BlogDunia Kerja BaliInfo HRPencarian Kerja

Hard Skill: Pengertian, Contoh, Hingga Cara Mengembangkannya

emilia S.M

Hard Skill

Tahukah kamu, untuk bisa bersaing di dunia kerja kamu perlu mempunyai hard skill atau kemampuan teknis yang mumpuni lho. Apalagi sebagian besar perusahaan akan melihat hard skill kamu terlebih dahulu untuk memastikan apakah sesuai dengan peran yang mereka tawarkan. Jadi tidak hanya soft skill saja, namun hard skill pun juga harus kamu kembangkan.

Nah, apa saja sih contoh hard skill itu dan bagaimana cara untuk mengembangkannya? Yuk, langsung simak penjelasannya di bawah ini!

Pengertian Hard Skill

Dilansir dari Investopedia, hard skill merupakan kemampuan yang bisa dipelajari dan ditingkatkan melalui latihan, pengulangan, dan pendidikan. Berbeda dengan soft skill yang hanya bisa didapatkan dari pengalaman pribadi saja, hard skill ini bisa kamu dapatkan melalui program pendidikan dan pelatihan formal, termasuk kuliah, magang, kelas pelatihan jangka pendek, kursus online, program sertifikasi, hingga pelatihan di tempat kerja.

Hard skill ini adalah kemampuan yang berhubungan dengan tugas atau peran kamu dalam pekerjaan. Dengan menguasai kemampuan ini, kamu akan lebih mudah dalam mengerjakan pekerjaan dan mencapai hasil yang tepat.

Sebagai contoh, kamu mempunyai tugas untuk membuat desain tampilan produk, tentu kamu harus menguasai kemampuan desain grafis dengan baik agar dapat menghasilkan desain yang bisa menarik perhatian pelanggan. Kemampuan ini bisa kamu dapatkan dari pendidikan formal maupun kursus online.

Hard skill juga dapat disebut sebagai kemampuan yang terukur. Sebab, setelah kamu menyelesaikan suatu pendidikan atau pelatihan terkait hard skill, kamu akan mendapatkan ijazah, sertifikat, maupun penghargaan sebagai bukti bahwa kamu telah menguasai kemampuan tersebut.

Bahkan beberapa pekerjaan seperti akuntan, lawyer, maupun engineer diharuskan mengambil sertifikasi sebagai syarat melamar kerja, mendapatkan kenaikan gaji maupun jabatan, dan sebagainya.

Perbedaan Hard Skill Vs Soft Skill

Berdasarkan laman Indeed, perbedaan utama antara kedua jenis kemampuan ini adalah bagaimana cara memperoleh dan menggunakannya di tempat kerja. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa hard skill bisa kamu dapatkan melalui pendidikan formal atau pelatihan khusus.

Dimana hal ini termasuk kompetensi mengenai bagaimana mengoperasikan mesin, tools, aplikasi, atau software tertentu yang dapat membantu pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat.

Sedangkan, soft skill lebih sering dilihat sebagai ciri atau karakteristik kepribadian seseorang. Misalnya cara berkomunikasi dengan orang lain atau menghadapi situasi sulit dan asing untuk pertama kalinya.

Dibandingkan dengan hard skill, soft skill ini lebih sulit untuk diukur atau dinilai dengan cepat. Meskipun begitu, baik hard skill maupun soft skill sama pentingnya bagi perkembangan karir. Jika kamu mampu menyeimbangkan keduanya maka kamu pun dapat lebih mudah dalam mencapai kesuksesan karir.

Contoh Hard Skill

Berikut adalah beberapa contoh dari hard skill yang sering dibutuhkan dalam dunia kerja, yaitu:

1. Teknologi komputer

Seiring berkembangnya teknologi membuat banyak perusahaan yang menggunakan komputer untuk menyelesaikan pekerjaannya. Maka dari itu tak heran bila saat ini banyak lowongan pekerjaan yang membutuhkan kemampuan teknis berkaitan dengan teknologi komputer.

Contoh keterampilan teknologi komputer yang sering dibutuhkan oleh perusahaan, yaitu:

  • Microsoft office (Word, Excel, PowerPoint, Outlook, dan lainnya)
  • HTML/CSS
  • JavaScript
  • Content Management System (CMS)
  • Media sosial, email, dan blogging
  • Windows operating system
  • IT troubleshooting
  • Typing and typing speed
  • Google suite

Beberapa hard skill di atas sebagian besar bisa kamu dapatkan melalui pelatihan atau kursus online. Ketika kursus, kamu akan mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan kemampuan tersebut lebih spesifik, baik secara teori maupun praktik seperti study case.

