Marketing bisa disebut sebagai jantung dari sebuah perusahaan. Sebab, peran marketing begitu penting bagi keberlangsungan bisnis perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai cara atau strategi marketing sendiri dalam mengembangkan bisnisnya. Salah satu konsep yang sering digunakan oleh perusahaan yaitu mass marketing. Apa sih sebenarnya mass marketing itu? Apa keuntungannya menggunakan konsep marketing ini? Yuk, daripada penasaran langsung simak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Mass Marketing
Berdasarkan laman Indeed, Mass marketing merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produk atau jasanya ke seluruh segmen pasar. Strategi marketing ini biasanya akan menggunakan produk, harga, distribusi, serta promosi yang sama untuk menjangkau setiap konsumen di pasar.
Tujuan dari mass marketing ini adalah untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan baru secara luas tanpa menargetkan sisi demografisnya. Dengan kata lain, mass marketing akan memasarkan produk di luar target pasar yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, dalam mass marketing perusahaan akan menjual produk dengan harga yang lebih murah atau dengan promo besar-besaran untuk mendapatkan penjualan yang tinggi.
Baca Juga: Digital Marketing: Pengertian, Manfaat, hingga Perbedaannya dengan Traditional Marketing
Dengan berkembangnya teknologi saat ini membuat media pemasaran massal menjadi lebih luas dan bermacam-macam. Apalagi sekarang ada digital marketing yang menggunakan platform digital atau internet sebagai media pemasarannya. Sehingga media pemasaran massal saat ini tidak hanya di televisi, radio, atau koran saja namun juga melalui media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook.
Perbedaan Mass Marketing Vs Niche Marketing
Mass marketing dan niche marketing merupakan strategi pemasaran yang sering digunakan dalam bisnis. Kedua hal ini sangat berbeda walaupun kegunaannya sama yakni untuk menentukan target pasar ketika memasarkan sebuah produk atau jasa dari perusahaan.
Jika mass marketing mempunyai target pasar yang lebih luas, berbeda dengan niche marketing yang menargetkan pasar lebih spesifik. Misalnya kamu menjual produk kecantikan, maka kamu hanya akan memasarkannya kepada orang-orang yang menggunakan produk kecantikan, seperti wanita karir, mahasiswi, atau beauty enthusiasm.
Berikut adalah perbedaan signifikan dari mass marketing dan niche marketing:
Massal Marketing | Niche Marketing |
Target pasar lebih luas | Target pasar lebih kecil dan spesifik |
Tidak memandang demografis konsumen | Terpaku pada demografis konsumen |
Tingkat persaingan tinggi | Tingkat persaingan lebih rendah |
Peluang mendapatkan keuntungan lebih kecil | Peluang mendapatkan keuntungan besar |
Selalu membutuhkan inovasi baru untuk bersaing dengan bisnis lain | Tidak selalu membutuhkan inovasi terus-menerus untuk bersaing dengan bisnis lain |
Sumber daya besar | Sumber daya kecil |
Jenis Mass Marketing
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan untuk melakukan mass marketing, yakni:
Shotgun Approach
Shotgun approach merupakan strategi mengiklankan produk atau jasa dengan menargetkan pasar seluas mungkin. Biasanya perusahaan menggunakan strategi ini untuk menjangkau para pelanggan baru melalui media massa seperti televisi, radio, dan internet.
Cara konvensional yang sering digunakan oleh perusahaan yaitu memasukkan iklan promosi di acara televisi populer. Namun dengan berkembangnya teknologi, saat ini pemasaran massal bisa dilakukan dengan memasang iklan di situs web tertentu. Perusahaan biasanya melengkapi iklan tersebut dengan backlink, call to action (CTA), atau landing page agar calon pelanggan dapat melakukan aksi seperti melakukan transaksi, membuat akun, dan mendaftar komunitas.
Guerilla Marketing
Dilansir dari Investopedia, guerilla marketing merupakan sebuah strategi pemasaran yang menggunakan kejutan dan interaksi non konvensional untuk mempromosikan produk atau jasa perusahaan. Jadi dengan menggunakan strategi ini, perusahaan dapat menjangkau pelanggan dalam skala yang lebih besar dengan iklan yang menarik serta mengejutkan.
Menurut inmarketing, guerilla marketing ini akan menggunakan pemasaran promosi lewat viral marketing atau word of mouth untuk mendapatkan lebih banyak peminat maupun social proof. Melalui cara ini, akan menimbulkan reaksi emosional dari customer (emotional marketing) dan membuat mereka mengingat citra brand dengan cara yang berbeda.
