Setiap perusahaan biasanya akan menggunakan berbagai strategi pemasaran yang berbeda untuk mengiklankan dan menjual produknya. Salah satu strategi pemasaran yang sering digunakan oleh perusahaan yaitu concentrated marketing. Sebab, dengan menerapkan strategi ini perusahaan dapat mengurangi sumber daya, mempersonalisasi upaya pemasaran, serta membangun loyalitas pelanggan.
Nah, dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam apa itu concentrated marketing, apa saja manfaat atau keuntungan yang bisa diperoleh, perbedaannya dengan strategi marketing lain, dan contoh pemasaran yang sering digunakan.
Apa Itu Concentrated Marketing?
Concentrated marketing merupakan strategi pemasaran yang memfokuskan pengenalan dan promosi produk kepada satu atau sekelompok pembeli. Dengan kata lain, concentrated marketing hanya ditujukan pada kelompok yang mempunyai potensi besar untuk membeli suatu produk.
Perusahaan yang menggunakan strategi ini akan mampu memenuhi kebutuhan unik dan khusus pelanggannya dengan menentukan target atau segmen yang tepat berdasarkan beberapa faktor seperti jenis kelamin, minat, kebiasaan, atau ciri-ciri kepribadian. Berikut adalah beberapa contoh target pasar pada concentrated marketing:
- Anak-anak
- Pemilik hewan peliharaan
- Orang dengan kondisi kesehatan tertentu
- Konsumen yang sadar lingkungan
- Pemilik rumah
- Penggemar kebugaran
- Pecinta film
- Orang-orang yang beragama sama
- Dan sebagainya
Selain itu, strategi concentrated marketing ini dapat menghemat biaya produksi, distribusi, dan iklan. Sebab, perusahaan hanya perlu fokus pada satu atau dua kelompok konsumen saja. Berbeda jika kamu ingin mempromosikan produk untuk berbagai segmentasi pasar atau menjangkau target pasar yang lebih luas, tentu kamu akan membutuhkan biaya serta sumber daya yang lebih besar untuk memasarkannya.
Keuntungan dari Concentrated Marketing
Terdapat beberapa manfaat atau keuntungan yang bisa kamu peroleh dengan menetapkan strategi concentrated marketing, yaitu:
Membutuhkan sumber daya yang sedikit
Telah dijelaskan sedikit di atas bahwa concentrated marketing ini hanya berfokus pada target pasar yang mempunyai klasifikasi sebagai audiens potensial. Sehingga perusahaan hanya perlu menggunakan sumber daya yang minim untuk mengiklankan produk atau layanan mereka secara efektif.
Tentu saja hal ini juga akan mampu menurunkan biaya produksi serta pemasarannya. Perusahaan tidak perlu membuat produk dalam skala yang besar untuk memenuhi kebutuhan semua segmen pasar. Perusahaan cukup memproduksi sejumlah target pasar yang dituju dan memasarkannya di platform tertentu saja seperti email marketing atau social media marketing.
Brand mudah disesuaikan dengan audiens
Seringkali perusahaan melakukan personalisasi kampanye atau teknik pemasaran berdasarkan target konsumennya agar lebih mudah mendapatkan awareness, pelanggan baru, maupun keuntungan produk.
Dengan menggunakan strategi concentrated marketing, upaya pemasaran seperti kampanye, promosi, maupun iklan akan lebih mudah dipersonalisasi karena hanya menargetkan satu segmen pasar saja. Hal ini akan membuat brand atau produk perusahaan cenderung mudah diingat oleh para pelanggan.
Memudahkan analisis dan evaluasi pemasaran
Concentrated marketing ini menghasilkan data pemasaran yang lebih sedikit daripada strategi marketing lainnya. Sebab perusahaan hanya berfokus pada penjualan ke satu kelompok tertentu saja. Dengan begitu, perusahaan dapat memudahkan dan mempercepat perusahaan dalam melakukan analisis dan evaluasi untuk meningkatkan kampanye pemasaran berikutnya.
Meningkatkan keahlian di bidang marketing
Dengan berfokus pada pemasaran di segmen pasar tertentu, maka kamu bisa lebih mudah mendalami peran serta banyak mempelajari cara terbaik untuk memasarkan produk kepada konsumen potensial. Jadi semakin fokus atau terpusat pekerjaanmu, maka semakin dalam pula kemampuan dan pengetahuan yang kamu miliki.
Misalnya karena pada concentrated marketing ini hanya tertuju pada satu kelompok saja, maka pasti kamu akan melakukan riset serta analisis yang mendalam mengenai hal tersebut.
