan kamu cara pandang yang positif. Dengan mengubah hal negatif, menjadi hal positif. Caranya adalah dengan memahami bahwa apa yang menimpamu hari ini adalah suatu yang akan bermanfaat untuk perkembanganmu di masa depan. Hingga kamu akan berterima kasih pada kejadian itu.
Cara Menerapkan Filosofi Stoicism dalam Kehidupan Sehari-hari
Jika kamu tertarik untuk menerapkan filosofi stoicism dalam kehidupan sehari-hari, maka kamu patut untuk mencoba kiat-kiat berikut ini. Supaya kamu bisa mencapai ketenangan dalam hidup, dan tidak lagi memikirkan yang berada diluar kendalimu. Berikut adalah cara yang bisa kamu coba untuk menerapkan filosofi stoicism dalam kehidupan sehari-hari.
Mengendalikan Diri Dalam Berfikir
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa prinsip filosofi stoicism adalah tentang beberapa hal yang bisa kita kendalikan, dan beberapa hal yang tidak bisa kita kendalikan. Dan hal yang bisa kita kendalikan hanyalah yang ada pada diri kita, termasuk didalamnya cara berpikir.
Salah satu contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika ada orang yang berbuat buruk kepadamu, itu merupakan sesuatu yang tidak bisa kamu kendalikan. Namun, yang bisa kamu kendalikan adalah emosi kamu, dengan membiarkan saja itu berlalu, dan tidak membuatnya berlarut-larut.
Konsep dari filosofi stoicism mengajarkan bahwa rasa emosi yang kita rasakan merupakan penilaian kita terhadap suatu kejadian.
Seorang ahli filsuf stoicism, Epictetus mengatakan bahwa hampir tidak ada yang bisa kita kendalikan, kecuali pikiran kita sendiri.
Melatih Pikiran
Prinsip lain yang dipegang oleh filosofi stoicism adalah menyederhanakan suatu masalah, serta tidak melebih-lebihkannya. Latih pikiran kita dengan mengatakan bahwa tidak selamanya hidup akan diisi oleh hal indah. Akan ada kalanya kita akan terluka.
Merumitkan masalah adalah sumber masalah, dan penderitaan. Oleh sebab itu, mulailah melatih pikiran untuk menyederhanakan diri.
Terima Apapun yang Terjadi
Filosofi stoicism mengajarkan bahwa dunia tidak berputar untuk diri kita sendiri. Karena ketika kita mengharapkan dunia memberikan apapun yang kita mau, maka yang akan kita dapatkan hanyalah kekecewaan. Namun jika kita bisa berdamai, dan menerima apapun yang menimpa kita, maka hidup kita akan jauh lebih bahagia dan damai.
Demikianlah penjelasan mengenai filosofi stoicism. Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-harimu? Dan untuk kamu yang sangat menyukai konten-konten yang seperti ini, kamu bisa mengunjungi Blog untuk menemukan konten-konten yang akan meningkatkan value kamu. Ayo buruan kunjungi blognya, dan rasakan sendiri dampak positifnya ke dalam kehidupanmu!
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.