Gaya kepemimpinan merupakan faktor yang berpengaruh dalam mengembangkan kinerja karyawan di perusahaan. Melalui style memimpin yang tepat, pemimpin dapat mendorong motivasi karyawan, agar mencapai potensi terbaiknya.
Dari 6 jenis leadership style yang paling populer, mana yang merupakan gaya memimpin Anda? Temukan jawabannya melalui cara mengidentifikasi gaya kepemimpinan dalam artikel kali ini.
Definisi gaya kepemimpinan
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Cara memimpin akan mempengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan bawahannya.
Di samping mendorong karyawan mencapai potensi terbaiknya, gaya memimpin manajer juga mampu meningkatkan retensi karyawan.
Jika melihat kondisi di lapangan, salah satu faktor karyawan resign yaitu bukan karena gaji, melainkan karena ketidakcocokan dengan manajer.
Dengan memahami gaya kepemimpinan, Anda dapat memiliki wawasan tentang bagaimana kinerja dan bagaimana rekan atau karyawan memandang Anda.
Pandangan karyawan terhadap Anda nantinya menentukan bagaimana karyawan tersebut merespon perintah dari atasan.
Contohnya, gaya kepemimpinan otoriter cenderung membuat karyawan merasa tidak nyaman mendekati manajer ketika ada kekhawatiran atau pertanyaan berkaitan dengan pekerjaan.
Apabila Anda ingin karyawan merasa nyaman, penting menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan cara di bawah ini.
Faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan
Leadership style adalah softskill yang mengacu pada perilaku dan metode yang digunakan untuk membimbing, memotivasi, serta mempengaruhi karyawan.
Sebagai manajer, membantu orang lain mengeluarkan potensi terbaik dalam dirinya sudah menjadi tugas Anda.
Dalam kursus Prinsip Kepemimpinan Harvard Business School Online, melansir dari Indeed ada 3 kunci yang membentuk gaya kepemimpinan yaitu:
- Fungsi kepemimpinan yaitu bagaimana Anda memobilisasi rekan kerja untuk menyelesaikan pekerjaan
- Dorongan motivasi adalah keinginan, insentif, dan rangsangan yang memotivasi Anda untuk berhasil
- Jejak kepemimpinan merupakan kesan yang dibuat berdasarkan cara orang lain memandang diri Anda
Ketiga hal di atas harus dianalisis, sehingga Anda dapat mengenal diri lebih dalam dan beradaptasi dan membangun gaya kepemimpinan yang dibutuhkan.
Cara mengidentifikasi dan menyesuaikan gaya kepemimpinan
Berikut ini langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan menyesuaikan gaya kepemimpinan berdasarkan 3 kunci membentuk gaya kepemimpinan di atas.
1. Menentukan fungsi Anda sebagai pemimpin
Dua strategi yang umum diberikan oleh pemimpin untuk memotivasi timnya yaitu memberikan pengarahan dan struktur atau menawarkan dukungan serta pengembangan.
Manajer seringkali mengandalkan satu dari dua strategi di atas sesuai dengan kondisinya. Contoh, ketika manajer memberikan tugas baru pada karyawan yang kompeten, mereka ingin memberikan kepercayaan pada karyawan tersebut dengan tidak melakukan micromanaging, melainkan hanya memberikan arahan saja.
Di sisi lain, apabila manajer terus terlibat dalam pengerjaan proyek, hal ini tidak memberikan ruang bagi karyawan untuk berpikir kreatif dan inovatif.
2. Memeriksa jejak kepemimpinan
Jejak kepemimpinan merujuk pada bagaimana karyawan memandang Anda. Sebagai manajer berpengalaman Anda perlu menjawab 3 pertanyaan ini untuk mengidentifikasi rekam jejak kepemimpinan:
- Apakah Anda menganggap diri sendiri kredibel?
Kredibel mencakup kompetensi, humility, (kerendahan hati), dan tekad. Seorang pemimpin yang kredibel dipercaya oleh karyawan untuk menetapkan, mengkomunikasikan, dan membuat keputusan. Pemimpin tipe ini dipandang berpengetahuan luas dan berwibawa.
- Apakah orang menganggap Anda mudah didekati?