Kemudian kamu juga akan menjadi lebih mengetahui bagaimana cara untuk mempromosikan produk atau mendapatkan pelanggan dengan strategi yang lebih sentral. Dengan metode dan strategi yang lebih spesifik maka kamu bisa membangun loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap brand.
Kerugian dari Concentrated Marketing
Tidak selamanya menguntungkan, ada beberapa kerugian dari concentrated marketing yang perlu Anda ketahui, diantaranya adalah:
Mempunyai risiko yang besar
Salah satu kerugian dari concentrated marketing ini adalah adanya risiko kegagalan yang besar. Karena hanya berfokus pada satu segmen pasar saja, maka jika perusahaan mengalami kegagalan dalam produksi, manajemen, maupun hal penting lainnya yang dapat mempengaruhi konsumen, maka permintaan produk yang dijual pun akan menurun.
Bahkan ketika ada perusahaan pesaing dengan fokus yang sama, jika perusahaan tidak mampu menyaingi atau menghadapi ancaman tersebut, maka perusahaan dapat kehilangan satu-satunya sektor konsumen yang dimiliki. Maka dari itulah dengan mempertimbangkan risiko yang ada, beberapa perusahaan lebih memilih memasarkan produknya ke beberapa target pasar lain.
Mempunyai ketergantungan tinggi terhadap preferensi konsumen
Bisa dibilang concentrated marketing ini bergantung pada data atau preferensi konsumen. Sebab melalui preferensi tersebut, perusahaan dapat menentukan target, kebutuhan, dan upaya pemasaran yang sesuai.
Jadi, jika preferensi konsumen tersebut mengalami perubahan, maka hal ini akan berdampak pada aktivitas bisnis perusahaan. Selain dapat menurunkan penjualan, namun juga dapat menyebabkan bisnis menjadi sulit berkembang karena terlalu bergantung pada preferensi pasar.
Berbeda halnya dengan perusahaan yang tidak bergantung pada preferensi konsumen, mereka bisa bebas memasarkan produknya untuk berbagai kalangan atau konsumen. Sehingga jika salah satu segmen mengalami perubahan minat atau tren, maka perusahaan masih melakukan upaya pemasaran di segmen lain.
Sulit membuat produk baru
Dengan target pasar yang masih sama dan tidak berubah mungkin perusahaan masih bisa melakukan improvisasi produk misalnya dari segi kemasan, variasi rasa, maupun logo. Namun, jika perusahaan ingin membuat produk baru yang berbeda tentu akan sedikit sulit.
Sebab, segmen pasar yang dituju sudah mempunyai preferensi atau minat tersendiri dan terkadang susah untuk membuat mereka mengubah seleranya. Jadi, lebih baik buatlah produk baru yang masih relevan dengan target pasar supaya perusahaan tidak mengalami penurunan peminat atau pelanggan.
Perbedaan Concentrated Marketing Vs Differentiated Marketing
Menurut Indeed, differentiated marketing ini lebih mengacu pada strategi pemasaran yang menargetkan dua atau lebih segmen pasar. Biasanya perusahaan yang menggunakan differentiated marketing akan menawarkan satu produk atau layanan mereka ke beberapa jenis konsumen.
Jadi perbedaan utama antara concentrated marketing dengan differentiated marketing terletak pada jumlah segmen pasar yang dituju. Jika concentrated marketing berfokus pada pengembangan iklan dan strategi untuk segmen audiens tunggal, namun bisnis yang differentiated marketing akan menargetkan berbagai jenis konsumen.
Misalnya pada produsen jus jeruk, jika menggunakan strategi concentrated marketing mereka mungkin akan menargetkan upaya pemasarannya khusus untuk anak-anak saja. Namun berbeda dengan differentiated marketing, produsen tidak hanya akan menargetkan pada anak-anak saja, tetapi juga untuk pelanggan yang menerapkan gaya hidup sehat atau peduli dengan nutrisi pada tubuh.
Perbedaan Concentrated Marketing Vs Undifferentiated Marketing
Kedua jenis pemasaran ini tentu berbeda dari berbagai segi target konsumennya, saluran iklan yang digunakan, serta biaya pemasaran yang dikeluarkan. Namun yang membuat undifferentiated marketing sangat berbeda dengan concentrated marketing adalah strategi pemasarannya lebih menargetkan ke semua segmen dan menggunakan pesan iklan yang sama. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa mengetahuinya dari ketiga poin di bawah ini:
Target audiens
Salah satu tujuan utama dari strategi undifferentiated marketing adalah menjangkau sebanyak mungkin pelanggan potensial. Walaupun strategi yang satu ini mempunyai beberapa jenis sasaran konsumen, namun pesan iklan yang disampaikan di semua platform tidak berbeda. Sehingga konsumen dari berbagai platform pun akan menerima informasi yang sama tentang produk atau layanan yang ditawarkan.
