Blog

Influencer Marketing bagi Bisnis, Begini Cara Memulai dan Tipsnya 

emilia S.M

Seiring berkembangnya teknologi, kegiatan marketing juga beralih dari media luring ke digital salah satunya lewat influencer marketing.

Influencer marketing adalah kegiatan pemasaran yang menggunakan tokoh publik‒bisa selebriti, Youtuber, dan orang dengan banyak pengikut, mempromosikan produk maupun jasa.

Berkolaborasi dengan influencer efektif dinilai meningkatkan brand awareness. Simak artikel ini agar tahu cara menerapkan influencer marketing dengan tepat untuk raih keuntungan.

Mengenal influencer marketing bagi bisnis

Secara umum, influencer marketing adalah kolaborasi brand dengan orang yang berpengaruh untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk atau jasa secara daring.

Melalui situs Influencer Marketing Hub, pemasaran menggunakan influencer tak sekadar menemukan orang dengan ribuan pengikut, lalu menawarkan mereka uang untuk mengulas hal baik tentang sebuah brand dengan hasil mendapatkan penjualan.

Namun, kegiatan pemasaran ini bertujuan membangun kepercayaan audiens dari influencer dan menjangkau lebih banyak customer potensial. Jadi, hasilnya terkadang tidak datang secara instan.

Sementara dari Forbes mengatakan, bahwa seorang influencer adalah orang yang memiliki pengikut dan pengaruh di masyarakat dan biasanya punya pengetahuan, tentang produk atau jasa yang mereka iklankan.

Sebagai contoh beauty influencer yang memiliki pengetahuan seputar tips makeup atau memilih skincare, mungkin mendapat tawaran mempromosikan produk riasan wajah.

Pentingnya influencer marketing

Influencer dalam marketing adalah orang yang bisa membantu meningkatkan exposure brand ke pengikut atau komunitasnya.

Peralihan dari pemasaran tradisional ke digital dipengaruhi oleh teknologi. Saat ini masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu bermain sosial media, daripada menonton televisi.

Alhasil, upaya untuk menjangkau customer pun semakin sulit karena tersebar di beberapa platform berbeda seperti Youtube, Instagram, dan TikTok.

Oleh karena itu, pemilik bisnis mulai memanfaatkan eksistensi influencer untuk mempromosikan produk atau jasa karena banyak orang yang percaya dengan pendapatnya.

Faktor yang mempengaruhi konsumen membeli produk yakni karena influencer-nya merekomendasikan barang tersebut dan percaya kalau produk itu memang berkualitas.

1. Membangun reputasi brand

Influencer merupakan orang yang sudah punya target audience sendiri. Mereka tahu ingin membuat konten seperti apa dan pengaruhnya bagi followers.

Seorang influencer menyadari bahwa mendapatkan loyalitas followers tidak mudah.

Oleh sebab itu, beberapa influencer juga menyaring brand-brand yang bisa bekerja sama dengannya. Hal ini untuk menunjukkan integritas dan nilai diri.

Contohnnya influencer keuangan yang ahli dan peduli pada investasi sehat, tak mungkin menerima tawaran dari aplikasi ponzi atau investasi bodong.

Brand yang berhasil menjalin kerja sama dengan influencer tipe ini, akan meraih reputasi di mata customer sebagai merek terpercaya atau berkualitas.

Pasalnya, tak sembarang merek yang bisa dipromosikan oleh influencer tersebut.

2. Meningkatkan kesadaran merek

Sebuah brand butuh waktu untuk bisa dikenal dan mendapat kepercayaan masyarakat. Salah satu caranya dengan menggandeng influencer untuk bantu mempromosikan diri.

Influencer terbagi menjadi 4 jenis yaitu nano, mikro, makro, dan mega influencer. Marketer atau business owner dapat memilih sesuai dengan kampanye yang ingin Anda buat.

Umumnya, influencer nano dengan pengikut di bawah 100.000 tetapi lebih banyak daripada pengikut akun Anda akan membantu meningkatkan brand awareness.

Nantinya, audiens bakal ‘kepo’ dan mencari tahu lebih dalam tentang brand Anda. Selain itu, followers nano influencer juga dinilai lebih loyal lho.

3. Meningkatkan sales

Tak bisa dipungkiri kalau popularitas influencer dan loyalitas pengikutnya bisa membawa dampak positif bagi bisnis.