Selain itu, strategi yang satu ini tidak membutuhkan biaya operasional yang besar. Maka dari itu banyak perusahaan yang menggunakan teknik ini sebab selain membuat brand mudah diingat oleh pelanggan, namun juga bisa membuat produk perusahaan menjadi viral dalam waktu yang singkat.
Bentuk dari guerilla marketing biasanya berupa iklan di tempat-tempat umum, acara yang dihadiri banyak orang, televisi, dan sebagainya yang mampu menarik perhatian orang. Semakin bagus dan unik visual serta tulisan dari iklannya, maka akan semakin membuat banyak orang tertarik dan penasaran dengan produk tersebut.
Baca Juga: Memahami Apa Itu Top-Funnel Marketing dan Strateginya untuk Meningkatkan Brand Awareness
Keuntungan dan Kerugian Mass Marketing
Suatu teknik atau strategi pasti mempunyai keuntungan dan kerugiannya sendiri. Begitu pula dengan mass marketing yang juga mempunyai beberapa keuntungan serta kerugian yang perlu untuk kamu ketahui. Berikut adalah penjelasannya:
Keuntungan mass marketing
Keuntungan atau kelebihan dari mass marketing adalah:
Efisiensi biaya
Alasan mengapa sampai saat ini banyak perusahaan yang menggunakan strategi mass marketing adalah karena mereka tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan kampanye promosi dan iklan. Apalagi jika perusahaan memanfaatkan pemasaran digital atau platform yang mempunyai banyak peminat. Hal ini menjadikan perusahaan dapat meminimalisir sumber daya dan aset bisnis untuk menghubungi pelanggan satu per satu.
Ruang lingkup besar
Salah satu kelebihan dari mass marketing adalah jangkauan target yang didapatkan bisa lebih luas. Sebab dengan mass marketing, perusahaan akan menggunakan banyak platform baik secara konvensional maupun digital untuk menjangkau berbagai segmen customer. Dengan begitu, produk pun akan semakin dikenal dan penjualan menjadi meningkat daripada jika menargetkan pasar secara spesifik.
Penjualan meningkat
Seperti yang telah disebut di atas, strategi mass marketing mampu membuat penjualan produk menjadi lebih meningkat. Selain karena jangkauan pasar yang luas, kampanye promosi yang menarik juga mampu meningkatkan penjualan. Jadi, jika perusahaan menargetkan banyak segmen dan menawarkan produk dengan cara yang menarik maka akan berpotensi mendapatkan banyak engagement bahkan pelanggan baru.
Meningkatkan brand awareness
Terkadang perusahaan ketika menerapkan strategi mass marketing akan menggunakan berbagai platform terpercaya untuk memasarkan produknya. Tujuannya adalah untuk membuat target pasar melihatnya berkali-kali dan mengingatnya. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah mengenali brand serta produk perusahaan. Brand image yang kuat akan membuat perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain dan mencegah adanya duplikasi produk atau strategi pemasaran.
Dapat menggunakan berbagai media promosi
Keuntungan menggunakan mass marketing yaitu dapat mempromosikan produk yang sama di berbagai platform. Misalnya kamu akan mempromosikan produk kesehatan, maka kamu bisa mengiklankan produk tersebut di media sosial, televisi, majalah, dan sebagainya.
Hemat waktu
Karena produk yang dipromosikan sama, maka proses produksinya pun bisa dilakukan secara massal atau dalam jumlah yang banyak sekaligus. Dengan proses produksi yang cepat maka perusahaan juga dapat memasarkan produk lebih cepat serta mampu memenuhi permintaan pelanggan. Di samping itu, pemasaran yang cepat secara otomatis juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam waktu yang singkat lho.
Tidak hanya itu saja, mass marketing juga mampu menghemat waktu saat pembuatan iklan promosi produk. Sebab, perusahaan dapat menggunakan kampanye yang sama untuk setiap media pemasaran dan jenis pelanggan. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan niche marketing, dimana perusahaan harus membuat strategi promosi yang berbeda untuk setiap pasar.
Kerugian mass marketing
Selain mempunyai banyak keuntungan, mass marketing juga dapat menyebabkan kerugian dalam beberapa hal berikut ini:
Tidak dapat memenuhi keinginan seluruh pelanggan
Dengan penargetan pasar yang begitu luas, maka perusahaan pun tidak dapat memastikan keberhasilan dari promosi di semua audiens. Sebab dari awal, perusahaan mengabaikan demografis, kebutuhan, serta lokasi audiens dalam melakukan promosi atau iklan produk.
Selain itu, satu kampanye pemasaran tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan setiap pelanggan. Misalnya, perusahaan telah berhasil mempromosikan produknya di Jakarta namun di daerah Kalimantan belum tentu perusahaan mendapatkan respon positif terhadap produknya.
