Ketika wawancara kerja pasti HRD atau user akan menanyakan berbagai hal terkait kemampuan, pengalaman, dan informasi pribadi Anda lainnya. Sebagai calon kandidat, tentu Anda harus tampil profesional serta menarik perhatian mereka agar dapat berhasil masuk ke tahap berikutnya. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan agar wawancara dapat berjalan sukses adalah dengan menerapkan metode STAR. Apalagi jika tipe pertanyaan yang diberikan berupa behavioural based question, metode ini akan sangat berguna bagi Anda. Yuk, cari tahu selengkapnya tentang metode STAR di sini!
Apa Itu Metode STAR?
Hampir setiap wawancara kerja, para interviewer akan mempertanyakan seputar perilaku atau kebiasaan Anda dalam bekerja. Misalnya bagaimana cara Anda menyelesaikan masalah, menyelesaikan tugas dengan waktu yang relatif singkat, dan lain sebagainya. Pertanyaan seperti kelemahan dan kelebihan, atau penjelasan diri dalam lima tahun ke depan, beberapa interviewer sudah jarang menanyakannya sebab jawabannya sering dibuat-buat.
Untuk menemukan kandidat terbaik, interviewer akan melihat dari pengalaman Anda di tempat kerja sebelumnya. Dengan begitu, mereka dapat mengetahui kinerja, karakter, dan perilaku Anda dalam bekerja. Ketika Anda mendapatkan pertanyaan behavioral based question, Anda bisa menjawabnya menggunakan metode STAR.
Dilansir dari BetterUp, metode STAR adalah suatu cara untuk menjawab pertanyaan wawancara kerja tertentu secara terstruktur dan menarik. Pertanyaan ini biasanya berupa pertanyaan terkait perilaku yang mendorong kandidat untuk memberikan contoh spesifik tentang bagaimana mereka menangani situasi atau tantangan di masa lalu.
STAR merupakan singkatan dari Situation, Task, Action, dan Result. Keempat elemen ini dapat menjadi panduan langkah Anda dalam menjawab pertanyaan perilaku tersebut. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing elemen:
Situation
Elemen pertama dalam metode STAR adalah situation atau berarti situasi. Ketika mendapatkan pertanyaan perilaku, Anda perlu mencari contoh pengalaman dengan situasi yang sesuai pertanyaan. Misalnya komunikasi Anda dengan rekan kerja, beban dan tekanan kerja, teamwork, dan lain sebagainya. Jelaskan situasi beserta dengan tantangan yang Anda hadapi pada saat itu secara spesifik, singkat, dan apa adanya.
Task
Setelah menceritakan situasi dan tantangannya, Anda bisa menjelaskan tugas dan tanggung jawab Anda dalam situasi tersebut. Disamping itu, Anda pun dapat menambahkan tuntutan serta harapan perusahaan terhadap peran yang Anda mainkan. Dikutip dari myskill, pada elemen task Anda juga bisa menjelaskan bagaimana cara Anda mengambil alih suatu proyek dalam tenggat waktu yang relatif singkat.
Action
Berikutnya dalam metode STAR, Anda bisa menjelaskan secara runtut bagaimana cara menghadapi, menyelesaikan, serta mengatasi situasi yang terjadi. Ceritakan juga alasan atau latar belakang Anda mengambil tindakan tersebut.
Result
Langkah terakhir yaitu Anda perlu menjelaskan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah Anda lakukan. Paparkan bagaimana hasil tersebut telah menyelesaikan masalah dan sesuai dengan harapan.
Mengapa harus Menggunakan Metode STAR?
Terkadang ketika kita gugup atau panik, semua hal yang telah dipersiapkan untuk wawancara akan hilang seketika dari pikiran. Nah, metode STAR ini dapat menjadi cara bagi Anda untuk memberikan jawaban yang baik, meskipun saat Anda merasa gugup dan blank. Anda hanya perlu mengingat situasi di masa lalu yang serupa dengan pertanyaan yang diberikan.
Alasan lainnya mengapa Anda harus menggunakan metode ini adalah karena persaingan kerja saat ini jauh lebih ketat dari sebelumnya. Dengan terlihat menonjol selama proses wawancara, akan memberikan peluang yang cukup besar untuk lolos ke tahap berikutnya. Metode STAR ini dapat membantu Anda untuk membangun keterampilan komunikasi, menceritakan pengalaman terkait, dan menguasai wawancara.
