Blog

Industri Manufaktur: Sejarah, dan 7 Contoh Perusahaannya

emilia S.M

Kata “Manufaktur” mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Industri manufaktur sendiri memegang peran yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Tercatat dari situs resmi BKPM, Industri Manufaktur berkontribusi sebesar 7,07% terhadap perekonomian Indonesia di kuartal kedua tahun 2024.

Namun apa sebenarnya Industri Manufaktur itu? Mengapa Industri Manufaktur memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia? Semuanya sudah rangkum dalam artikel berikut ini.

Apa itu Industri Manufaktur?

Dilansir dari BPS, Industri Manufaktur adalah kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang mentah menggunakan tangan, mesin, maupun dengan bahan kimia menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi dengan nilai yang sama ataupun jauh lebih tinggi dibandingkan dengan saat menjadi bahan mentah.

Hasil produksi tersebut kemudian didistribusikan baik kepada konsumen, maupun pihak ketiga.

Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur biasanya dilakukan dalam skala besar dan masif, karena itu salah satu ciri khas perusahaan manufaktur adalah penggunaan mesin-mesin besar, serta memiliki pekerja dalam jumlah banyak.

Karena itu kehadiran industri manufaktur sangat penting karena dapat menyerap tenaga kerja yang sangat besar sehingga berperan penting dalam menekan angka pengangguran yang ada.

Biasanya perusahaan manufaktur berada di dalam kawasan industri terkonsentrasi yang berisi kumpulan pabrik dan gudang seperti Cikarang, Karawang, dan sekitarnya.

Contoh Industri Manufaktur

Perusahaan Manufaktur memproses barang mentah menjadi barang jadi maupun setengah jadi untuk dijual kepada masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan barang-barang sangatlah beragam, hal ini menyebabkan Industri manufaktur sendiri terbagi ke dalam berbagai jenis yang mana tiap jenisnya memiliki ciri khas masing-masing

Tekstil dan Garmen

Industri manufaktur tekstil dan garmen adalah salah satu industri manufaktur yang cukup menjamur di Indonesia. Industri tekstil dan garmen memproses barang mentah seperti kapas, sutra, dan lain sebagainya hingga menjadi benang.

Benang tersebut kemudian diolah kembali hingga menjadi kain, dan bahan pakaian lain. Industri yang mengolah bahan mentah hingga menjadi bahan pakaian seperti kain, disebut dengan Industri Tekstil.

Sedangkan Industri Garmen akan melanjutkan proses kain dan bahan pakaian tersebut hingga menjadi pakaian jadi, dan dapat dikenakan oleh konsumen

Otomotif

Seiring dengan perkembangan zaman, Industri otomotif semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Industri ini memproduksi berbagai kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor, baik sparepart maupun kendaraan jadi. Industri manufaktur otomotif biasanya menggunakan mesin dan teknologi tingkat tinggi dalam melakukan produksi.

Contoh mesin yang digunakan dalam industri manufaktur otomotif diantaranya adalah Meeling Welle dan Silindrical Granding.

Elektronik

Sama seperti industri manufaktur otomotif, industri manufaktur elektronik juga menggunakan teknologi tingkat tinggi dalam memproduksi suatu barang. Hasil industri manufaktur elektronik sangatlah beragam dan sangat umum ditemui sehari hari, seperti telepon genggam, televisi, radio, dan lain sebagainya.

Kerajinan

Kerajinan merupakan salah satu contoh Industri manufaktur. Industri manufaktur kerajinan memiliki jenis produk yang juga beraneka ragam, mulai dari pajangan, furniture, hingga bahan bangunan seperti keramik.

Makanan dan Minuman

Kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman menjadi salah satu komoditas yang banyak diproduksi oleh perusahaan manufaktur. Industri ini mengelola bahan mentah menjadi aneka produk makanan dan minuman, mulai dari makanan dan minuman kaleng, bumbu penyedap, hingga aneka camilan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat.

Sejarah Perkembangan Industri Manufaktur

Jika ditarik jauh ke belakang, semua industri, termasuk industri manufaktur mulai berkembang secara pesat pada saat revolusi industri, yang diinisiasi oleh ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769.