Sedangkan untuk social media operation dan ms. word biasanya bisa kamu asah sendiri dengan membaca atau mengikuti platform online yang menyajikan konten edukatif mengenai media sosial dan microsoft office. Semua kemampuan teknis ini bisa kamu masukkan ke dalam CV bila memang dibutuhkan. Tujuannya agar perekrut dapat melihat bahwa kamu mempunyai kemampuan teknis terkait posisi yang ditawarkan.

2. Analisis data

Hard skill selanjutnya yaitu analisis data. Hampir seluruh pekerjaan pasti membutuhkan kemampuan ini untuk bisa menemukan solusi atau menetapkan strategi yang tepat untuk bisnis. Berikut adalah beberapa keterampilan analisis data yang banyak diminati:

  • Data mining
  • Database management
  • Data engineering
  • Data visualization
  • Research
  • Web analytics
  • Data storytelling
  • Data wrangling

Kemampuan analisis data rata-rata menggunakan komputer untuk membantu mengolah dan memilah data yang ingin digunakan. Dengan kemampuan ini, kamu akan menjadi lebih mudah dalam menyaring informasi baru, menyelesaikan masalah, hingga membuat keputusan yang tepat.

Beberapa bidang pekerjaan yang membutuhkan kemampuan analisis data yang kuat yaitu business development, data analyst, project management, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, jika kamu ingin berkarir di bidang tersebut maka kamu perlu mengasah lebih dalam lagi kemampuan ini.

3. Desain

Desain menjadi salah satu kemampuan yang saat ini dibutuhkan oleh perusahaan, terutama jika perusahaan tersebut menggunakan platform online untuk memasarkan dan menjual produknya. Fungsi desain tidak hanya untuk menarik perhatian audiens saja, namun desain juga dapat digunakan untuk memberikan kenyaman dan kemudahan secara visual bagi pelanggan dalam melakukan sesuatu. Misalnya adanya tampilan tombol navigasi untuk membantu mengarahkan pelanggan ke step selanjutnya.

Di bawah ini merupakan contoh hard skill desain yang paling populer:

  • Graphic design
  • User Interface (UI) design
  • User Experience (UX) design
  • Web design
  • Foto dan video editing
  • Adobe creative suite (Illustrator, Photoshop, InDesign)
  • Digital design software
  • Tipografi
  • Prinsip desain (alignment, repetisi, kontras, hirarki, dan balance)

Sekarang kemampuan desain ini bisa dengan mudah dipelajari bahkan tanpa harus mempelajarinya di pendidikan formal. Banyak desainer yang hanya belajar secara otodidak dengan mengikuti tutorial dari para profesional di berbagai platform online. Akan tetapi beberapa dari mereka pun juga ada yang mengikuti kursus tertentu untuk memperdalam kemampuannya dalam desain.

4. Web development

Website menjadi salah satu platform online yang paling banyak digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya atau hanya sebagai media informasi dan edukasi saja. Dalam membangun website yang baik dan fungsional tentu para web developer harus mempunyai beberapa hard skill, seperti:

  • Bahasa pemrograman (HTML, CSS)
  • iOS dan android app development
  • Javascript
  • Search engine optimization (SEO)
  • Web performance optimization (WPO)
  • Frameworks and libraries
  • Version control system

Sebagian besar dasar kemampuan ini bisa kamu peroleh dari pendidikan formal, sebab mereka biasanya sudah menyediakan fasilitas seperti komputer, software, hingga pengajar professional. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi membuat banyak lembaga non formal yang menyediakan pelatihan online terkait kemampuan web development.

Bahkan tak jarang orang-orang yang tidak mempunyai basic skill IT atau komputer berminat untuk belajar mulai awal agar bisa menguasai kemampuan ini. Walaupun membutuhkan waktu yang tidak sebentar, namun saat ini sudah banyak web developer yang berhasil mengembangkan karirnya.

5. Marketing

Bidang marketing saat ini menjadi bidang pekerjaan yang paling diperhatikan dan diminati oleh banyak orang dan perusahaan. Sebab, melalui strategi marketing terutama digital mampu membuka peluang yang besar bagi perusahaan untuk menjangkau para pelanggan, mengenalkan produk, hingga meningkatkan penjualan.

Di samping itu, bagi pekerja sendiri marketing menjadi pilihan karir yang sangat tepat untuk ditekuni melihat dari prospek dan jenjang kedepannya yang lebih jelas bagi masa depan. Beberapa hard skill marketing yang paling banyak diminati adalah sebagai berikut:

  • Data analytics
  • Search engine optimization (SEO)
  • Search engine marketing (SEM)
  • Content marketing
  • Writing (Copywriting, Content writing, UX writing, dan Technical writing)
  • Social media marketing
  • Content management system (CMS)
  • A/B testing
  • Email marketing
  • Paid advertising
  • Customer relationship management (CRM)

Jika kamu ingin berkarir di bidang ini dan ingin menguasai beberapa keterampilan teknisnya maka kamu tidak perlu khawatir, sebab saat ini sudah banyak lembaga pelatihan online yang menyediakan layanan belajar bersama mentor professional. Mereka biasanya akan memberikan kamu materi, study case, hingga networking terkait bidang spesialisasi tertentu.