Seringkali faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen adalah influencer bukan dasar kebutuhan atau kebudayaan.

Influencer yang berhasil menjalin hubungan baik dengan followers akan mendapat kepercayaan penuh.

Alhasil, ketika mereka merekomendasikan merek banyak yang ingin mencobanya bahkan ketika barang tersebut masih pre-order.

4. Menjangkau customer baru

Pilihan jenis influencer akan memengaruhi seberapa banyak audiens yang Anda jangkau. Semakin tinggi followers seorang selebgram, maka besar pula exposure brand Anda.

Namun, jumlah followers memang berpengaruh pada engagement, tetapi belum tentu menghasilkan penjualan. Ini karena tujuan awalnya untuk memperkenalkan brand saja.

Alasan mengapa influencer marketing makin berkembang

Pemasaran influencer sudah populer dan akan terus berkembang, seiring perubahan perilaku masyarakat yang serba digital. Hal tersebut juga dipengaruhi karena beberapa alasan di bawah ini.

1. Jumlah influencer meningkat

Hampir semua orang memiliki sosial media dan bisa membuat konten apapun sesuai keinginan mereka.

Dampak dari kemudahan ini yaitu siapapun bisa jadi influencer jika punya banyak pengikut dan berhasil membangun komunitasnya sendiri.

Sebagai contoh seseorang yang gemar membagikan pengalaman diet atau olahraga, bisa jadi influencer audiens yang lagi berjuang menurunkan berat badan.

Begitu pula, pembuat konten masak-masak, mukbang, tips belajar, petani, dokter, ahli gizi, hingga pengemudi ojek online.

Semakin banyak orang dari berbagai level dan profesi akan memudahkan Anda menjangkau konsumen dari berbagai lapisan pula.

2. Maraknya influencer marketing agency

Menurut Bigcommerce, maraknya agensi influencer digital turut berdampak pada kepopuleran strategi pemasaran ini.

Pasalnya, bagi pemilik bisnis yang punya waktu terbatas untuk mengurusi kegiatan promosi bisa menggunakan jasa agensi.

3. Tersedia berbagai konten menarik

Ada banyak cara memperkenalkan brand ke target audience baru dengan pemasaran influencer. Biasanya selebgram atau TikTok  membuat video singkat.

Namun, pemilik bisnis bisa meminta influencer menulis ulasan di website, membuat video berdurasi panjang hingga berkolaborasi membuat acara digital.

Chen Lou dalam penelitiannya tentang influencer marketing menunjukkan bahwa konten yang influencer buat berpengaruh kepercayaan follower terhadap unggahan brand yang mereka iklankan dan mendorong brand awareness serta pembelian.

Jenis influencer marketing

Sebelum menjalin kerja sama, Anda patut mengetahui tipe influencer agar target atau tujuan kolaborasi tercapai. Jenis influencer yaitu nano, mikro, makro, dan mega influencer.

Perbedaan paling signifikan terlihat dari jumlah followers mereka dan prospek keberhasilan kampanye. Simak detail penjelasannya di sini.

1. Nano influencer

Influencer nano adalah orang dengan jumlah pengikut antara 1000-10.000. Biasanya mereka baru saja memulai sebagai konten kreator dan lebih mudah ditemukan di TikTok.

Walaupun influencer tersebut masih berkembang, tetapi bisa jadi pertimbangan Anda ketika cari influencer marketing TikTok.

2. Mikro influencer

Micro influencer memiliki jumlah pengikut 10.000-100.000 dan umumnya adalah orang dengan keahlian tertentu, seperti dokter, psikolog, ahli gizi, atau profesi lainnya.

Contoh orang yang berpengaruh untuk influencer marketing Instagram yakni dr. Handoko Lowis spesialis anak, dr. Olivia dokter kecantikan, dan Yulia Warda ahli gizi.

3. Makro influencer

Influencer tipe ini memiliki jumlah followers antara 100.000-1.000.000 dan telah memiliki basis komunitas dengan niche khusus.

Jumlah influencer marketing Indonesia tipe makro cukup banyak dan tersebar di berbagai platform. Mulai dari Youtube, TikTok, hingga Instagram.

Salah satu TikTok dan Instagram influencer marketing contohnya Vina Muliana, Felicia Putri Tjiasaka, dr Farhan, dr Ayman Alatas, dan Fardi Yandi.