Menurut SHRM, pertanyaan wawancara terkait perilaku bertujuan untuk menentukan tingkat pengalaman kandidat dan potensi mereka dalam menangani situasi serupa di perusahaan baru. Interviewer lebih menyukai cerita pendek yang diartikulasikan dengan baik tentang bagaimana Anda menangani situasi tertentu dalam pekerjaan sebelumnya. Jika Anda baru saja lulus dan belum mempunyai banyak pengalaman kerja, maka Anda dapat membagikan pengalaman magang atau volunteer Anda selama kuliah.
Tips Menjawab Pertanyaan Menggunakan Metode STAR
Untuk menjawab pertanyaan perilaku, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan. Diantaranya yaitu:
Temukan contoh yang sesuai
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ketika mendapatkan pertanyaan perilaku temukan contoh pengalaman atau situasi di masa lalu yang sesuai dengan pertanyaan. Anda tidak bisa menebak pertanyaan apa yang akan ditanyakan oleh interviewer, oleh karena itu lebih baik menyiapkan beberapa contoh pengalaman yang sudah Anda pahami seluruhnya agar tidak terlalu menghabiskan banyak waktu di depan para interviewer.
Jelaskan secara singkat dan spesifik
Tips menggunakan metode STAR berikutnya yaitu jelaskan secara singkat dan spesifik pengalaman yang ingin Anda ceritakan. Tidak perlu terlalu rinci, cukup sampaikan secara jelas dan runtut agar interviewer dapat mengerti apa yang Anda sampaikan tersebut.
Jelaskan peran dan tanggung jawab Anda
Setelah menemukan pengalaman yang tepat untuk diceritakan, selanjutnya Anda bisa mulai menjelaskan peran dan tanggung jawab Anda dalam situasi tersebut beserta dengan target, tuntutan, atau tujuan yang ingin Anda capai. Misalnya, Anda bisa memulai jawaban dengan “sebagai seorang social media officer, saya dituntut untuk dapat meningkatkan engagement social media hingga 20%”.
Sampaikan langkah yang Anda lakukan
Jelaskan langkah apa yang Anda ambil untuk mengatasi tantangan atau mencapai tujuan Anda dalam situasi tersebut. Buat secara spesifik, mendetail, dan hindari pernyataan yang tidak jelas seperti “saya bekerja sangat keras”. Ketika menjelaskan hal ini, fokuslah pada diri sendiri dengan menggunakan pernyataan “saya” dan bicarakan tentang apa yang Anda lakukan, bukan yang dicapai sebagai sebuah tim. Selain itu, ceritakan hal-hal yang mendasari Anda untuk melakukan tindakan dalam mengatasi situasi terkait. Di sini, kemampuan Anda dalam memecahkan suatu permasalahan akan dilihat oleh interviewer.
Bagikan hasil yang sudah Anda capai
Kira-kira dari tindakan yang sudah Anda lakukan sebelumnya, dampak positif apa yang dapat Anda capai? Pastikan hasilnya selalu positif bagi diri dan pekerjaan Anda. Meskipun Anda diminta untuk menjelaskan saat Anda melakukan kesalahan, namun Anda harus tetap fokus pada apa yang Anda pelajari dari pengalaman tersebut. Disamping itu, agar lebih meyakinkan sampaikan hasilnya dengan angka, seperti jumlah orang yang berhasil menjadi klien tetap Anda, jumlah views postingan video yang Anda buat, dan lain sebagainya.
Hal-hal yang Perlu Disiapkan
Sebelum menggunakan metode STAR pada sesi wawancara, ada baiknya Anda mempersiapkan hal-hal berikut ini agar wawancara dapat berjalan lancar:
Tinjau deskripsi pekerjaan
Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah mencari informasi sebanyak mungkin tentang persyaratan atau kemampuan yang dibutuhkan untuk posisi yang sedang Anda incar. Tujuannya adalah agar jawaban Anda tidak menyimpang terlalu jauh dari apa yang diinginkan perusahaan.
Kumpulkan contoh pertanyaan
Anda juga perlu mengumpulkan berbagai contoh pertanyaan spesifik terkait posisi yang Anda lamar. Pelajari dan sesuai dengan pengalaman serta keadaan Anda. Dengan begitu, ketika Anda mendapatkan pertanyaan yang serupa, Anda sudah mengetahui bagaimana cara menjawabnya dengan baik.