Baca Juga: Customer Pain Point: Definisi, Jenis, dan Cara Mengidentifikasinya
Berbeda jika perusahaan memfokuskan promosi di satu wilayah tertentu saja, maka perusahaan pun harus mengetahui kebutuhan maupun karakteristik pelanggan dan memberikan penawaran atau produk yang sesuai dengan keadaan mereka di wilayah tersebut.
Kurang efisien untuk bisnis kecil
Walaupun mass marketing tidak membutuhkan biaya yang besar, namun terkadang nominal yang menurut perusahaan itu kecil belum tentu bisnis kecil seperti UMKM menganggapnya murah lho. Jadi tak heran bila mass marketing cenderung digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Kebanyakan juga usaha atau bisnis kecil lebih sukses dengan strategi niche marketing untuk menarik calon pelanggan maupun mendapatkan pelanggan.
Selalu bersaing dengan brand lain
Mass marketing memang menjadi pilihan terbaik setiap perusahaan dalam menjangkau target pasar yang lebih luas. Sehingga hal ini berpotensi adanya persaingan bisnis antar perusahaan atau brand. Apalagi jika perusahaan yang baru memasuki pasar mungkin akan menghadapi persaingan dengan bisnis atau perusahaan yang sudah mapan untuk mendapatkan pelanggan tetap.
Tidak hanya itu saja, terkadang perusahaan yang menggunakan mass marketing juga akan bersaing dengan perusahaan yang menggunakan niche marketing. Dimana tentu perusahaan yang menggunakan strategi niche marketing lebih mudah mendapatkan pelanggan karena memasarkan produk sesuai demografis pelanggan.
Cara Kerja Mass Marketing
Untuk melakukan pemasaran secara massal, ada beberapa cara yang harus dilakukan oleh perusahaan, yaitu:
Homogenisasi pasar
Sudah dijelaskan di atas bahwa perusahaan tidak akan memperhatikan demografis dan segmentasi dalam melakukan pemasaran massal. Perusahaan menganggap pasar sebagai homogen atau tidak terbagi menjadi beberapa bagian. Jadi, perusahaan harus mengabaikan karakteristik, kebutuhan, geografis, dan informasi terkait target pasar dalam memasarkan produk secara massal.
Produksi
Jika perusahaan lebih tertarik untuk menjangkau pelanggan sebanyak mungkin melalui mass marketing daripada menargetkan pelanggan sesuai dengan sasaran, maka perusahaan dapat mencapai volume penjualan lebih besar untuk mendorong skala ekonomi yang lebih tinggi.
Skala ekonomi yang tinggi ini dapat meminimalisir biaya per unit, sehingga membuat perusahaan memilih untuk menurunkan harga jual untuk menarik banyak peminat. Maka dari itu, perusahaan harus berorientasi pada produksi untuk pemasaran secara massal.
Bauran pemasaran tunggal
Untuk melakukan pemasaran secara massal, perusahaan harus menyamaratakan atau standarisasi produk, harga, promosi, hingga saluran distribusinya. Misalnya, perusahaan menjual produk peninggi badan, maka perusahaan bisa mempromosikan produk tersebut ke seluruh media massa seperti televisi, majalah, internet, dan sebagainya dengan harga serta pesan produk yang sama.
Contoh Mass Marketing
Salah satu contoh mass marketing yang paling terkenal yaitu pemasaran produk Indomie oleh perusahaan IndoFood. Brand ini mempromosikan produknya secara massal di berbagai platform baik media cetak, media elektronik, dan media sosial.
Selain itu, produk ini juga tidak mempunyai target pasar tertentu. Mereka lebih menargetkan masyarakat secara luas tanpa membedakan karakter, geografis, dan lain sebagainya. Harga yang ditawarkan juga sama di seluruh wilayah dan sangat terjangkau oleh semua kalangan.
Kemudian pesan atau tagline yang digunakan juga menarik dan mudah diingat oleh audiens. Brand Indomie selalu membuat iklan atau kampanye yang menarik seperti storytelling yang mampu menyentuh emosi audiens.
Dengan cara pemasaran secara massal ini, Indomie berhasil mendapatkan banyak peminat sehingga perusahaan harus memproduksinya dalam jumlah yang banyak pula.
Tidak hanya Indomie saja yang menerapkan strategi mass marketing, namun brand terkenal seperti Coca Cola dan Zara juga menggunakan teknik pemasaran massal juga.
Itulah penjelasan mengenai mass marketing atau pemasaran massal yang kerap digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya. Ingin tahu informasi lain seputar marketing? Yuk, langsung kunjungi Blog sekarang juga! Perluas pengetahuanmu bersama !
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.