4. Mega influencer

Influencer mega memiliki pengikut yang lebih besar daripada ketiga tipe di atas. Biasanya seorang selebriti atau tokoh publik dengan base komunitas 1.000.000 lebih.

Menjalin kerja sama dengan mega influencer umumnya cukup sulit karena mereka tidak sembarangan menerima kerjasama dengan brand terutama yang masih berkembang.

Tips memulai influencer marketing

Langkah-langkah influence marketing yaitu menetapkan tujuan kampanye atau kerjasama, riset influencer, sesuaikan budget, dan komunikasikan konten apa yang Anda harapkan.

Kesalahan paling umum pebisnis saat menjalin kerja sama adalah tidak terbuka dan kurang matang merencanakan target atau goals dari kegiatan promosi.

Padahal, pemasaran influencer sama saja dengan kegiatan marketing lainnya yang memerlukan strategi agar berhasil. Nah, coba ikuti tips berikut agar nggak bingung.

1. Tetapkan tujuan kerjasama

Coba tanyakan pada diri Anda apa tujuan menjalin kerjasama dengan influencer? Apakah untuk meningkatkan brand awareness atau menjangkau target konsumen baru.

Pemilik bisnis harus menetapkan key performance indicator dari kampanye dan kegiatan promosi, sehingga biaya yang Anda keluarkan mampu memberikan hasil.

Misalkan ingin membuat konten video berdurasi singkat untuk meraih audience baru, tentukan berapa viewers atau jumlah klik share yang Anda targetkan.

2. Estimasikan budget Anda

Selanjutnya estimasikan berada budget yang Anda siapkan untuk membayar seorang influencer. Tiap tipe selebgram atau tokoh publik biasanya punya rate card sendiri.

Informasi mengenai tarif bisa Anda lihat ketika menghubungi manajemen influencer tersebut. Biaya untuk kolaborasi dengan influencer mega tentu berbeda dengan nano.

3. Riset influencer

Tahap ketiga yaitu riset influencer, mulai dari jumlah pengikutnya, track record, review orang yang pernah bekerja sama dengannya, dan tarif minimal.

Cara mencari influencer bisa melalui agensi dan sosial media. Gunakan hastag untuk menemukan orang yang Anda inginkan. Misalnya beauty influencer atau fashion addict.

Pertimbangkan hal ini sebelum Anda menandatangani kontrak dengan influencer:

  • Apakah produk yang Anda iklankan sesuai dengan audience influencer?
  • Apakah influencer sering membangun hubungan dengan pengikutnya?
  • Pesan apa yang ingin Anda sampaikan lewat kegiatan promosi kali ini?
  • Apakah jumlah pengikutnya asli atau palsu?

Setelah yakin dengan pilihan influencer, kemudian mengontak mereka untuk kerja sama.  Nomor manajemen influencer tertera di bio Instagram atau sosial media.

Anda dapat menghubungi manajemennya untuk membahas tarif hingga model kolaborasi.

4. Tentukan jangka waktu

Berapa lama Anda akan bekerja sama dengan influencer tersebut. Hanya untuk satu musim atau selama beberapa bulan ke depan?

Cobalah berdiskusi dengan manajer influencer, agar Anda mendapat antrian pasti untuk kloter berikutnya. Sebab, influencer menerima banyak tawaran dari brand lain juga.

Jadi, jika sudah selesai dengan satu brand mereka akan menerima kerjasama dengan merek lain, sehingga Anda harus menunggu seminggu atau sebulan lagi.

5. Melacak kampanye influencer marketing

Tahap terakhir setelah influencer membuat konten dan kontrak kerja sama telah usai, tugas Anda belum selesai.

Analisis data influencer marketing untuk menilai seberapa efektif kegiatan promosi menggunakan influencer tersebut.

Nantinya bisa jadi bahan evaluasi, apa yang harus Anda perbaiki baik dari segi strategi, platform promosi hingga memilih influencer yang tepat.

Influencer marketing merupakan kegiatan pemasaran yang efektif untuk meningkatkan brand awareness dan mendorong pembelian, apabila Anda memiliki strategi dan tepat pilih influencer.
Sebagai pebisnis penting sekali mengetahui strategi dan jenis media marketing agar bisnis bisa tumbuh dan memberikan profit. Baca artikel menarik lainnya di Blog .

Baca Juga

Leave a Comment