Kemampuan ini merujuk pada kehangatan dan kecerdasan emosional. Pemimpin dengan kualitas ini mampu membangun hubungan baik dan berempati dengan rekan kerja dan bawahannya. Pemimpin yang mudah didekati membuat timnya merasa nyaman untuk bertanya tentang kesulitan mengenai pekerjaan.
- Apakah orang menganggap Anda aspiratif?
Pemimpin yang aspiratif mampu menginspirasi orang lain untuk percaya, bermimpi tinggi, dan menanamkan keyakinan bahwa karyawan tersebut bisa mencapai tujuannya.
3. Menentukan dorongan motivasi diri sendiri
Salah satu tugas pemimpin adalah memotivasi orang lain, tetapi untuk melakukannya Anda perlu mengenali apa saja yang mendorong Anda untuk memotivasi orang lain, sebab hal tersebut akan mempengaruhi Anda berinteraksi dengan orang lain.
Ada 2 pendorong utama yaitu faktor eksternal berupa gaji, pengakuan, fasilitas, dan bonus. Di sisi lain ada faktor internal yang tidak berwujud yakni keinginan untuk mempelajari hal baru, rasa memiliki tim, dan keinginan untuk mengatasi tantangan.
Pemimpin mungkin termotivasi oleh faktor eksternal dan internal di atas. Anda perlu mencatat apa yang Anda sukai peran saat ini dan memikirkan aspirasi karier.
Dengan mengartikulasikan faktor pendorong, Anda dapat memahami cara berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain.
Contohnya, pemimpin yang didorong oleh keinginan ingin berprestasi, cenderung berorientasi pada tugas dan lebih tertarik bekerja individual.
Mengapa penting mengidentifikasi gaya kepemimpinan?
Keuntungan mengetahui seperti apa gaya kepemimpinan Anda yaitu memberikan wawasan dan umpan balik yang dibutuhkan karyawan, memahami lebih dalam pemikiran sendiri, cara manajer mengambil keputusan, dan strategi yang dipilih ketika membuat keputusan bisnis.
Anda pun jadi lebih memahami bagaimana karyawan memandang Anda dan bagaimana mereka memberikan masukan yang spesifik. Dengan mengetahui leadership style pula, Anda dapat menerima umpan balik yang menarik dari berbagai sumber.
Metode untuk mengadaptasi gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan bisa disesuaikan berdasarkan kondisi, di bawah ini terangkum empat teknik untuk menjadi pemimpin yang efektif.
1. Membuat jadwal check-in strategis
Membuat jadwal check-in rutin membantu manajer memahami lebih detail tentang karyawan dan kebutuhan individu mereka. Menjadwalkan waktu bersama tim berguna untuk memonitoring kemajuan proyek dan menilai anggota tim mana yang memerlukan lebih banyak waktu, arahan, dan dukungan dari Anda.
2. Memahami kesadaran diri
Pemimpin dengan kesadaran tinggi memahami kekuatan, kelemahan, dan emosinya. Kesadaran diri nyatanya juga berpengaruh pada cara Anda berinteraksi dengan tim. Cara meningkatkan kesadaran diri adalah dengan mengevaluasi kinerja dan membandingkannya dengan masukan dari rekan dan karyawan.
Melalui proses ini, Anda dapat melihat perbedaan antara cara Anda memandang diri sendiri dengan cara pandang orang lain terhadap Anda, sehingga dapat menemukan area yang perlu ditingkatkan.
3. Menilai kemampuan tim Anda dengan jujur
Manajer perlu memahami potensi dari setiap orang. Oleh karena itu, penilaian yang jujur sangat dibutuhkan. Menilai keterampilan, tingkat pengalaman, dan sumber daya yang tersedia dapat menentukan apakah Anda dan tim berada di posisi yang tepat untuk mencapai tujuan.
Beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab yaitu:
- Apakah anggota tim memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek?
- Sumber daya apa yang tidak tersedia untuk menyelesaikan proyek?
- Adakah pelatihan yang dapat membantu tim mengerjakan proyek?
- Apakah misi organisasi jelas?
- Apakah setiap anggota tim mengetahui bagaimana pekerjaan masing-masing untuk mendukung misi tersebut?