Hal ini sangat berbeda dengan concentrated marketing, dimana pada strategi ini selain hanya berfokus pada satu segmen pasar saja, namun pesan iklannya pun juga hanya satu untuk segmen tersebut.
Baca Juga: Market Researcher Wajib tahu, 10+ Metode Riset Pasar Ini untuk Bisnis Perusahaan
Saluran iklan
Perusahaan yang menerapkan differentiated marketing sebagai strategi pemasarannya tentu akan menggunakan berbagai platform untuk mempromosikan produk atau layanannya. Misalnya media sosial, website, media penyiaran, maupun baliho kota. Sebaliknya, concentrated marketing biasanya lebih berfokus pada satu atau dua saluran periklanan yang dianggap paling efektif untuk target pasarnya.
Misalnya perusahaan mengetahui bahwa sebagian besar konsumennya menggunakan media sosial, maka jika menerapkan strategi concentrated marketing perusahaan harus memusatkan seluruh upaya pemasarannya mulai dari kampanye, iklan, komunikasi dengan pelanggan di media sosial.
Baca Juga: Commercial Marketing: Pengertian, Cara Kerja, Dan Serba Serbinya
Akan tetapi, jika perusahaan menerapkan undifferentiated marketing tidak menutup kemungkinan akan menggunakan berbagai platform lain untuk memasarkan produknya seperti website, email, display advertising, dan sebagainya.
Baca Juga: 9 Jenis Media Marketing di Pemasaran Digital beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Biaya
Strategi undifferentiated marketing biasanya menghabiskan banyak biaya untuk kegiatan pemasarannya daripada concentrated marketing. Sebab, segmen yang ditargetkan lebih luas dan menggunakan lebih banyak jenis saluran pemasaran. Hal inilah yang membuatnya berbeda dengan concentrated marketing.
Strategi concentrated marketing hanya membutuhkan sedikit biaya untuk memasarkan produknya. Selain karena hanya berfokus pada satu segmen pasar saja, namun platform pemasaran yang digunakan pun tidak banyak. Sehingga strategi ini bisa dikatakan lebih mampu menghemat biaya dibandingkan dengan undifferentiated marketing.
Contoh Concentrated Marketing
Menurut StaffAny, concentrated marketing ini lebih cocok digunakan untuk bisnis kecil, start up, dan UMKM. Sebab, perusahaan kecil seperti ketiga jenis bisnis tersebut mempunyai sumber daya yang terbatas dan target konsumen yang dituju pun juga masih kecil.
Akan tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan jika ada perusahaan besar yang masih menggunakan strategi ini. Berikut adalah beberapa bisnis yang menerapkan strategi concentrated marketing:
Brand mewah
Beberapa brand mewah terkadang masih ada yang menggunakan strategi concentrated marketing. Hal ini tentu saja karena mereka mempunyai target audiens yang khusus yakni orang-orang yang berpenghasilan tinggi atau menyukai barang-barang mewah atau branded.
Mereka tidak akan mungkin menargetkan pekerja kantor biasa dengan gaji UMR. dengan harga dan kualitas yang tinggi tentu brand mewah akan lebih fokus memasarkan produk kepada orang-orang dengan penghasilan puluhan hingga ratusan juta.
Kafe
Mungkin kamu berpikir mengapa kafe menggunakan strategi yang terpusat padahal kafe bisa dikunjungi semua orang? Biasanya kafe akan menerapkan strategi concentrated marketing untuk menargetkan segmen konsumen di lokasi kafenya. Jadi dengan preferensi geografis, bisnis ini akan memasarkan produknya kepada mahasiswa atau pekerja lepas di lokasi tersebut.
Baca Juga: Semua Hal yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Memulai Bisnis F&B
Dengan keterbatasan segmen pelanggan, bisnis kafe bisa membuat promosi produk di media sosial atau pamflet depan kafe dengan tulisan seperti diskon di tanggal tua, buy 1 get 1, terjangkau untuk anak kos, dan lain sebagainya. Tentu hal ini akan menarik banyak pelanggan datang dan membeli produk kamu.
Bagaimana, sudah paham dengan penjelasan mengenai concentrated marketing? Yuk, cari tahu informasi menarik lainnya seputar marketing dan bisnis di Blog !
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.