Tips Wawancara Video – Di dalam resume, Anda akan menemukan informasi mengenai kandidat terkait apakah mereka sesuai dengan persyaratan pekerjaan itu atau tidak. Namun, di dalam resume terkadang tidak tertulis beragam kemampuan yang hanya bisa dilihat dengan mata atau dilakukan dengan aksi.
Wawancara video dapat membantu Anda menyaring kandidat dengan lebih efektif dalam situasi seperti:
- Wawancara dengan zona waktu berbeda atau mempekerjakan tim di lokasi berbeda
- Menyaring para kandidat dengan jumlah banyak hanya dalam waktu singkat
- Melihat kemampuan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata atau angka
- Menilai resume kandidat yang menjual diri mereka sendiri untuk menarik perhatian Anda
- Mewawancarai kandidat jarak jauh ketika Anda mulai membangun atau memperluas tim
Wawancara video membantu Anda melewati tantangan ini, dan mengidentifikasi bakat yang diabaikan serta kandidat yang tampak bagus di resume, tetapi tidak memiliki keterampilan yang diperlukan.
Apa Itu Wawancara Video?
Wawancara video adalah cara untuk mengevaluasi kandidat dari jarak jauh. Alih-alih bertemu langsung atau berbicara di telepon, perekrut dan manajer perekrutan dapat mewawancarai kandidat secara virtual, menggunakan perangkat lunak wawancara video maupun alat komunikasi, seperti Zoom, Google Meeting dan lainnya.
Biasanya, wawancara video ditempatkan pada tahap perekrutan awal karena mampu menyaring sejumlah besar kandidat secara efektif dan cepat. Hal ini pun cukup bermanfaat, terutama ketika kandidat dan pewawancara berada di lokasi serta zona waktu berbeda, sehingga sulit untuk bertemu langsung.
Sehingga, hal ini dinilai sebagai solusi yang tepat, terutama jika Anda ingin menjangkau banyak bakat yang belum dimanfaatkan. Misalnya, para kandidat jarak jauh atau karyawan yang lebih menyukai bekerja secara fleksibel.
Pengusaha yang ingin melakukan wawancara video selama proses perekrutan, mesti memiliki jenis perangkat lunak wawancara video dan peralatan wawancara video dasar. Di antaranya, mikrofon, kamera, dan speaker internal komputer.
Tak hanya itu, pastikan tempat Anda melakukan wawancara video juga selalu dalam keadaan tenang dan tidak berisik. Selalu, pertimbangkan juga untuk membuat beberapa panduan sederhana, misalnya ‘Cara menyiapkan wawancara video’ dengan beragam petunjuk teknis dasar serta langkah-langkah melakukan wawancara video itu sendiri. Sehingga, Anda bisa membagikan cara-cara itu kepada para kandidat maupun pewawancara. Baca juga Tips Wawancara Video untuk Kandidat.
Jenis-jenis Wawancara Video
Jenis-jenis wawancara video terbagi menjadi dua, yaitu wawancara video satu arah dan dua arah. Sementara untuk sub-kategorinya ada video resume atau aplikasi. Meskipun hal ini bukan suatu teknis dalam wawancara, tetapi hal itu merupakan bagian dari penilaian video.
Nah, kini Anda bisa mulai menyimak informasi lengkapnya berikut ini.
1. Wawancara video dua arah
Jenis wawancara video dua arah menjadi salah satu jenis wawancara yang paling umum. Jenis video ini sering juga disebut sebagai wawancara video langsung atau wawancara video sinkron. Kandidat dan pewawancara akan masuk ke panggilan video yang sama dan melakukan wawancara secara real time di mana pun lokasi mereka. Wawancara video dua arah ini akan memberikan manfaat ketika:
● Kandidat dan manajer perekrutan berada di lokasi yang berbeda dan ingin menghemat waktu dengan melakukan wawancara secara online.
● Pewawancara ingin menyaring sejumlah besar kandidat selama tahap perekrutan awal tanpa berurusan dengan logistik tambahan (menyambut kandidat ke kantor, memesan ruang pertemuan, dll.).
