Setelah melewati banyak tahapan rekrutmen, mulai dari mengirim lamaran kerja, interview, psikotest, dan tahapan melelahkan lainnya, akhirnya kamu berhasil mendapatkan offering letter dari perusahaan yang kamu lamar. Ini adalah pertanda baik, karena selangkah lagi kamu akan mendapatkan pekerjaan di kantor baru.
Namun, apakah kamu memahami dengan baik apa itu offering letter? Jika sudah, maka bersyukurlah karena kamu sudah selangkah lebih maju. Lalu, Jika kamu belum memahami offering letter dengan baik, jangan khawatir, karena disini akan membantumu memahami offering letter, lengkap dengan cara membalas ataupun menolaknya.
Tanpa berlama-lama, yuk sama-sama kita simak penjelasan mengenai offering letter berikut ini!
Pengertian Offering Letter
Secara umum, offering letter memiliki arti sebagai surat penawaran kerja. Sedangkan secara lebih jelasnya, offering letter adalah pemberitahuan formal dalam bentuk tulisan yang memberitahukan bahwa kamu menjadi kandidat yang terpilih untuk mengisi posisi tersebut di suatu perusahaan.
Offering letter biasanya memuat hal-hal mengenai hak dan tanggung jawab kamu sebagai tenaga kerja seperti tawaran gaji, bonus, hingga jam kerja.
Dari sudut pandang perusahaan, offering letter berarti penjelasan mengenai hal apa saja yang diinginkannya dari karyawan. Sedangkan dari sudut pandang karyawan, offering letter akan memberi gambaran mengenai hak dan kewajibannya selama bekerja di perusahaan tersebut.
Di beberapa kasus, offering letter tidak selalu berupa surat tertulis. Namun, juga bisa berupa ucapan verbal dari pihak perusahaan.
Perbedaan Offering Letter dengan Kontrak Kerja
Apakah kamu masih menganggap offering letter dan kontrak kerja merupakan satu hal yang sama? Sebenarnya, kedua hal itu sangat berbeda, dan memiliki perannya masing-masing.
Offering letter seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya sebagai surat penawaran kerja. Lalu, kontrak kerja memiliki arti sebagai surat perjanjian yang mengikat kedua belah pihak secara hukum mengenai perjanjian kerja.
Berdasarkan isinya, offering letter berisi informasi mengenai gaji, benefit, job title, jam kerja, serta fasilitas apa saja yang akan kamu dapatkan. Sedangkan kontrak kerja memuat durasi kontrak kerja, hak-hak, jadwal kerja, hari libur, jadwal cuti, dan lain-lain.
Perlu kamu ketahui, surat kontrak kerja akan kamu dapatkan setelah kamu menerima tawaran kerja melalui offering letter.
Isi dari Offering Letter
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, offering letter secara umum berisi rincian pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawabmu. Isi secara keseluruhan offering letter mungkin akan berbeda-beda setiap perusahaan. Namun, secara umum hal yang harus ada pada offering letter antara lain:
1. Nama posisi atau jabatan kamu.
2. Deskripsi pekerjaan, mulai dari peran yang akan kamu kerjakan, struktur organisasi perusahaan, atau hal lainnya.
3. Gaji, mulai dari rincian gaji kotor sebelum dipotong dengan pajak, nominal gaji bersih, THR atau bonus akhir tahun lainnya.
4. Benefit, fasilitas, intensif, serta kompensasi yang akan kamu peroleh. Mulai dari BPJS Ketenagakerjaan, jatah parkir, reimbursement, uang lembur, hingga benefit lainnya.
5. Jatah cuti berbayar dan tidak berbayar, cuti tahunan, cuti melahirkan, dan cuti lainnya.
6. Tanggal efektif kamu mulai masuk kerja.
7. Tanggal terakhir kamu untuk menyerahkan dokumen offering letter yang sudah kamu tanda tangani.
8. Pada kolom paling bawah, biasanya akan ada tanda tangan kamu dan tanda tangan HRD atau pimpinan perusahaan.
Itulah hal-hal yang harus ada pada offering letter.
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Menerima Offering Letter
Ketika kamu mendapatkan offering letter dari perusahaan yang kamu lamar, pastinya kamu akan sangat bahagia. Namun, jangan sampai kebahagian tersebut membuatmu jadi lupa setelah itu harus berbuat apa.
Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan ketika mendapatkan offering letter lho! Yuk simak penjelasannya berikut ini!
1. Mereview dengan teliti isi dari offering letter tersebut.
2. Mencocokkan dengan prioritasmu saat ini. Maksudnya adalah apakah kamu masih terikat kontrak dengan perusahaan lain, atau sedang free dan bisa langsung bekerja di perusahaan tersebut.
3. Meluangkan waktu sejenak untuk berpikir jernih. Cobalah pikirkan lagi plus minus jika kamu menerima tawaran tersebut. Dan hal-hal lain yang menjadi concern kamu kedepannya.
Selain harus memikirkan apa yang harus kamu lakukan setelah mendapatkan offering letter, kamu juga perlu mengetahui apa saja hal yang tidak boleh kamu lakukan saat mendapatkan offering letter. Berikut adalah penjelasannya.
1. Langsung menerima atau menolak offering letter. Cobalah untuk berpikir sejenak, dan barulah kamu mengambil keputusan mengenai offering letter tersebut.
2. Langsung mengajukan resign dari perusahaan yang sekarang.
3. Terlalu fokus kepada salary yang diberikan. Sebaiknya kamu mempertimbangkan dulu mengenai gaji yang diberikan. Seperti budget dan estimasi waktu dari tempat tinggalmu ke kantor, atau hal lainnya.
Cara Membalas dan Menolak Offering Letter
Pada umumnya, setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing mengenai tenggat waktu yang diberikan untuk membalas offering letter. Namun, biasanya waktu yang diberikan oleh perusahaan adalah minimal 24 jam dan maksimal satu minggu.
Jika kamu masih bingung bagaimana cara membalas atau menjawab offering letter dengan baik. Berikut adalah caranya yang benar.
1. Cara membalas offering letter yang baik adalah menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas. Usahakan, membalasnya dengan kalimat yang tidak berbelit-belit, supaya tidak memusingkan HRDnya.
2. Selain itu, kamu juga harus menyertakan ucapan terima kasih atas penawaran yang diberikan oleh perusahaan.
3. Yang terpenting, sertakan jawaban atas offering letter tersebut. Apakah kamu menerima tawarannya atau menolak tawaran tersebut.
4. Tuliskan juga tanggal efektif kamu mulai bekerja.
Jika kamu berniat untuk menolak offering letter yang ditawarkan, kamu bisa menggunakan cara sebagai berikut:
1. Mengucapkan terima kasih atas tawaran yang telah diberikan.
2. Beri penjelasan mengenai alasan kenapa kamu menolak offering letter tersebut. Dan hindari untuk memberikan jawaban yang berbau negatif.
3. Sampaikan juga bahwa kamu masih bisa bekerja sama dengan perusahaan pada lain waktu.
Nah, itulah penjelasan mengenai offering letter. Sebelum kamu menerima dan menolak offering letter, cobalah untuk berpikir terlebih dahulu.
Jika kamu sedang mencari lowongan pekerjaan, kamu dapat mengunduh Super App. Di sana kamu dapat memilih dan melamar pekerjaan yang kamu inginkan. Tunggu Apalagi? Unduh Super App sekarang juga!
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.