Startup, atau perusahaan rintisan tentunya memerlukan dukungan finansial yang kuat sebelum ide dan gagasan besar mereka dapat berkembang menjadi produk atau layanan yang berdampak besar terhadap orang banyak. Inilah saat dimana konsep pendanaan pra-benih muncul, menjadi tonggak awal dalam ekosistem startup yang memiliki potensi besar untuk bersinar.
Pendanaan pra-benih, juga dikenal sebagai “Pre-Seed Funding”, merujuk pada sumber pendanaan yang disalurkan kepada startup pada fase sangat dini, jauh sebelum langkah pendanaan dari para investor modal ventura atau bahkan investor individu malaikat terwujud. Simak penjelasan dalam tentang Pre-seed funding melalui ulasan berikut ini.
Apa itu Pre-Seed Funding?
Pendanaan pra-benih atau pre-seed funding adalah langkah pertama dalam proses pendanaan startup, yang berlangsung sebelum tahap pendanaan benih dan tahap-tahap berikutnya.
Tahap pendanaan ini dilakukan sebelum produk memasuki pasar dan pendapatan mulai dihasilkan. Pada periode ini, para investor menyediakan dana kepada startup untuk memulai pengembangan produk. Sebagai balasannya, mereka akan memperoleh kepemilikan saham dalam perusahaan.
Pendanaan pra-benih ini umumnya menjadi langkah pendanaan awal bagi startup. Pada tahap pendanaan startup, pre-seed funding mungkin dilakukan setelah tahap pendanaan yang lebih awal, seperti pengumpulan dana mandiri dengan menggunakan dana pribadi dari pemilik bisnis atau putaran investasi awal dari investor individu yang sering disebut sebagai angel investor. Untuk artikel mengenai seed funding dapat Anda baca disini
Besaran Pre-Seed Funding Berapa?
Nah, untuk jumlah dana yang diberikan dalam pre-seed funding dapat bervariasi, namun berkisar antara $200,000 hingga $500,000.
Pendanaan ini sangat cocok bagi bisnis dalam tahap-tahap awal, terutama bagi mereka yang telah mulai mendatangkan pelanggan baru dan ingin meningkatkan modal guna memenuhi permintaan yang semakin bertumbuh seiring dengan perkembangan pangsa pasar mereka.
Bagi para pengusaha muda yang tengah bercita-cita tinggi untuk mewujudkan gagasan brilian mereka, pre-seed funding dapat menjadi batu loncatan awal yang mengantarkan mereka menuju kesuksesan.
Cara Mendapatkan Funding Startup
Setelah membahas konsep dasar pendanaan benih, kini saatnya kita eksplorasi bagaimana cara memperoleh pendanaan untuk startup. Pendanaan awal bagi startup dapat diperoleh melalui berbagai metode, termasuk melibatkan rekan dekat seperti keluarga atau teman, mencari investor malaikat, atau melalui platform crowdfunding. Pada tahap ini, modal yang diberikan tidak hanya berbentuk uang, tetapi juga dapat berupa aset dengan nilai yang sudah ditentukan.
Proses untuk mengamankan pendanaan startup agar dapat mencapai tahap pendanaan benih melibatkan beberapa langkah kunci, termasuk menyusun presentasi investasi yang komprehensif (pitch deck), melakukan riset pasar yang mendalam, dan memastikan seluruh aspek legalitas perusahaan terpenuhi dengan baik.
Pelajari juga: Cara Mengelola Dana Investor bagi Startup dengan Bijaksana
Berikut adalah penjelasan rinci mengenai setiap tahap tersebut:
Pitch Deck Investasi yang Efektif
Langkah pertama yang perlu diambil adalah menyiapkan sebuah pitch deck investasi yang solid. Pendiri startup harus mempertimbangkan dengan cermat aspek-aspek seperti visi bisnis, tim yang terlibat, potensi pasar, dan rencana anggaran keuangan. Setelah merumuskan konsep yang matang, semua informasi tersebut akan dirangkum dalam sebuah presentasi yang disebut “pitch deck investasi”.
Tujuan dari pitch deck ini adalah untuk memberikan gambaran singkat mengenai startup dan tujuannya kepada calon investor, sehingga mereka tertarik untuk mendukung pendanaan. Secara umum, elemen-elemen penting yang sebaiknya dicakup dalam pitch deck investasi meliputi:
1. Permasalahan yang Dipecahkan
Penjelasan mengenai masalah yang ingin diatasi oleh startup. Calon investor harus merasa yakin bahwa masalah tersebut memiliki dampak signifikan dan solusi yang diusulkan oleh perusahaan memiliki potensi untuk sukses.