Buat daftar penanganan tantangan
Jika Anda sudah mempunyai banyak pengalaman, Anda bisa mencatat semua tantangan yang pernah Anda hadapi sebelumnya. Dari setiap tantangan tersebut cantumkan juga jawabannya sesuai metode STAR. Nah, saat wawancara dan Anda mendapat pertanyaan terkait hal ini, maka Anda bisa memilih salah satu tantangan yang paling berkesan namun masih berhubungan dengan posisi yang Anda lamar untuk diceritakan kepada interviewer.
Berlatihlah berbicara
Cobalah untuk berlatih menceritakan tentang tantangan Anda tersebut hingga hasil akhirnya. Dengan berlatih melafalkan jawaban tersebut, baik itu sendirian atau di depan orang lain, Anda menjadi lebih percaya diri dan memastikan jawaban, apakah sudah cukup singkat atau masih ada yang belum jelas.
Contoh Jawaban Wawancara Menggunakan Metode STAR
Agar Anda mempunyai gambaran tentang bagaimana cara menjawab pertanyaan wawancara menggunakan metode STAR, Anda bisa melihat beberapa contoh berikut ini:
Contoh 1
Pertanyaan: Ceritakan pengalaman Anda mengerjakan proyek dengan tenggat waktu yang singkat dan bagaimana Anda mengatasinya serta hasil akhirnya.
Situation: Saat itu, perusahaan tempat saya bekerja memiliki beberapa proyek yang cukup banyak dan saya juga terlibat dalam salah satu proyek tersebut. Proyek tersebut bertujuan untuk (sesuaikan dengan pengalaman) dan manajer memberikan waktu 2 bulan untuk menyelesaikannya.
Task: Tugas saya dalam proyek tersebut adalah (ceritakan sesuai dengan bidang terkait) dan saya bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dengan anggota tim, manajer, serta departemen lain.
Action: Ketika saya mendapat tugas, saya membuat daftar prioritas tugas-tugas yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Karena tenggat waktunya singkat, saya fokus pada proyek tersebut dan menunda tugas harian. Saya rutin menghadiri pertemuan mingguan untuk memantau progres proyek dan mendapatkan umpan balik dari tim.
Result: Meskipun tidak mencapai KPI yang ditetapkan sebesar 15%, proyek tersebut berhasil dengan meningkatkan leads sebesar 10% dan engagement brand perusahaan juga meningkat. Saya dan tim berhasil menyelesaikan tugas dengan baik.
Contoh 2
Pertanyaan: Pernahkah Anda mengalami konflik dengan rekan kerja? Bagaimana Anda menyelesaikan situasi tersebut?
Situation: Saya biasanya mudah bergaul dan bisa berhubungan dengan sebagian besar rekan kerja saya. Namun, ada satu kejadian ketika saya bekerja di Perusahaan X. Saat itu, perusahaan baru saja memperoleh program komputer untuk perusahaan.
Task: Saya bertanggung jawab untuk memperkenalkannya kepada rekan kerja saya karena saya memiliki pengalaman sebelumnya dengan program tersebut. Namun, CEO juga membawa seseorang dari perusahaan program komputer untuk membantu dengan transisi. Kami harus bekerja sama untuk menyelesaikan tugas ini, tetapi rekan kerja tersebut tidak begitu antusias dengan ide ini. Dia sering menghalangi saya ketika saya menjelaskan sesuatu, dan kadang-kadang bahkan tidak mengundang saya ke beberapa pelatihan yang seharusnya kami atur bersama.
Action: Saya memutuskan untuk mendekatinya dan menyarankan agar kami membagi tugas. Dia akan menangani bagian teoritis dari pelatihan (pengenalan tentang cara kerja program), dan saya akan menjelaskan hal-hal praktis (yaitu, bagaimana kami akan menerapkan program untuk kasus bisnis kami).
Result: Dia setuju, dan proses transisi berjalan lancar setelah itu. Kami butuh sekitar satu setengah minggu untuk membawa seluruh tim onboard dan produktif dengan alat baru tersebut.
Contoh 3
Q: “Dapatkah Anda berbagi pengalaman saat Anda harus sangat strategis untuk memenuhi semua prioritas utama Anda?”