● Pewawancara berada di kantor yang berbeda, jadi lebih nyaman jika mereka semua terhubung dengan kandidat melalui wawancara video.
● Seluruh tim sedang memiliki tugas tertentu, sehingga tidak ada seorang pun yang ada di kantor untuk melakukan wawancara langsung.
Ketika Anda mengundang para kandidat ke dalam wawancara video, jangan lupa untuk menjelaskan bahwa mereka akan bergabung ke dalam panggilan video. Anda bisa mengirimkan panduan atau instruksi terkait wawancara video ini ke email para kandidat agar mereka tidak merasa bingung nantinya.
2. Wawancara video satu arah
Wawancara video satu arah seringkali disebut wawancara video sesuai permintaan atau rekamanan video wawancara. Berbeda dengan wawancara dua arah, wawancara ini tidak dilakukan secara sinkron.
Pewawancara akan meminta semua kandidat untuk menjawab serangkaian pertanyaan, kemudian para kandidat akan merekam video jawaban wawancaranya masing-masing, dan mengirimkan jawaban mereka melalui platform khusus wawancara video.
Untuk para kandidat, wawancara video satu arah memiliki sejumlah manfaat utama, yaitu:
● Dapat menghemat waktu karena tidak perlu datang ke kantor untuk wawancara
● Para kandidat dapat melakukan wawancara secara nyaman di lokasi masing-masing
● Apabila pertanyaan sebelumnya sudah diketahui, maka para kandidat memiliki waktu untuk mempersiapkan jawaban
● Apabila para kandidat merekam video secara berulang-ulang, maka mereka bisa memilih salah satu rekaman terbaiknya.
Para kandidat dapat melakukan rekam jawaban, melihat video, selalu mengirimkannya jika sudah cukup atau mencoba merekam ulang. Hal ini dapat meyakinkan kandidat yang ingin membuat kesan pertama yang baik, serta memberikan pengalaman kandidat yang lebih baik.
Bagi para pebisnis, wawancara video yang direkam cukup menghemat waktu. Untuk majikan, wawancara video yang direkam menghemat waktu. Alih-alih menjadwalkan dan melakukan wawancara telepon, video, atau tatap muka secara individual, mereka dapat mengirim serangkaian pertanyaan dan instruksi yang sama kepada semua kandidat untuk suatu peran dan meninjau jawaban sesuai keinginan mereka sendiri.
Wawancara ini bisa digunakan ketika keadaan:
● Kandidat dan pewawancara berada di zona waktu yang berbeda.
● Kandidat sudah bekerja dan memiliki ketersediaan waktu terbatas untuk menghadiri wawancara di kantor Anda.
● Pewawancara sedang mengerjakan beberapa pekerjaan terbuka atau sibuk dengan tugas pekerjaan rutin mereka dan kesulitan membuat jadwal untuk wawancara.
Wawancara video satu arah cocok ditempatkan di awal proses seleksi, dimana para perekrut serta manajer perekrutan ingin mengetahui lebih dalam terkait kualifikasi yang dimiliki oleh kandidat tersebut.
Misalnya, bidang pemasaran sangat membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik atau posisi customer support yang membutuhkan tata bahasa dan pengucapan baik dalam bahasa asing.
Berikut ini beberapa pertanyaan wawancara umum yang biasa muncul saat wawancara video tahap pertama proses perekrutan, yaitu:
● Mengapa Anda melamar pekerjaan ini?
● Apa yang membuat Anda menjadi kandidat yang hebat?
● Tunjukkan pada kami bagaimana Anda akan membuat presentasi untuk produk X.
Ingatlah bahwa ada beberapa kandidat yang belum terbiasa dengan jenis wawancara ini. Jadi, jangan lupa untuk memberikan beragam cara atau metode untuk melakukan wawancara video tersebut.
Melalui cara itu, para kandidat memiliki kesempatan untuk mencoba masuk ke dalam aplikasi wawancara video, lalu memahami cara kerjanya sebelum mulai menjawab pertanyaan wawancara sebenarnya.