2. Solusi yang Ditawarkan
Setelah masalah diuraikan, penting untuk menghadirkan solusi yang ditawarkan oleh startup. Poin ini memiliki pengaruh besar terhadap minat calon investor untuk berinvestasi.
3. Potensi Pasar
Pemahaman mengenai potensi pasar adalah kunci, karena investor akan menilai peluang keberhasilan dan potensi pengembalian investasi. Startup yang beroperasi di pasar yang luas umumnya lebih menarik dibandingkan yang bergerak di pasar yang sempit.
4. Traction (Pertumbuhan)
Memperlihatkan pertumbuhan bisnis dari bulan ke bulan. Bagi startup yang masih berada di tahap awal, poin ini mungkin belum terlalu relevan dan tidak perlu dicantumkan dalam pitch deck.
5. Tim yang Terlibat
Keberhasilan perusahaan startup sangat bergantung pada tim yang terlibat. Oleh karena itu, informasi mengenai tim pelaksana sangat penting untuk disertakan dalam pitch deck.
6. Analisis Persaingan
Menjelaskan bagaimana startup tersebut berbeda dari kompetitor lain di pasar. Investor akan senang melihat bahwa pendiri startup memiliki pemahaman mendalam mengenai persaingan dalam industri.
7. Proyeksi Keuangan
Menjelaskan proyeksi keuangan dalam beberapa tahun mendatang. Investor ingin melihat tujuan jangka panjang startup dan seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Riset Pasar yang Komprehensif
Langkah selanjutnya adalah melakukan riset pasar secara mendalam. Hal ini mencakup mengidentifikasi produk atau layanan yang ditawarkan oleh startup, sehingga dapat menarik minat investor individu atau institusional. Selain itu, memahami orientasi pasar dan karakteristik demografis target juga sangat penting.
Startup juga harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai kompetitor dalam industri, elemen nilai tambah yang membedakan dari pesaing, segmen pasar yang dituju, dan prediksi pertumbuhan perusahaan dalam beberapa tahun mendatang.
Pemenuhan Aspek Legalitas
Aspek hukum merupakan bagian krusial yang tidak boleh diabaikan saat mencari pendanaan untuk startup. Startup perlu memastikan bahwa semua izin yang diperlukan telah lengkap dan sesuai, serta mengatasi potensi permasalahan hukum atau finansial yang dapat membayangi reputasi perusahaan.
Setelah berhasil mendapatkan pendanaan, investor akan tetap mengawasi perkembangan produk dan perusahaan setelah investasi. Pada tahap ini, produk dan startup akan mendapatkan perhatian lebih luas dari masyarakat dan media.
Dalam upaya mendapatkan pendanaan benih untuk startup, kesungguhan dalam mengikuti langkah-langkah ini akan membuka pintu bagi kesempatan pengembangan bisnis yang lebih besar.
Dengan persiapan yang tepat dan pendekatan yang strategis, tahap awal ini bisa menjadi dasar kokoh bagi kesuksesan jangka panjang dalam ekosistem startup yang dinamis dan penuh potensi.
Untuk mendapatkan pre-seed funding, pemilik startup perlu untuk menemukan seed investor atau angel investor.
Apa Itu Seed Investor?
Seed investor atau angel investor adalah individu yang menyediakan dana awal untuk startup dalam bentuk investasi pribadi dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Seed investor umumnya memberikan dana pada tahap-tahap awal perkembangan bisnis, seperti pada saat pendanaan pra-benih (pre-seed funding) atau pendanaan benih (seed funding).
Jumlah dana yang diinvestasikan oleh investor benih seringkali berkisar antara beberapa puluh ribu hingga beberapa ratus ribu dolar, dan bentuk investasinya biasanya berupa saham atau kepemilikan ekuitas.
Investor benih dapat berasal dari lingkaran keluarga, teman, atau bahkan perusahaan modal ventura.
Para seed investor memiliki perhatian khusus terhadap beberapa area utama saat melakukan investasi dalam sebuah startup. Berikut adalah beberapa area inti yang menjadi fokus utama mereka:
Tim
Seed investor mencari tim yang tangguh dan berpengalaman, yang memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengimplementasikan visi yang dimiliki oleh startup.
Pasar
Para investor mengevaluasi potensi pasar dari produk atau layanan yang ditawarkan oleh startup, termasuk ukuran pasar, tingkat persaingan, serta permintaan terhadap produk atau layanan tersebut.
Produk
Investor akan menilai produk atau layanan yang dihasilkan oleh startup, meliputi tingkat keunikan, kinerja fungsional, serta potensi pertumbuhan yang dimilikinya.