Penemuan ini menjadi cikal bakal ditemukannya pesawat terbang, kereta api, dan mesin-mesin manufaktur.

Mesin-mesin tersebut mendorong perubahan produksi yang awalnya menggunakan tenaga manusia menjadi tenaga mesin dan kimia. Dimana hal ini memperbanyak jumlah barang yang diproduksi, namun mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang-barang tersebut.

Misalnya pada saat sebelum revolusi industri, tekstil biasanya dipintal menggunakan tangan dan terbuat dari wol. Setelah ditemukannya mesin pemintal spinning jenny, dan juga mesin tenun, maka proses manufaktur tekstil berubah menjadi mekanis.

Tahun 1901 kemudian dikenalkan sebuah teknik manufaktur yang disebut dengan Assembly Line oleh Henry Ford. Sistem ini pertama kali digunakan untuk memproduksi produk otomotif. Assembly Line memanfaatkan platform bergerak dan juga conveyor.

Bagian-bagian kendaraan akan diikat dengan tali dan dikirimkan dari satu stasiun ke stasiun lain, dan bekerja dapat mulai merakit bagian-bagian mesin tersebut saat tiba di stasiun yang dituju.

Metode ini dapat memproduksi kendaraan dalam skala besar, namun terbatas pada satu model saja.

Sistem Assembly Line kemudian dikembangkan menjadi Unified Assembly Line, yang mampu memproduksi kendaraan dengan jauh lebih cepat dan mampu memangkas biaya produksi secara signifikan.

Conveyor yang digunakan pada sistem ini sangat rumit dalam satu jalur terpadu. Mesin-mesin yang telah lolos uji coba diangkut melalui terowongan menggunakan rantai.

Pada tahun 1948 Toyota Motor Corporation mengembangkan Lean Manufacturing yang merupakan praktik produksi dengan mempertimbangkan segala sumber daya yang dikeluarkan untuk mendapatkan nilai ekonomis demi mencegah pemborosan.

Sistem ini mengutamakan sudut pandang seperti keinginan dan kebutuhan pelanggan dalam membuat produk. Lean Manufacturing bertujuan untuk menghindari pemborosan, dan menciptakan produk yang memiliki value atau nilai tambah di mata pelanggan.

Lean Manufacturing kemudian diadopsi oleh perusahaan manufaktur di seluruh dunia, dan terus berkembang hingga kini.

Tahun 1950, Robot pertama bernama Unimate mulai digunakan dalam industri manufaktur. Penggunaan robot dalam dunia industri terus berkembang hingga kini para ilmuan mulai memikirkan untuk mengembangkan robot yang dapat bekerja bersama manusia di pabrik.

Proses Bisnis Industri Manufaktur

Proses Bisnis adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mencapai objektif yang ia tuju. Proses bisnis juga umumnya berkaitan dengan produk dan jasa layanan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Berikut adalah proses bisnis dari perusahaan manufaktur:

Procurement

Procurement adalah proses bisnis pertama dalam industri manufaktur. Procurement adalah aktivitas pengadaan barang atau jasa yang dibutuhkan dalam bisnis.

Dalam industri manufaktur, procurement berkaitan dengan perawatan alat-alat serta pengadaan bahan-bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi.

Umumnya perusahaan manufaktur merekrut staf maupun departemen khusus untuk mengurus segala hal yang berkaitan dengan Procurement.

In-out Inventory

Proses bisnis ke dua di dalam perusahaan manufaktur adalah in dan out inventory. Inventory menurut Harmony.ID berarti persediaan, sehingga In-out Inventory dapat diartikan dengan keluar masuknya barang.

In-out inventory mengambil peran yang penting dalam Industri manufaktur karena berkaitan langsung dengan masuk keluarnya barang mentah sebagai unsur penting untuk kemudian dikelola.

Perusahaan manufaktur sebaiknya mempekerjakan pekerja yang mengerti mengenai alur masuk dan keluarnya barang, demi kelancaran proses produksi.

Produksi

Tahap produksi merupakan core bisnis dari industri manufaktur. Proses ini mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi dan barang siap pakai untuk didistribusikan kepada konsumen.