Aplikasi video
Dalam jenis penilaian video ini, pemberi kerja meminta kandidat untuk mengirimkan video pengenalan diri mereka sendiri, lalu melakukan penyaringan berdasarkan hal tersebut. Seperti halnya wawancara video yang direkam, pemberi kerja akan meminta kandidat untuk menjawab satu pertanyaan atau menunjukkan keahlian mereka dalam video pendek satu atau dua menit.
Misalnya, Anda dapat menggunakan aplikasi video untuk memberikan pertanyaan berupa contoh kasus kepada para kandidat. Katakan jika Anda ingin mempekerjakan seseorang untuk membuat video dukungan bagi pelanggan Anda.
Jawaban dari contoh kasus itu tidak akan didapatkan dari pengalaman serupa yang ada di dalam resume. Dalam hal ini, Anda bisa mengirimkan mereka suatu skrip, selalu memintanya untuk membaca seolah-olah itu merupakan video dukungan. Kemudian, lakukan evaluasi berdasarkan seberapa alaminya suara mereka terdengar, lalu apakah mereka dapat melakukan penekanan intonasi di bagian terpentingnya, dan sebagainya.
Aplikasi video yang digunakan akan membantu para manajer perekrutan dalam mengidentifikasi kandidat yang memiliki kemampuan luar biasa. Anda bisa meminta mereka untuk mengirimkan rekaman video yang berkaitan dengan kemampuan masing-masing.
Mengapa Banyak Perusahaan yang Melakukan Wawancara Video?
Selain memiliki banyak manfaat, terdapat beberapa alasan kenapa wawancara video bisa digunakan untuk proses perekrutan di perusahaan, yaitu:
● Menghemat Waktu
Wawancara video dapat menghemat waktu, baik itu secara real time atau direkam. Anda dapat memikirkan berapa banyak waktu yang akan Anda digunakan saat menyambut para kandidat di kantor. Jika wawancara hanya dilakukan kepada satu orang saja, maka waktu yang diberikan tidak berdampak apapun. Namun, beda lagi jika ada banyak kandidat yang akan melakukan proses wawancara.
Hal tersebut bisa Anda bandingkan dengan melakukan wawancara video. Anda bisa saja melakukan beberapa wawancara hanya dalam waktu singkat. Sehingga, hal ini akan mempercepat proses perekrutan dan memberikan keuntungan secara garis besar.
Ada juga kasus di mana Anda tidak dapat melakukan wawancara tatap muka (misalnya karena pandemi COVID-19 ). Wawancara video bisa menjadi solusi untuk membantu Anda tetap merekrut dari mana saja.
● Hemat Biaya
Saat Anda mempercepat perekrutan, Anda juga dapat sekaligus menghemat biaya. Tentunya, proses perekrutan yang lama hanya akan membuka posisi tersebut terbuka dalam jangka waktu lama. Akibatnya, hal ini akan merugikan perusahaan karena bisnis yang Anda miliki sedang membutuhkan karyawan itu secepatnya.
Di sisi lain, ketika Anda menyaring kandidat dengan meninjau rekaman wawancara mereka atau ketika Anda mewawancarai beberapa kandidat per hari hanya dengan masuk ke platform video, Anda dapat pindah ke tahap perekrutan berikutnya lebih cepat dan akhirnya menutup perekrutan lebih cepat. Sehingga, teori waktu adalah uang dapat Anda gunakan disini.
● Penyaringan Kandidat Dilakukan Secara Cepat
Proses ini akan memberikan manfaat, terutama untuk Anda yang memiliki banyak pekerjaan atau jika perekrutan bukanlah pekerjaan utama Anda. Dengan menggunakan aplikasi wawancara video, maka Anda bisa dengan mengidentifikasi para kandidat secara cepat.
● Menghilangkan Pengaruh Kesan Pertama
Secara alami, kita semua terpengaruh oleh kesan pertama. Begitupun dalam wawancara video, Anda tidak akan sepenuhnya hilang terpengaruh dari kesan pertama. Namun, wawancara video ini mampu memberikan penilaian yang tepat secara objektif.