Model Bisnis
Investor melakukan evaluasi terhadap model bisnis yang digunakan oleh startup, termasuk sumber pendapatan, struktur biaya, dan sejauh mana model tersebut dapat ditingkatkan secara skalabilitas.
Aspek Keuangan
Para investor melakukan tinjauan mendalam terhadap proyeksi keuangan startup, mencakup pendapatan, pengeluaran, serta arus kas yang diharapkan. Sebagai pemilik, seharusnya Anda memberikan laporan keuangan yang transparan dan lengkap agar mendapatkan kepercayaan investor.
Strategi Keluar
Investor juga mempertimbangkan strategi keluar yang direncanakan oleh startup, termasuk peluang akuisisi oleh pihak lain atau opsi penawaran saham perdana (IPO). Meski hal ini membutuhkan waktu yang panjang, namun peluang untuk melakukannya perlu menjadi pertimbangan.
Secara keseluruhan, seed investor tertarik pada startup yang memiliki potensi pertumbuhan yang kuat dan langkah menuju profitabilitas yang jelas. Mereka cenderung berinvestasi pada startup yang memiliki rencana bisnis yang kokoh, tim yang berpengalaman, serta produk atau layanan yang memiliki ciri unik dan potensi untuk mengubah dinamika pasar.
Apa itu funding Series?
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, perusahaan-perusahaan startup pada tahap awal seringkali membutuhkan sumber dana untuk menggerakkan bisnis mereka. Namun, tahapan-tahapan pendanaan yang dapat diakses oleh perusahaan startup sangat beragam dan memiliki karakteristik yang unik.
Berikut adalah jenis-jenis pendanaan yang umumnya tersedia bagi startup:
Bootstrapping
Bootstrapping adalah pendekatan di mana startup mengembangkan bisnisnya menggunakan sumber daya internal, tanpa mengandalkan investasi eksternal. Pendiri startup memanfaatkan dana pribadi atau pendapatan perusahaan untuk menggerakkan pertumbuhan bisnisnya.
Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah kontrol penuh yang dipegang oleh pendiri, namun tantangan dapat muncul jika perluasan cepat diperlukan.
Pendanaan Pra-Benih (Pre-seed Funding)
Pendanaan pra-benih terjadi pada tahap awal perusahaan, ketika ide atau model bisnis baru sedang dikembangkan. Sumber pendanaan dalam hal ini sering berasal dari lingkaran terdekat pendiri, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja. Pendanaan ini memberikan modal untuk memulai pengembangan produk atau prototipe pertama.
Pendanaan Benih (Seed Funding)
Pendanaan benih melibatkan investor yang memberikan dana kepada startup pada tahap awal, biasanya setelah produk atau layanan pertama kali dikembangkan.
Investasi ini membantu startup untuk melakukan pengembangan lebih lanjut, memasuki pasar, dan memperoleh pengguna awal. Biasanya, investor mendapatkan kepemilikan saham dalam pertukaran dana yang diberikan.
Pendanaan Seri A
Pendanaan seri A terjadi ketika startup telah memiliki produk yang layak dan pertumbuhan awal yang terbukti. Investor pada tahap ini seringkali adalah perusahaan modal ventura.
Investasi seri A digunakan untuk meningkatkan skalabilitas bisnis, meningkatkan pemasaran, dan mengembangkan tim kerja. Investor biasanya mendapatkan bagian kepemilikan yang lebih besar dibanding tahap-tahap pendanaan sebelumnya.
Pendanaan Seri B
Setelah berhasil melewati tahap seri A, startup dapat mencari pendanaan seri B. Pada tahap ini, startup telah membuktikan model bisnisnya dan ingin melakukan perluasan yang lebih besar, seperti masuk ke pasar internasional atau mengembangkan produk baru.
Investasi pada tahap ini digunakan untuk memacu pertumbuhan lebih lanjut dan memperkuat posisi di pasar.
Pendanaan Seri C
Tahap pendanaan seri C terjadi ketika startup telah mencapai pertumbuhan yang signifikan dan ingin mempercepat ekspansinya. Investasi seri C biasanya digunakan untuk akuisisi perusahaan lain, meningkatkan pangsa pasar, atau melakukan pengembangan teknologi.
Investor pada tahap ini umumnya adalah perusahaan modal ventura yang lebih besar atau perusahaan multinasional.
Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO)
IPO adalah tahap di mana startup pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik. Ini memungkinkan masyarakat umum untuk memiliki saham dalam perusahaan dan memungkinkan startup untuk mengumpulkan dana dalam jumlah besar.
