Menurut survei The American Institute of Stress, sebanyak 29% pekerja merasa sangat stres di tempat kerjanya. Hal ini tentu tidak hanya membuat kinerja mereka menjadi turun, namun juga memicu munculnya berbagai masalah kesehatan.
Maka dari itu, kamu sebagai pekerja harus lebih memperhatikan kondisi tubuhmu agar bisa melakukan aktivitas dengan maksimal. Sebab, banyak pekerja yang mengabaikan hal ini sehingga berisiko munculnya penyakit lain yang lebih serius. Yuk, kenali penyebab hingga dampak dari stres kerja melalui penjelasan di bawah ini!
Kenali Stres Kerja Sejak Dini
Stres merupakan suatu kondisi dimana seseorang merasakan perubahan fisik maupun mental terhadap lingkungan. Menurut Alodokter, stres dapat disebut juga sebagai perubahan reaksi tubuh saat menghadapi ancaman, tekanan, maupun situasi baru.
Penyebabnya bermacam-macam mulai dari beban kerja yang terlalu berat, lingkungan kerja yang kurang mendukung, masalah pribadi yang mengganggu pekerjaan, dan sebagainya.
Masih banyak orang yang meremehkan hal ini, padahal stres kerja jika tidak ditangani dengan baik akan membuat seseorang menjadi sakit kepala, sakit perut, insomnia, kelelahan, hingga berisiko terjadinya kecelakaan di tempat kerja.
Namun, seringkali seseorang melampiaskan rasa stresnya dengan cara yang salah. Bahkan sampai menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Contohnya yaitu merokok, makan secara berlebihan, meminum alkohol, mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, hingga menggunakan obat-obatan terlarang.
Tanda atau gejala stres kerja dapat diketahui dari perubahan fisik dan psikologis seseorang. Misalnya secara fisik mereka akan merasa mudah lelah, nyeri otot, dada berdebar, nafsu makan tidak stabil, hingga gangguan pencernaan. Sedangkan, secara psikologis stres juga bisa membuat seseorang menjadi mudah cemas, putus asa, sulit berkonsentrasi, mood swing, dan bahkan sampai menutup diri dari sosial. Baca juga artikel tentang Kerja Keras vs Kerja Cerdas Mana yang Lebih Baik untuk Pengembangan Karier?.
Faktor Penyebab Stres Kerja
Stres merupakan salah satu gangguan yang seringkali dialami oleh para pekerja. Tuntutan kerja yang begitu besar dan berat dapat membuat seseorang menjadi mudah mengalami stres kerja, Penyebab stres kerja terbagi menjadi 3 faktor, yaitu:
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan sangat penting bagi kesehatan dan menentukan kinerja para pekerja. Sehingga, tak jarang lingkungan yang buruk menjadi penyebab seseorang mengalami stres. Misalnya, perubahan situasi politik yang berdampak pada kesejahteraan pekerja hingga menimbulkan demonstrasi, mogok kerja, dan sebagainya.
Adanya diskriminasi dalam lingkungan kerja pun juga dapat memicu timbulnya stres. Bahkan tak jarang pekerja mengalami stres yang begitu parah akibat diskriminasi. Sebab, hal ini dapat menyebabkan trauma dan depresi dalam waktu yang lama. Maka dari itu, perusahaan wajib untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan suportif.
Selain itu, kemajuan teknologi juga menjadi salah satu faktor penyebab stres kerja. Beberapa perusahaan saat ini sudah banyak yang menggunakan teknologi atau mesin untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Hal ini membuat para pekerja stres karena harus menyesuaikan diri dengan sistem baru perusahaan.
Faktor organisasi
Sebagian besar penyebab stres para pekerja adalah karena faktor di dalam organisasi, kelompok, atau perusahaannya. Berikut adalah contoh pemicu stres yang sering dialami:
Beban kerja yang tinggi
Tumpukan pekerjaan yang terlalu banyak sering membuat pekerja menjadi kewalahan dan mengharuskan mereka untuk lembur. Apalagi jika harus dituntut untuk selalu mencapai target. Bekerja terlalu berat dan overtime merupakan hal yang dapat mengakibatkan munculnya gejala stres.
Pada kondisi ini biasanya seseorang akan mulai mengalami tekanan yang begitu berat, kurangnya waktu untuk istirahat, atau sakit kepala. Maka dari itu, kamu sebagai pekerja harus pintar membagi waktu dan memprioritaskan pekerjaan yang paling mendesak atau urgent terlebih dahulu agar tidak terjadi hal-hal yang dapat berisiko stres.
Konflik dengan rekan kerja
Ketika bekerja pasti kamu akan mengalami perbedaan pendapat atau ketidakcocokan dengan rekan kerja yang lain. Hal ini jika tidak kamu kontrol dengan baik maka dapat menimbulkan masalah atau konflik antar pekerja. Tidak hanya itu saja, adanya masalah atau konflik ini mampu meningkatkan tingkat stres yang tentu akan membuat pekerjaan menjadi terganggu.
Solusinya, cobalah untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan kepala dingin. Bicarakan baik-baik hingga menemukan jalan keluar yang tepat. Hindari membawa sentimen pribadi kamu dalam pekerjaan. Ingat, rekan kerja dapat mempengaruhi keefektifan kamu selama bekerja.