Dengan wawancara video satu arah, misalnya, Anda menanyakan semua kandidat pertanyaan yang sama, dimana sudah disepakati bersama dengan tim perekrutan. Kemudian, Anda dapat meninjau jawaban mereka terkait pertanyaan spesifik ini, tanpa terpengaruh oleh obrolan ringan yang tidak relevan.
● Standarisasi Proses Perekrutan
Saat Anda menggunakan wawancara video yang direkam, Anda tidak hanya dapat menghilangkan pengaruh kesan pertama, tetapi Anda juga membuat proses perekrutan Anda lebih konsisten. Hal ini dikarenakan Anda dapat membuat serangkaian pertanyaan yang diulang untuk setiap kandidat di posisi salam.
Hal ini membantu Anda memastikan bahwa Anda menangani pertanyaan penting di awal proses setiap saat tanpa gagal. Sehingga, hal ini akan memberikan manfaat besar dan meningkatkan proses rekrutmen tersebut. Tak hanya itu, Anda juga bisa memberikan manajer perekrutan suatu alat untuk mengevaluasi kandidat dengan benar. Meskipun itu bukan bagian utama dari pekerjaan mereka atau jika mereka pewawancara yang kurang berpengalaman.
● Sinkronkan dengan Tim Perekrutan
Wawancara berdasarkan permintaan memiliki keuntungan karena dapat diakses oleh seluruh tim perekrutan (seringkali melalui perangkat lunak perekrutan video yang sama dengan yang Anda gunakan untuk melakukan wawancara). Perekrut dan manajer perekrutan atau anggota tim lainnya dapat melihat rekaman, berbagi umpan balik dalam platform, dan memutuskan untuk menolak atau memajukan kandidat.
Dalam hal ini, para tim perekrutan akan melihat rekaman kandidat secara bersamaan dan memberikan keputusan perekrutan terakhir yang pasti terbaik.
● Meningkatkan Kualitas Perekrutan
Wawancara video bisa dibilang sebagai suatu langkah ekstra untuk meningkatkan proses perekrutan.Namun, jika langkah ini membantu mengevaluasi kandidat secara lebih menyeluruh, maka waktu tambahan itu bisa dilakukan.
Pemecah kesepakatan dan kualifikasi yang penting dapat diidentifikasi lebih awal, mengurangi kemungkinan perekrutan yang buruk atau ketidakcocokan setelah kandidat telah bergabung. Biaya penggantian karyawan yang terkadang terlalu tinggi dapat dengan mudah dihindari jika kita melakukan waktu dengan singkat.
Wawancara video yang direkam dapat membantu mengidentifikasi keterampilan kandidat dan tanda bahaya yang sering diabaikan. Terutama jika Anda hanya mengandalkan resume dan panggilan telepon untuk penyaringan kandidat.
● Menjangkau Banyak Orang Berbakat Secara Global
Jika Anda hanya merekrut secara lokal, Anda berisiko kehilangan kandidat hebat. Dengan wawancara video, Anda dapat terhubung dengan karyawan jarak jauh dan dengan orang-orang dari berbagai daerah yang menginginkan bekerja di tempat berbeda dari tempat tinggalnya saat ini.
Anda juga dapat mengatasi hambatan zona waktu yang berbeda. Sebab, wawancara video satu arah memungkinkan kandidat dan pewawancara menjawab pertanyaan dan meninjau rekaman sesuai keinginan mereka.
● Membangun Pengalaman Kandidat Menjadi Lebih Baik
Terkadang, wawancara membuat kandidat seringkali merasa stress dan gelisah. Biasanya, pikiran kandidat akan berubah menjadi positif, apabila mereka mengetahui pertanyaan yang akan diberikan sebelumnya. Hal ini akan membuat mereka dapat berlatih dan mempersiapkannya dengan baik terlebih dahulu.