Cara Mengembangkan Hard Skill

Hard Skill

Tidak perlu merasa khawatir jika kemampuan teknis kamu belum maksimal. Kamu masih bisa mengembangkannya melalui berbagai cara, seperti:

1. Berlatih secara teratur

Semakin sering kamu berlatih, maka kemampuan yang kamu miliki pun juga akan semakin berkembang. Misalnya kamu mempunyai kemampuan mendesain gambar menggunakan Adobe Illustrator, maka kamu bisa melatihnya setiap hari dengan cara membuat kembali atau recreate suatu gambar, mengeksplor semua fitur, hingga mencoba mendesain suatu produk untuk orang lain.

Jika kamu melakukan hal tersebut secara konsisten, maka kemampuan kamu pun dapat meningkat. Pelajari seluruh materi dan praktekkan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman kamu. Selain itu, jangan lupa membuat jadwal latihan khusus untuk membantu kamu menjadi lebih teratur.

2. Mengikuti pelatihan

Jika kamu ingin mengembangkan kemampuan kamu, cobalah untuk mengikuti pelatihan atau kursus online. Biasanya mereka akan bekerja sama dengan para profesional yang selalu update dengan tren di industrinya. Sehingga, materi dan praktik yang diberikan oleh mereka pun lebih luas dan mengikuti tren yang ada.

Tidak hanya itu saja, dengan mengikuti pelatihan kamu juga bisa membangun networking bersama peserta lain. Manfaatkan hal ini untuk mendapatkan wawasan dan informasi baru dari mereka terkait bidang kemampuan teknis kamu.

Biasanya setelah mengikuti pelatihan kamu akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat ini bisa kamu cantumkan di resume atau curriculum vitae (cv) kamu. Sehingga, ketika melamar pekerjaan perekrut mengetahui bahwa kamu memang mempunyai keahlian di bidang tertentu.

3. Meminta kritik atau saran dari orang lain

Selanjutnya, kamu juga bisa meminta pendapat, kritik, dan saran dari orang lain yang juga ahli di bidang kemampuan kamu. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui letak kekurangan atau kesalahan kamu sehingga kedepannya bisa kamu perbaiki lagi.

Di samping itu, cobalah untuk meminta tips atau rekomendasi dari para ahli tersebut mengenai cara mengembangkan skill yang kamu miliki. Terkadang kamu juga perlu mengetahui sesuatu dari perspektif orang lain juga agar bisa berkembang dengan baik.

Cara Memasukkan Hard Skill dalam Resume

Sebelum memasukkan informasi terkait hard skill ke dalam resume atau cv, kamu harus memperhatikan deskripsi pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan. Pastikan kemampuan yang kamu cantumkan sesuai atau berhubungan dengan apa yang mereka minta.

Misalnya dalam deskripsi pekerjaan social media specialist dijelaskan bahwa pelamar harus mampu menguasai berbagai platform media sosial, maka kamu bisa memasukkan berbagai kemampuan teknis terkait, seperti social media ads, social media management (SMM), dan content research.

Setelah itu, kamu bisa mencantumkan kemampuan teknis di bagian pengalaman kerja atau poin additional (tambahan). Urutkan terdepan kemampuan teknis yang paling kamu kuasai atau relevan hingga kemampuan yang basic saja.

Cara Menonjolkan Hard Skill Ketika Interview

Ketika kamu sudah mencapai tahap interview atau wawancara kerja, inilah saatnya untuk menunjukkan kemampuan teknis kamu kepada para interviewer. Apa saja yang harus kamu lakukan? Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu terapkan:

  1. Menjelaskan secara detail pengalaman, pencapaian, maupun pelatihan yang pernah kamu ikuti
  2. Menyediakan portofolio secara digital maupun fisik
  3. Menjawab seluruh pertanyaan teknis terkait pekerjaan dengan benar dan percaya diri
  4. Mengajukan pertanyaan lanjutan mengenai pekerjaan kamu
  5. Memaksimalkan kemampuan teknis dalam technical test yang diberikan oleh staff

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai hard skill. Meskipun hard skill ini penting untuk dikembangkan, namun kamu harus tetap bisa menyeimbangkan antara hard skill dan soft skill. Dengan begitu, kamu dapat mencapai hasil atau tujuan dengan baik.

Jika Anda sedang mencari lowongan pekerjaan, Anda dapat mengunduh Super App. Di sana Anda dapat memilih dan melamar pekerjaan yang Anda inginkan. Tunggu Apalagi? Unduh Super App sekarang juga!

Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar karir dan pekerja? Yuk, langsung kunjungi blog myrobin sekarang juga!

Baca Juga

Leave a Comment