Kurangnya kemampuan kerja
Salah satu penyebab stres yang dialami oleh pekerja adalah karena kurangnya ilmu, kemampuan, atau kompetensi di bidang pekerjaannya. Biasanya pekerja yang seperti ini sering mendapat revisi atau teguran dari atasan atas hasil kerjanya yang kurang memuaskan sebab minimnya kemampuan. Kondisi ini sering terjadi pada pekerja magang atau junior.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa memperbanyak ilmu atau meningkatkan kemampuan dengan mengikuti pelatihan, seminar, atau kegiatan yang bisa mengembangkan kompetensi. Perusahaan yang baik biasanya memberikan kesempatan dan biaya bagi para pekerjanya untuk mengembangkan kemampuannya. Selain dari perusahaan, kamu juga bisa mengikuti berbagai kursus online yang tersebar di internet.
Kehilangan minat kerja
Beberapa pekerja sering merasa kehilangan minat atau jenuh terhadap pekerjaannya. Bahkan tak jarang dari mereka yang sudah tak lagi memiliki hasrat untuk menyelesaikan pekerjaannya. Ketika pekerjaannya mencapai target pun mereka tidak merasakan semangat atau euforia dari keberhasilan tersebut.
Kondisi ini sering disebut dengan burnout atau stres kronis dimana pekerja mengalami lelah secara fisik, mental, dan emosional akibat pekerjaannya. Jika kamu mengalami hal ini cobalah untuk segera menemukan penyebabnya. Setelah itu, bicarakan dengan atasan atau rekan kerja untuk mendapatkan saran atau solusi atas kondisi kamu. Namun, jika masih belum cukup maka kamu harus berkonsultasi dengan ahli atau profesional. Kamu juga bisa melakukan aktivitas positif yang bisa meningkatkan minat atau kinerjamu dalam bekerja lho.
Tidak adanya apresiasi atau dukungan
Terkadang apresiasi atau dukungan dari atasan maupun rekan kerja mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas kita lho. Nah, bagaimana jika hal ini tidak didapatkan oleh pekerja? Tentu saja akan membuat pekerja merasa tidak percaya diri dengan kemampuannya dan menjadi kurang nyaman di tempat kerja.
Jika seseorang dalam situasi yang tidak menyenangkan dan penuh tekanan maka dapat menyebabkan stres. Bayangkan jika kamu setiap hari berada di ruangan yang orang-orang di dalamnya tidak menyukai dengan pencapaianmu. Atau bahkan ketika kamu kesulitan atau ragu dalam pekerjaan tidak ada yang membantu atau mendukungmu. Tentu hal ini akan berdampak kepada psikologis dan emosional kamu.
Cara yang bisa kamu lakukan jika dalam kondisi seperti ini adalah cobalah untuk tetap fokus pada pengembangan diri dan menghasilkan banyak prestasi. Namun, kalau kamu ingin keluar dari lingkaran toxic ini kamu bisa mengatur strategi resign dan mencari pekerjaan lain.
Faktor individu
Faktor penyebab stres yang terakhir yaitu personal atau individu seperti kehidupan pribadi, persoalan keluarga, masalah ekonomi, dan karakteristik pribadi. Berikut adalah contoh penyebabnya:
Persoalan keluarga
Walaupun bukan masalah pekerjaan, namun jika masalah pribadi seperti keluarga dibawa ke pekerjaan tentu akan menyebabkan stres. Adanya konflik antar anggota keluarga, perceraian, dan persoalan keluarga lainnya dapat memecah fokus dan mengurangi produktivitas dalam bekerja.
Jika dirasa hal ini membuat pekerjaan berantakan dan stres yang berkepanjangan kamu bisa meminta cuti kepada atasan untuk mengistirahatkan pikiran serta mencari solusi atas permasalahan kamu. Dengan begitu, pekerjaan pun tidak akan terganggu dan kamu bisa bekerja dengan fokus.
Masalah ekonomi
Permasalahan yang satu ini memang membuat seseorang sering merasa stres. Banyaknya tanggungan yang harus dibayar dan minimnya gaji atau upah dari perusahaan menjadi penyebab seseorang mengalami stres. Cobalah untuk mengesampingkannya sejenak ketika bekerja agar tidak mempengaruhi pekerjaan kamu.
Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba mencari pekerjaan sampingan yang sekiranya bisa menghasilkan uang misalnya bisnis online shop, freelance, dan sebagainya. Kamu juga bekerja lebih keras atau meningkatkan performa kerjamu untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan gaji atau upah yang lebih besar.
Karakter atau sifat pribadi
Beberapa kasus seseorang mengalami stres adalah karena dirinya sendiri. Karakter atau sifat bawaannya tidak dapat membantunya untuk bekerja dengan baik. Misalnya, kamu adalah seseorang yang pendiam dan sulit terbuka kepada orang lain. Dengan sifat ini kamu tentu tidak akan bisa beradaptasi dengan cepat di kantor sehingga kinerja kamu pun rendah dan hasil kerja tidak dapat memuaskan. Jadi, tak heran bila kamu mengalami stres karena hal ini.
Maka dari itu, belajarlah untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain. Kembangkan soft skill yang dibutuhkan dalam berkarir sehingga kamu bisa bekerja dengan baik.
Itulah penjelasan singkat mengenai stres kerja dan penyebab. Dengan membaca artikel ini harapannya kamu bisa lebih memperhatikan kesehatan fisik serta mental ketika bekerja. Dengan begitu, kamu tidak akan mengalami stres yang dapat merugikan diri maupun pekerjaan. Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar karir dan pekerjaan? Yuk, langsung kunjungi Blog sekarang juga!
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.