Nah, dalam wawancara video satu arah, hal itu bisa saja terjadi.Kandidat dapat berlatih, meninjau jawaban, serta mengirimkan jawaban terbaik mereka. Proses ini menghilangkan stres dan juga membantu manajer perekrutan menilai kandidat secara lebih objektif, karena kegelisahan seringkali dapat menghambat kinerja kandidat dalam sebuah wawancara.
● Mampu Mempercepat Keputusan Proses Perekrutan di Masa Depan
Rekaman dari para kandidat bisa tetap disimpan untuk referensi di masa yang akan datang. Hal ini berguna ketika ada lowongan pekerjaan yang lebih cocok di masa depan. Selain itu, jika ada waktu yang lebih tepat dan Anda ingin mempertimbangkan kembali pencalonan mereka. Tentunya, hal ini bisa lebih mudah dan efisien karena Anda tidak perlu mencari kandidat yang cocok di luar sana.
Hal ini juga berguna jika ada manajer perekrutan baru dalam tim atau jika Anda ingin merujuk kandidat ini untuk peran yang berbeda di departemen yang berbeda.
Tips Wawancara Video serta Penerapannya dalam Proses Perekrutan
Pertama, Anda perlu memutuskan kapan dan mengapa Anda akan menggunakan wawancara video. Anda bisa memulainya dengan beberapa pertanyaan ini.
● Apakah Anda memiliki (atau ingin memiliki) kandidat jarak jauh? Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan wawancara video, bukan sebagai bagian dari proses perekrutan reguler Anda. Tetapi sebagai cara untuk mengevaluasi kandidat luar biasa yang Anda pertimbangkan untuk direkrut dari jarak jauh.
● Apakah Anda memiliki (atau ingin membuka) posisi jarak jauh? Berbeda dengan kasus sebelumnya, Anda akan mengevaluasi semua kandidat untuk peran jarak jauh melalui aplikasi wawancara video.
● Apakah Anda ingin menggunakan metode penyaringan yang lebih efektif? Kemudian, wawancara video (atau aplikasi video) harus menjadi tahap perekrutan pertama untuk semua kandidat dan semua peran, terlepas dari apakah mereka jauh atau tidak.
● Apakah Anda ingin mengevaluasi keterampilan tertentu, seperti komunikasi atau kefasihan dalam suatu bahasa? Wawancara video mungkin hanya cocok untuk peran tertentu, misalnya dalam penjualan atau pemasaran. Jadi, Anda dapat menyesuaikan proses rekrutmen Anda untuk menambah atau menghapus tahapan perekrutan berdasarkan peran dan keahlian yang Anda cari.
Setelah Anda mengklarifikasi tujuan wawancara video, maka akan lebih mudah untuk menerapkannya. Sekarang Anda harus memutuskan pertanyaan yang akan Anda ajukan dalam wawancara video, bagaimana mempersiapkan diri sebelum wawancara dan bagaimana mengatasi beberapa kendala yang mungkin muncul.
1. Pertanyaan apa yang diajukan dalam wawancara video?
Seperti halnya dalam semua jenis wawancara, Anda bisa memberikan pertanyaan yang sesuai dengan pekerjaan, fungsi, dan tingkat senioritas. Hal itu juga memiliki hubungan dengan tahap perekrutan.
Misalnya, wawancara putaran pertama biasanya mencakup topik dasar seperti ketersediaan dan ekspektasi gaji. Sementara wawancara pada tahap selanjutnya mungkin membahas tujuan karir dan proyek yang akan dikelola kandidat jika dipekerjakan.
Hal itu pun tentu saja berlaku dalam wawancara video. Jika Anda melakukan panggilan video di awal proses perekrutan, maka berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat Anda gunakan:
● Apa yang membuat Anda tertarik dengan iklan pekerjaan? Mengapa Anda memutuskan untuk melamar?
● Sebutkan dua keterampilan yang telah Anda peroleh melalui pengalaman kerja sebelumnya yang menurut Anda akan berguna dalam peran ini.
● Apa yang menginspirasi Anda untuk mengejar karir ini?
● Apa pengalaman Anda dengan perangkat lunak XYZ?
● Jelaskan secara singkat tantangan yang Anda hadapi di tempat kerja dan bagaimana Anda mengatasinya.