Proses produksi memakan banyak tenaga kerja paling banyak dibandingkan dengan proses lain. Dalam proses ini juga perusahaan akan mengoperasikan berbagai mesin, sehingga dibutuhkan operator produksi, dan alat-alat berat.

Perusahaan juga perlu memastikan barang yang diproduksi telah memenuhi standar yang ditentukan karena itu dibutuhkan posisi seperti Quality Assurance, Quality Control, dan sebagainya.

Sales dan Marketing

Setelah barang dibuat, tentunya perusahaan akan menjual barang-barang tersebut kepada konsumen, namun tentunya tidak semudah itu karena terdapat persaingan, dan perlunya mendapatkan kepercayaan dan branding dari konsumen.

Jasa Sales dan Marketing sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengatasi hal tersebut. Mereka akan memetakan wilayah pemasaran produk, target konsumen, dan lain sebagainya.

Admission dan General

Proses ini membutuhkan orang-orang kompeten untuk mengurus kebijakan dan administrasi perusahaan. Mereka mengurus dan melakukan perbaikan administrasi agar aktivitas perusahaan menjadi lebih produktif.

Akuntansi dan Keuangan

Divisi ini bertugas untuk mengurus dan mengatur finansial perusahaan secara menyeluruh. Bagian keuangan mengatur gaji karyawan, dan menganalisa kebijakan perusahaan untuk menentukan kebijakan yang tepat agar perusahaan tidak terlilit utang.

Pelajari Juga: Berikut Struktur Organisasi Perusahaan Manufaktur yang Tepat

Daftar Perusahaan Manufaktur Terbesar di Indonesia

Berikut merupakan daftar dari perusahaan manufaktur besar yang berasal maupun beroperasi di Indonesia

1. PT Semen Indonesia

Dalam sektor industri semen, PT Semen Indonesia merupakan yang terbesar. Mereka melakukan serangkaian pekerjaan kompleks mulai dari menambang, menggali, dan mengolah bahan mentah menjadi semen dan berbagai hasil industri lainnya.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 1953 dan sudah memiliki hingga lima pabrik yang beroperasi di Gresik, Tuban, Padang, Tonasa, Quang Ninh (Vietnam)

2. PT Mulia Industrindo

PT Mulia Industrindo didirikan tahun 1986 bergerak di bidang manufaktur gelas dan kaca. Mulia Industrindo memproduksi keramik-keramik yang mungkin sering kita temui di pasaran ketika ingin membangun ataupun merenovasi rumah.

3. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia TBK

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia atau yang biasa disebut dengan TKIM berdiri pada tahun 1972, dan bergerak dalam bidang industri kertas. Perusahaan ini memproduksi aneka macam kertas seperti kertas karbon, buku latihan, alat tulis, dan juga alat-alat stationary lainnya.

4. PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)

Perusahaan ini memproduksi makanan dan minuman yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Anda, seperti mie instan, dan lain sebagainya.

ICBP ini didirikan tahun 1982, dan telah memiliki 50 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Disamping memproduksi makanan dan minuman, mereka juga memproduksi kemasan dan karton.

5. PT Gudang Garam TBK

Gudang Garam mungkin sudah tidak asing di telinga Anda. Perusahaan didirikan tahun 1958 dan memproduksi beraneka macam rokok seperti filter, kretek, dan sebagainya. PT Gudang Garam tidak hanya memasarkan produknya di Indonesia, namun juga pasar internasional.

6. PT Unilever Indonesia

Unilever berdiri tahun 1929 di United Kingdom, dan mulai mendirikan cabang di Indonesia tahun 1933 dengan nama PT Unilever Indonesia.

Perusahaan ini memproduksi aneka macam makanan, minuman, hingga perlengkapan sehari-hari seperti pasta gigi, sabun, dan lain sebagainya.

7. PT Astra International TBK

Astra International berdiri pada tahun 1957 di Jakarta, dan beroperasi di bidang otomotif. Selain bidang otomotif, Astra juga memiliki segmen bisnis lain seperti infrastruktur, pertambangan, teknologi, dan properti.

Demikian artikel mengenai Industri Manufaktur. Kunjungi Blog dan temukan berbagai artikel menarik lainnya terkait karir, dan pekerjaan. Upgrade wawasan Anda sekarang!

Baca Juga

Leave a Comment