Situation: “Dalam peran saya sebelumnya sebagai perwakilan penjualan, saya diberi tugas untuk beralih ke sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) yang sama sekali baru bagi saya. Jadi, saya tidak hanya menangani panggilan pelanggan dan mengelola penjualan harian.”
Task: “Tujuannya adalah untuk menyelesaikan migrasi ke database CRM baru pada awal Q3, tanpa membuat angka penjualan saya turun di bawah target.”
Action: “Untuk mencapainya, saya harus sangat berhati-hati dalam mengatur waktu saya. Saya mengalokasikan satu jam setiap hari untuk melakukan migrasi CRM. Selama waktu itu, saya mentransfer data, membersihkan kontak lama, dan memperbarui informasi yang sudah kadaluarsa. Pendekatan ini memungkinkan saya untuk memiliki waktu yang cukup untuk mengerjakan proyek sambil tetap menjalankan tugas harian.”
Result: “Hasilnya, tugas migrasi selesai dua minggu lebih cepat dari tenggat waktu, dan saya berhasil menyelesaikan kuartal dengan 10% di atas target penjualan saya. CRM baru juga membantu kami menjadi lebih teratur sebagai tim, dan secara keseluruhan, penjualan departemen kami meningkat sebesar 25% dari tahun ke tahun.”
Contoh 4
Q: “Ceritakan tentang saat Anda gagal. Bagaimana Anda menanganinya?”
Situation “Setelah saya dipromosikan menjadi direktur proyek senior, saya bertanggung jawab mengarahkan proyek untuk klien besar. Proyek ini biasanya memakan waktu sekitar satu bulan untuk diselesaikan, tetapi klien sedang terburu-buru dan meminta saya menyelesaikannya dalam tiga minggu.”
Task “Saya sangat antusias karena ini adalah proyek pertama saya, jadi saya setuju. Namun, beberapa waktu kemudian saya menyadari bahwa saya butuh sedikit waktu lebih lama untuk menyelesaikannya dengan baik.”
Action “Segera saya menghubungi klien dan meminta maaf. Saya juga meminta perpanjangan tiga hari, dan mereka cukup baik untuk memberikan perpanjangan waktu.”
Result “Saya berhasil menyelesaikan proyek dan mengirimkannya sebelum batas waktu yang telah diperpanjang. Namun, saya belajar untuk mengelola waktu saya dengan lebih baik dan tidak membuat janji yang tidak bisa saya penuhi.”
Contoh 5
“Ceritakan tentang saat Anda melakukan inisiatif terhadap pekerjaan atau tugas Anda!”
Situation “Ketika saya bekerja sebagai agen real estat di perusahaan X, tim kami mendapatkan salah satu listing terbesar yang pernah dimiliki perusahaan. Rumah seharga $5 juta, baru dibangun, dan siap dijual di pasar.”
Task “Semua agen diharuskan menjual properti tersebut dalam waktu 3 bulan berdasarkan keinginan klien atau pemilik properti.”
Action “Saya memutuskan untuk menambahkan sesuatu yang baru di situs web perusahaan yaitu tur virtual. Saya merasa foto saja yang tidak cukup untuk menunjukkan keistimewaan properti ini. Saya pun menyewa kamera 360 derajat, menonton tutorial, dan belajar sendiri bagaimana cara membuat tur yang menarik serta informatif.”
Result “Ketika saya mempresentasikannya kepada manajemen, mereka sangat senang. Mereka akhirnya memasang fitur tur virtual di situs web dan meminta agen untuk mengirimkannya ke daftar klien mereka. Orang yang akhirnya membeli rumah tersebut berada di negara yang berbeda dengan saya dan bahkan tidak bisa datang melihat rumah tersebut. Namun, adanya video tur yang ada di web, orang sudah merasa seperti berada di rumah dan tidak ragu untuk membelinya.”
Nah, itulah penjelasan tentang metode STAR yang bisa Anda gunakan dalam wawancara kerja jika mendapatkan pertanyaan perilaku atau behaviour based question.
Jika Anda sedang mencari lowongan pekerjaan, Anda dapat mengunduh Super App. Di sana Anda dapat memilih dan melamar pekerjaan yang Anda inginkan. Tunggu Apalagi? Unduh Super App sekarang juga!
Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar karir? Yuk, kunjungi langsung blog sekarang juga!
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.