● Bagaimana lingkungan kerja yang ideal untuk Anda?
● Apakah Anda lebih suka bekerja dalam tim atau individu? Mengapa?
Jika dalam proses perekrutan Anda juga menggunakan wawancara video, maka pastikan untuk menggunakan beberapa pertanyaan di atas dan beberapa pertanyaan khusus yang disesuaikan dengan posisi masing-masing. Hal ini akan membantu Anda dalam menemukan kandidat yang cocok dan sesuai keinginan.
2. Bagaimana saya mempersiapkan diri untuk wawancara video?
Selain memiliki peralatan video yang memadai (kamera, mikrofon, perangkat lunak, dll), pewawancara perlu memastikan bahwa panggilan video berjalan semulus mungkin. Berikut adalah beberapa tips untuk mempersiapkan diri sebelum wawancara video dengan kandidat:
Untuk wawancara video satu arah:
● Uji sendiri perekaman dan pengiriman video sebelum mengirim undangan ke kandidat. Pelajari fungsi seperti apa yang Anda miliki. Misalnya, ada pilihan untuk memiliki kerangka waktu dimana kandidat dapat menjawab pertanyaan atau dapatkah kandidat mencatat sebanyak mungkin pengambilan yang mereka inginkan sebelum pengajuan akhir mereka, serta menyusun pertanyaan Anda sesuai dengan hal tersebut.
● Putuskan bagaimana Anda akan mengirimkan pertanyaan Anda kepada kandidat. Apakah Anda ingin memilikinya secara tertulis sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik? Apakah Anda ingin mereka mempelajari pertanyaan segera setelah mereka masuk ke platform, sehingga Anda dapat menguji kreativitas dan pemikiran cepat mereka? Atau, apakah Anda ingin mengirim video agar mereka juga bisa “bertemu” dengan Anda?
● Kirimkan email kepada kandidat dengan instruksi yang terperinci, namun sederhana. Atau, pertimbangkan untuk menelepon mereka untuk menjelaskan prosesnya. Bagaimanapun, pastikan bahwa kandidat mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan ke mana harus menghubungi jika mereka memerlukan semacam bantuan dengan platform video.
Untuk wawancara video dua arah:
● Sebelum melakukan wawancara video, pastikan Anda sudah mengetes kamera, mikrofon, dan speaker yang akan digunakan. Meskipun Anda pernah menggunakan itu sebelumnya, tetapi masalah tidak terduga selalu muncul kapan saja. Sehingga, ada baiknya Anda memiliki detail kontak para kandidat agar jika hal ini terjadi, Anda bisa memberitahu mereka terlebih dahulu.
● Anda harus memilih ruangan yang bebas dari segala macam gangguan. Jangan lupa untuk memperhatikan pencahayaan yang baik, privasi, dan latar belakang yang sesuai. Pastikan untuk menonaktifkan semua notifikasi yang Anda miliki di komputer (misalnya email,dan lainnya) sehingga Anda tetap fokus pada wawancara Anda.
● Ingatlah bahwa wawancara video dapat membuat kandidat stres mengingat mereka pada dasarnya berbicara di depan layar. Bantu mereka merasa lebih nyaman dengan mempertahankan kontak mata dan tunjukkan bahwa Anda memperhatikan mereka. Misalnya, jika Anda melakukan panggilan video dengan ponsel, Anda mungkin terlihat sedang terburu-buru. Ditambah lagi jika Anda sedang memegang ponsel, dipastikan layar tidak akan stabil dan bisa mengalihkan perhatian kandidat.
3. Apa saja kelemahan wawancara video dan apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasinya?
Meskipun wawancara video dapat bermanfaat bagi proses perekrutan Anda, Anda juga harus mempertimbangkan potensi risiko berikut:
Evaluasi yang buruk karena kesulitan teknis
Tidak peduli seberapa baik persiapan Anda dan kandidat, terkadang masalah bisa saja terjadi. Misalnya, koneksi internet buruk atau terjadi kerusakan sementara pada kamera. Masalah teknis ini tentu akan menghambat proses wawancara dan membuat para kandidat menjadi lebih gelisah.