Namun, persiapan dan proses IPO sangat rumit dan memerlukan kepatuhan yang ketat terhadap regulasi pasar modal.
Hal yang Perlu dan Tidak Perlu untuk Dilakukan Startup dalam Pre-Seed Funding
Saat mendirikan sebuah perusahaan, Anda tentunya perlu untuk memikirkan jangka pendek dan jangka panjang. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan yang matang. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengetahui hal yang perlu dilakukan dan tidak perlu dilakukan dalam mendapatkan pre-seed funding.
Pada tahap ini, Anda tidak perlu memiliki orang yang ahli dalam penjualan; orang-orang penjualan cenderung fokus pada mode penjualan saat berbicara dengan investor dan bisa mengalihkan perbincangan dari hal yang seharusnya.
Tim Anda pada tahap ini juga tidak harus terdiri dari orang-orang yang memiliki jabatan tinggi seperti Wakil Presiden (VP); kemampuan dalam mengelola dan memimpin sangat berbeda dengan kemampuan khusus dalam pasar atau teknologi.
Tim Anda sebaiknya cukup kecil sehingga tidak memerlukan pemimpin yang terlalu kuat, terutama jika Anda sedang mencari pendanaan dalam tahap pendanaan benih.
Anda mungkin juga membutuhkan seseorang yang mengerti tentang angka-angka, yang bisa menjelaskan gambaran keuangan dalam rencana bisnis. Namun, memiliki orang yang bisa dipercaya, dapat memperkirakan hasil, dan pemahaman yang mendalam tentang pasar yang Anda bidik biasanya sudah cukup pada tahap ini.
Sebagian besar pengusaha bisa belajar cukup banyak untuk melakukan apa yang dibutuhkan sampai tiba saatnya untuk merekrut seseorang yang ahli dalam bidang keuangan yang penting.
Langkah-Langkah Memulai Perusahaan Startup
Memulai perusahaan startup bukanlah tugas yang mudah. Banyak pendiri menghadapi tantangan dan bahkan kegagalan di tengah perjalanan. Oleh karena itu, mari kita jelajahi 5 tips berharga untuk memulai perusahaan startup Anda:
Definisikan Model dan Ide Bisnis dengan Jelas
Langkah awal yang sangat penting adalah mengidentifikasi dengan jelas model bisnis dan ide yang akan Anda jalankan dalam perusahaan startup. Fokus pada ide bisnis yang mampu mengatasi masalah nyata.
Dengan memahami model bisnis Anda, Anda akan dapat merencanakan tujuan dan arah yang lebih baik untuk perusahaan startup Anda.
Buat Rencana Bisnis yang Terperinci
Mengenal istilah “roadmap bisnis”? Roadmap bisnis adalah gambaran terperinci tentang rencana perusahaan startup dalam beberapa tahun mendatang, serta strategi yang akan digunakan untuk mencapainya dengan sukses.
Bangun Tim yang Solid dan Kompeten
Pada tahap awal, perusahaan startup mungkin hanya memiliki tim yang terdiri dari beberapa anggota. Namun, seiring waktu berjalan, tiba saatnya untuk membangun tim yang kokoh dan berkompeten. Pilihlah individu-individu yang memiliki visi dan misi yang sejalan, serta komitmen dan tanggung jawab terhadap kesuksesan startup. Tetapkan peran masing-masing anggota tim untuk memastikan kerja tim yang efektif.
Manfaatkan Teknologi dan Pemasaran Digital
Tak jarang perusahaan startup mengandalkan teknologi sebagai aset utama. Pemanfaatan teknologi dapat sangat mendukung perkembangan bisnis Anda. Selain itu, strategi pemasaran perusahaan startup sering kali mengandalkan pemasaran digital, yang efektif dalam hal waktu dan biaya.
Cari Sumber Pendanaan yang Tepat
Langkah terakhir adalah mencari sumber pendanaan yang sesuai. Kebanyakan perusahaan startup memiliki keterbatasan modal dan harus mencari pendanaan dari berbagai sumber, seperti investor. Ketelitian dalam mencari pendanaan dari berbagai sumber ini sangatlah penting.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan lebih siap dan terarah dalam memulai perusahaan startup Anda. Dengan tekad dan kerja keras, Anda dapat menghadapi tantangan dan meraih keberhasilan dalam dunia startup.
Menambah pengetahuan mengenai dunia startup, bisnis, dan pendanaan tentunya akan membantu Anda untuk mempersiapkan bisnis dengan lebih baik. Berbagai artikel dari bisa Anda baca untuk menambah pengetahuan seputar bisnis, startup, karir dan lainnya.
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.