Salah satu indikator tempat kerja yang nyaman adalah bebas dari diskriminasi. Untuk mewujudkannya, beberapa perusahaan berusaha merawat keragaman yang setara dan bebas dari diskriminasi gender, ras, agama, etnis, dan fisik. Upaya itu dilakukan dengan menerapkan konsep Diversity, Equity, and Inclusion atau DEI.
Bisa dibilang konsep ini masih jarang dibicarakan. Meski begitu, inti konsepnya, yakni kesetaraan dan keberagaman sudah marak diperbincangkan. Apalagi Indonesia memiliki keanekaragaman budaya sehingga setiap individu dari masing-masing kelompok membaur di suatu wilayah.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan konsep DEI? Berikut jelaskan melalui artikel ini.
Apa itu Diversity, Equity, and Inclusion (DEI)?
Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) adalah isu penting dalam dunia kerja saat ini. Konsep DEI berfokus pada diterapkannya keragaman, kesetaraan, dan inklusi di lingkungan kerja. Dikutip dari McKinsey, keanekaragaman, kesetaraan, dan inklusi merupakan tiga nilai yang perlu dipegang oleh perusahaan untuk mendukung berbagai kelompok individu dari latar belakang.
Konsep ini berusaha untuk mendorong keterwakilan dan partisipasi dari berbagai kelompok, seperti gender, ras, etnis, agama, budaya, usia, dan kemampuan. Ini termasuk memastikan bahwa semua individu, terlepas dari latar belakang, identitas, atau kemampuannya, memiliki akses yang sama untuk peluang dan hak yang sama.
Apa Bedanya Keragaman, Kesetaraan, dan Inklusi?
Ketiganya sering dikelompokkan bersama karena mereka saling berkaitan dan jika dikombinasikan, dampak yang sebenarnya akan tampak. Maka dari itu, penting untuk memahami makna dari masing-masing istilah tersebut.
1. Keragaman
Dalam DEI, keragaman mengacu pada siapa yang diwakili dalam angkatan kerja. Contohnya di tempat kerja itu meliputi: keragaman gender, keragaman usia, keragaman etnis, dan keragaman kemampuan (disabilitas dan non-disabilitas).
2. Kesetaraan atau Equity
Kesetaraan atau Equity pada DEI mengacu pada perlakuan yang adil untuk semua orang, sehingga norma, praktik, dan kebijakan yang berlaku memastikan identitas tidak memprediksi peluang atau hasil di tempat kerja.
3. Inklusi
Inklusi mengacu pada sejauh mana tempat kerja merangkul semua karyawan dan memungkinkan mereka untuk memberikan kontribusi yang berarti. Perusahaan yang berniat merekrut tenaga kerja yang beragam juga harus berusaha untuk mengembangkan budaya yang cukup inklusif sehingga semua karyawan merasa suaranya akan didengar dan diperhatikan.
Mengapa Konsep DEI Penting?
Bisa dibilang, DEI sangat penting untuk menciptakan dan mempertahankan tempat kerja yang sukses. Upaya itu perlu berlandaskan pada prinsip: semua orang dapat berkembang secara pribadi dan profesional.
Menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang mengarah pada ide-ide baru dan kreatif. Lebih penting lagi, strategi DEI berkontribusi pada ruang di mana semua karyawan merasa memiliki nilai intrinsik dengan kondisi masing-masing.
Manfaat Konsep DEI
Selain itu, ada beberapa manfaat dari implementasi DEI di dunia kerja. Adapun manfaat itu di antaranya:
- meningkatkan kreativitas dan inovasi
- meningkatkan kinerja perusahaan
- ketika karyawan merasa dilibatkan, dan seolah-olah menjadi bagian dari mereka, mereka lebih terlibat
- memperkuat citra perusahaan sebagai tempat yang inklusif dan ramah bagi semua orang
Cara Menerapkan DEI
Menjadi contoh
Perubahan dimulai dari diri sendiri. Jika kamu seorang pemimpin, kamu dapat menjadi contoh DEI di tempat kerja. Perubahan nyata terjadi ketika kebijakan beralih dari kertas ke orang.
Kamu dapat mencontohkan inklusi dengan bersikap transparan tentang masalah kesehatan mental (senyamannya). Kamu juga dapat menggunakan kata ganti dan menetapkan batasan antara pekerjaan dan waktu luang.
Mempromosikan lingkungan kerja yang saling menghormati
Hal yang bisa kamu lakukan selanjutnya adalah mempromosikan budaya rasa hormat dan keterbukaan pikiran secara keseluruhan dalam tim. Dorong karyawan lain untuk melaporkan kata-kata dan tindakan yang menyinggung, memastikan bahwa semua klaim akan ditanggapi dengan serius oleh SDM dan manajemen.
Mendengarkan
Salah satu tindakan paling tanpa pamrih sebagai seorang pemimpin adalah mendengarkan . Perhatikan perasaan karyawan lain. Ingatlah bahwa semua orang tidak akan merasa nyaman untuk berbagi selama rapat. Survei anonim dapat memberikan informasi berharga.
Dorong semua orang untuk berbicara
Mendorong semua orang untuk berbicara adalah pilar inklusi. Selama rapat, kamu bisa mendorong semua orang untuk berbagi pendapat. Beberapa orang lebih pendiam tetapi mungkin memiliki banyak ide. Terbuka untuk berbagai cara berbagi, misalnya berbicara dengan atasan secara pribadi atau melalui email.
Lihat keragaman sebagai aset
Sebisa mungkin, hindari tim yang setiap orangnya memiliki usia/jenis kelamin/etnis yang sama. Kamu bisa mendorong perusahaan untuk memanfaatkan dengan benar, keragaman yang ada.
Demikian beberapa informasi seputar konsep DEI. Jika ingin tahu lebih banyak informasi mengenai dunia kerja, kamu bisa baca artikel-artikel yang ada di Blog !
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.