Tips: jika Anda mengalami kesulitan teknis selama wawancara, jangan terlalu keras pada kandidat. Lalu, cobalah untuk segera bertindak cepat, terlebih lagi jika Anda tidak memiliki waktu untuk mendiskusikan masalah tersebut.
Masalah kesan pertama kandidat
Walaupun wawancara video dapat membantu untuk menyusun proses perekrutan menjadi lebih cepat, Anda juga bisa melakukan penilaian secara objektif, tanpa mendapatkan kesan pertama yang transparan.
Pikirkan bagaimana pewawancara dapat dipengaruhi oleh suara yang terdengar bagus atau sikap percaya diri. Karakteristik ini mungkin terkait dengan pekerjaan, jika kita berbicara tentang peran penjualan atau posisi menghadapi pelanggan, tetapi mereka dapat secara tidak sadar (dan salah) digunakan sebagai kriteria untuk peran lain juga.
Tips: Jaga agar evaluasi yang dilakukan benar-benar terkait dengan pekerjaan. Untuk setiap pertanyaan yang Anda ajukan, pastikan Anda tahu apa yang ingin Anda pelajari dari kandidat. Dokumentasikan feedback pasca-wawancara Anda untuk menghindari transparan oleh faktor-faktor yang tidak penting.
Kurangnya interaksi dengan orang lain
Hal ini seringkali terjadi saat melakukan wawancara yang direkam sebelumnya. Terkadang, banyak orang yang menjadi gelisah dan gugup saat berbicara dengan orang lain, terutama jika mereka tidak mengenal orang tersebut. Nah, jika berbicara dengan orang saja menjadi gugup dan gelisah, apalagi ketika berbicara dengan teknologi atau perangkat komputer saja.
Wawancara satu arah bisa saja membuat para kandidat merasa kurang dalam berinteraksi bersama para pewawancaranya. Sebab, kandidat mungkin tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk benar-benar berbicara dengan seseorang dari perusahaan Anda (jika mereka tidak lulus tahap perekrutan pertama ini) dan manajer perekrutan tidak dapat menjawab pertanyaan kandidat, serta mempromosikan perusahaan.
Tips: Meskipun wawancara video yang direkam adalah cara untuk menyaring kandidat secara efektif dan cepat, jangan biarkan hal ini mengganggu interaksi Anda dengan mereka. Kirim email yang memotivasi secara pribadi ke kandidat yang ditolak dari anggota tim perekrutan. Dengan cara ini, kandidat akan tahu bahwa persyaratan lamaran kerja mereka benar-benar dievaluasi oleh manusia dan bukan melalui sistem otomatis.
Wawancara video sama sekali bukan solusi perekrutan untuk setiap peran dan setiap industri. Jika Anda memilih untuk menerapkannya dalam perekrutan Anda, Anda perlu memikirkan bagaimana Anda akan mengevaluasi kandidat dan bagaimana Anda akan mengatasi hambatan serta kesan pertama yang transparan.
Terlepas dari itu, wawancara video adalah bagian dari tren saat ini menuju rekrutmen digital. Ada banyak sekali SDM yang luar biasa serta peralatan canggih untuk mengoptimalkan proses perekrutan, dan membuatnya lebih objektif dan lebih efisien. Kemudian, untuk wawancara video sendiri, jika diintegrasikan secara strategis dan berhasil ke dalam proses perekrutan yang ada, maka dapat membantu Anda dalam membangun tim yang lebih baik. Tak hanya itu, tim perekrutan juga akan lebih termotivasi dengan membuat perekrutan yang tepat sejak awal.
Kunjungi Blog dan temukan berbagai artikel menarik lainnya terkait karir, dan pekerjaan. Upgrade wawasan Anda sekarang!
Hai semua, saya Emilia S.M, seorang praktisi sumber daya manusia yang passionate dan berpengalaman. Saya percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam setiap organisasi, dan itulah mengapa saya berkomitmen untuk membantu membangun lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya guna.