- Apakah setiap anggota memahami pentingnya proyek ini?
4. Menyesuaikan cara pendekatan Anda
Menyesuaikan pendekatan menjadi bagian penting, pasalnya tidak semua orang akan termotivasi melalui cara yang sama. Terkadang, manajer lupa bahwa apa yang menginspirasi dirinya belum tentu sesuai dengan setiap anggota. Karyawan lain mungkin memerlukan bentuk dukungan berbeda sesuai tingkat jabatannya.
Contohnya, staff entry level memerlukan dukungan berupa pelatihan dan bimbingan daripada karyawan level senior. Dengan menyesuaikan pendekatan, Anda dapat membantu karyawan mencapai potensi penuh dalam dirinya serta membangun hubungan yang lebih solid.
Jenis-jenis gaya kepemimpinan
Setelah mengidentifikasi gaya kepemimpinan, mana dari jenis-jenis leadership style di bawah ini yang merupakan tipe Anda.
1. Coaching leadership style
Pemimpin dengan tipe seperti ini mendorong perkembangan keterampilan baru, menumbuhkan budaya perusahaan yang positif, dan memberdayakan anggota tim. Mereka lebih memberikan bimbingan daripada hanya memberikan perintah. Namun, gaya kepemimpinan melatih membutuhkan banyak waktu dan tidak bisa diaplikasi di semua lingkungan.
2. Bureaucratic leadership style
Pemimpin birokrasi menginginkan anggotanya patuh pada aturan dan prosedur. Gaya kepemimpinan ini fokus pada tugas-tugas tetap dalam sistem hierarki, yakni karyawan hanya perlu mengerjakan tanggung jawabnya, tidak memerlukan kolaborasi. Penerapan gaya pemimpin birokrasi sering ditemukan di layanan kesehatan atau instansi keuangan.
3. Servant leadership style
Gaya kepemimpinan melayani mengutamakan anggota tim. Pemimpin dengan gaya seperti ini percaya ketika tim puas, anggota tim akan tampil lebih baik. Pemimpin ini memiliki keterampilan komunikasi yang efektif dan mampu memotivasi tim.
Kelebihan dari servant leadership adalah pemimpin mendapatkan rasa hormat yang tinggi. Menumbuhkan kepercayaan antar karyawan dan meningkatkan produktivitas tim. Sementara kekurangan tipe ini adalah mereka kurang berwibawa dan mengalami kelelahan emosional karena selalu menempatkan karyawan lebih dulu.
4. Democratic leadership style
Gaya kepemimpinan demokratis adalah teknik memimpin yang masih menerima masukan dan mempertimbangkan feedback dari anggota tim sebelum membuat keputusan akhir. Pemimpin yang demokratis mampu mendorong keterlibatan karyawan dan kepuasan kerja karyawan lebih tinggi. Setiap orang merasa dihargai ketika memberikan informasi pada manajer tipe demokratis.
5. Autocratic leadership style
Gaya kepemimpinan otoriter memiliki ciri di mana pemimpin berfokus pada hasil dan efisiensi tim, serta cenderung mengambil keputusan sendiri. Anggota tim tidak memiliki atau memiliki akses terbatas untuk memberikan masukan pada manajer. Ciri pemimpin otokratis yaitu dapat diandalkan, memiliki komunikasi yang jelas, dan mengikuti aturan, mereka juga percaya diri dan menginginkan lingkungan yang terstruktur.
6. Pacesetter leadership style
Ciri khas gaya kepemimpinan pacesetter adalah fokus pada kinerja, menetapkan standar tinggi, dan meminta keandalan anggota tim untuk mengerjakan tanggung jawabnya demi mencapai tujuan. Namun, tipe kepemimpinan pacesetter tidak memberikan bimbingan yang memadai bagi anggota tim.
Memahami dan mengidentifikasi gaya kepemimpinan dapat membantu manajer dalam mengelola timnya untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu juga, gaya memimpin yang sesuai dipercaya mampu menurunkan angka turnover yang diakibatkan oleh ketidakcocokan gaya memimpin atasan dengan karyawan. Temukan artikel menarik lainnya di blog .
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.